10+ Strategi Retargeting Untuk Tingkatkan Penjualan Bisnis!

3319

Strategi dalam menjalankan bisnis adalah hal vital dan krusial. Bisnis tidak akan berjalan optimal serta tidak dapat bertahan lama dalam pasar jika strategi pemasaran dan akuisisi pelanggan tidak matang. 

Salah satu strategi bisnis yang dianggap mampu meningkatkan konversi penjualan adalah “Digital Marketing”. Istilah digital marketing dapat pula merujuk pada “Content Marketing”, “Video Marketing”, “Social Media Marketing”, dan lainnya.

Cara membangun strategi digital marketing agar mampu meningkatkan Lead Generation, konversi penjualan, hingga brand awareness yaitu melalui Retargeting. Strategi Retargeting yang dilakukan melalui iklan berbayar (ads) dapat menarik para calon pelanggan yang sebelumnya telah mengunjungi website kalian untuk membeli dan berlangganan produk.

So, pada artikel kali ini Exabytes Friends akan secara spesifik mempelajari tentang strategi Retargeting Ads, peranan pentingnya dalam bisnis online, hingga strategi serta tips jitu dalam menjalankan Retargeting. Yuk, terus ikuti pembahasan selanjutnya, ya!

Mengenal Retargeting Ads

Sebelum mengulik lebih dalam tentang tips menjalankan strategi Retargeting, sebaiknya Exabytes Friends berkenalan terlebih dahulu mengenai seluk-beluk Retargeting.

Apa Itu Retargeting?

Menurut The Balance SMB, Retargeting adalah sebuah strategi untuk online marketing yang berguna dalam mendapatkan kembali para calon pelanggan yang sebelumnya telah mengenal dan berinteraksi dengan website kita.

Pada intinya, strategi Retargeting dilakukan untuk mengincar calon potensial pelanggan yang telah mengenal brand kita. Para calon pelanggan yang diprospek melalui Retargeting Ads adalah mereka yang benar-benar berpotensi untuk menjadi pembeli.

Retargeting Ads sangat berpengaruh dalam meningkatkan konversi penjualan bisnis. (Sumber: Shutterstock)
Retargeting Ads sangat berpengaruh dalam meningkatkan konversi penjualan bisnis. (Sumber: Shutterstock)

Melalui strategi Retargeting, diharapkan conversion rate dapat meningkat sehingga prospek bisnis ke depannya tetap cerah dan gemilang. Strategi Retargeting Ads dijalankan melalui data-data pelanggan yang sempat berinteraksi dengan website. Dengan kata lain, strategi Retargeting Ads menerapkan prinsip kerja “Pixel-Based”.

Apakah Exabytes Friends sudah mulai bingung dan menerka-nerka mengenai apa itu Pixel-Based? Oleh karena itu, terus ikuti pembahasan selanjutnya mengenai cara kerja Retargeting, ya!

Baca juga: Perbedaan Retargeting vs Remarketing (Lengkap)

Cara Kerja Retargeting Ads

Retargeting Ads bekerja dengan menggunakan kode Javascript Pixel. (Sumber: Shutterstock)
Retargeting Ads bekerja dengan menggunakan kode Javascript Pixel. (Sumber: Shutterstock)

Sudah sempat disinggung pada pembahasan sebelumnya bahwa strategi Retargeting bekerja menggunakan sistem Pixel-Based. Bagi yang belum familiar, Pixel-Based adalah suatu sistem yang menggunakan kode Javascript (Pixel) untuk mengetahui data pengunjung website. 

Jadi, kode Javascript (Pixel) akan ditempatkan di situs website guna menyisipkan anonymous cookie pada web browser yang digunakan oleh pengunjung.

Untuk lebih memantapkan pemahaman Exabytes Friends tentang cara kerja Retargeting Ads, berikut disajikan sedikit ilustrasi. Anggap saja User A mengunjungi website kalian. Karena website kalian sebelumnya telah dipasang dengan kode Javascript (Pixel), maka dapat diketahui segala aktivitas yang dilakukan oleh User A di website kalian.

Nah, ketika User A tersebut meninggalkan website, maka Pixel akan memberikan notifikasi kepada kalian mengenai waktu yang tepat untuk menayangkan iklan kembali kepada User A.

Jadi, ketika User A mengunjungi website lain, mereka tetap bisa melihat iklan brand kalian muncul melalui strategi Retargeting Ads.

Pada umumnya, strategi Retargeting Ads dilakukan melalui Google Ads atau Facebook Ads. Kedua jenis digital ads tersebut sebenarnya sama-sama menarik digunakan untuk strategi Retargeting. Hanya saja perbedaan mendasar Google Ads vs Facebook Ads terletak pada biaya yang diperlukan. 

Apabila Exabytes Friends mencari jenis Ads dengan biaya fleksibel, maka Facebook Ads dirasa lebih cocok. Selain itu, Facebook Ads juga telah dilengkapi dengan kode Facebook Pixel khusus yang dapat membantu dalam menjalankan strategi Retargeting. 

Tools Untuk Retargeting Ads 

Facebook Ads dan Google Ads adalah dua tools Retargeting yang paling populer dan banyak digunakan. Namun ternyata terdapat banyak tools lainnya seperti AdRoll, Perfect Audience, Criteo, SmarterHQ, OptiMonk, Bizo, Retargeter, dan masih banyak lagi. 

Apabila kalian memilih Google Ads sebagai tools Retargeting, maka kalian harus memahami sistem pembayaran PPC (Pay Per Click). Biaya yang dikeluarkan oleh pengguna Google Ads disesuaikan dengan jumlah klik pada iklan yang terpasang di SERP Google.

Cara kerja Google Ads yaitu dengan optimasi kata kunci tertentu sesuai dengan preferensi brand atau bisnis pengiklan.

Sedangkan jika kalian memilih menggunakan Facebook Ads, maka biaya Facebook Ads yang dikeluarkan lebih fleksibel sesuai dengan anggaran brand pengiklan masing-masing. Selain itu, Facebook ads juga memiliki target audience yang lebih tajam dan terarah.

10+ Strategi Retargeting Guna Meningkatkan Penjualan Bisnis

Nah, kita telah sampai pada pembahasan inti dari artikel kali ini. Berikut akan disajikan beberapa tips dalam Retargeting Ads agar strategi tersebut dapat meningkatkan bisnis penjualan dengan maksimal. Selamat membaca!

1. Kenali Konsumen

Penting adanya untuk mengetahui siapa “Target Market” atau potensial konsumen kalian. Hal tersebut sangat berguna untuk menguraikan strategi marketing yang akan dijalankan. Iklan yang ditampilkan pada calon konsumen juga sebaiknya sesuai dengan segmentasi mereka.

Sebagai contoh, untuk segmentasi konsumen wanita, maka mereka lebih suka melihat dan mengamati iklan dengan visual dan perpaduan warna yang menarik. Oleh karena itu, untuk calon konsumen wanita kalian dapat membubuhkan visual serta kombinasi warna yang ciamik pada video iklan.

Contoh lainnya adalah jika target market kalian adalah laki-laki dengan usia matang yang biasanya sangat sibuk dan memiliki waktu sedikit. Maka, kalian dapat menampilkan iklan yang langsung to-the-point tanpa bertele-tele sehingga para calon konsumen tidak merasa membuang waktu ketika membaca iklan tersebut. 

Selain itu, dengan mengenali serta membuat segmentasi konsumen, maka perusahaan dapat menciptakan pengalaman beriklan yang persuasif melalui highlight produk atau layanan yang sebelumnya telah dilihat oleh konsumen ketika mereka mampir ke website kalian. 

2. Menggunakan Jangka Waktu Tertentu

Seperti yang kita ketahui bahwa strategi Retargeting Ads yang dijalankan tidak dapat langsung menghasilkan konversi penjualan yang tinggi. Butuh beberapa waktu agar strategi tersebut diterima oleh konsumen dan mampu memprospek mereka untuk membeli atau berlangganan produk kita.

Mengatur durasi Retargeting Ads selama 30 hingga 90 hari bisa menjadi salah satu preferensi yang dapat dipilih. Nah, setelah jangka waktu tersebut, dapat dilakukan penilaian terhadap jenis Retargeting Ads seperti apa yang paling banyak menghasilkan konversi penjualan di website. 

3. Melakukan Eksperimen Iklan

Eksperimen iklan sangat dibutuhkan agar strategi Retargeting Ads dapat berjalan optimal dan terus berkembang lebih baik ke depannya. Exabytes Friends dapat memulai memasang iklan secara rutin dengan jangka waktu 2-3 hari untuk tiap iklan. 

Apabila hasil penerapan strategi Retargeting Ads dengan jangka waktu tersebut menunjukkan hasil yang positif, maka untuk jenis iklan yang sama kalian dapat menambah durasi ke depannya. Sebaliknya, jika hasil yang ditunjukkan tidak begitu baik, maka kalian dapat mengganti jenis iklan sesuai dengan segmentasi dan preferensi konsumen. 

4. Menggunakan CTA (Call to Action) yang Menarik

Dalam sebuah strategi pemasaran, CTA (Call to Action) memiliki peranan penting karena digunakan sebagai media dalam memperoleh feedback langsung dari konsumen atau pelanggan yang kita tuju.

Oleh karena itu, membubuhkan CTA yang menarik pada iklan adalah hal yang wajib dilakukan. Sebaiknya Exabytes Friends menempatkan CTA pada lokasi yang mudah terlihat mata serta menggunakan warna serta desain yang mencolok agar calon pelanggan lebih mudah untuk mengenali CTA tersebut. 

Diharapkan dengan menambahkan CTA pada iklan, maka semakin banyak calon pelanggan yang masuk ke tautan website dan pada akhirnya berlangganan produk yang kita tawarkan. 

5. Merencanakan Anggaran Biaya Iklan

Seperti yang telah diketahui bahwa memasang iklan melalui Facebook Ads atau Google Ads tidaklah gratis. Dan tentu saja Exabytes Friends tidak menginginkan biaya yang dikeluarkan untuk beriklan terbuang percuma, bukan? Nah, oleh karena itu dibutuhkan perencanaan budget iklan yang matang agar biaya yang dikeluarkan sesuai dengan hasil yang diharapkan.

Untuk Retargeting Ads, kalian dapat memulai dengan menetapkan budget iklan dari yang terkecil terlebih dahulu, kemudian ditingkatkan ke budget yang lebih besar berdasarkan hasil konversi penjualan yang diperoleh.

6. Memilih Format Visual Iklan yang Sesuai 

Saat ini terdapat banyak format visual dari Retargeting Ads yang dapat dipilih sesuai dengan audience segment dan goals marketing kalian. Beberapa format visual iklan yang sering digunakan yaitu:

Collection

Format iklan dalam bentuk Collection menyajikan banyak (lebih dari 2) objek visual seperti foto dan video untuk setiap tampilan iklan. 

Format visual iklan dalam bentuk Carousel menampilkan 2 atau lebih foto dan video dengan scroll behaviour berupa swipe left and right (geser). 

Single Image or Video

Nah, format visual iklan yang terakhir adalah Single Image or Video. Format ini menyajikan satu foto atau video saja dalam satu unggahan iklan.

7. Menerapkan Strategi A/B Testing Untuk Setiap Iklan

A/B Testing dapat digunakan untuk memilih bentuk dan format iklan yang sesuai pada Retargeting Ads. (Sumber: Shutterstock)
A/B Testing dapat digunakan untuk memilih bentuk dan format iklan yang sesuai pada Retargeting Ads. (Sumber: Shutterstock)

Bagi Exabytes Friends yang masih menerka-nerka apa itu A/B Testing, berikut penjelasan ringkasnya. A/B Testing adalah sebuah metode untuk membandingkan dua pilihan dari tampilan iklan sebelum secara resmi diunggah. 

Sebenarnya A/B Testing pun dapat dilakukan kembali setelah iklan diunggah melalui Facebook Ads atau Google Ads untuk keperluan menilai efektivitas iklan. Dari dua opsi iklan yang diuji melalui A/B testing, maka dapat diketahui kira-kira iklan mana yang mampu meningkatkan jumlah pengunjung serta tingkat konversi penjualan di website.

8. Menggunakan Copywriting yang Persuasif

Iklan yang ditampilkan kepada calon pelanggan melalui strategi Retargeting harus memiliki deskripsi yang menarik dan persuasif. Exabytes Friends dapat menerapkan copywriting dengan kata-kata yang padat, menonjol, berbobot, namun tetap kekinian dan menarik. 

Sebagai contoh, kalian dapat menerapkan salah satu jenis copywriting yaitu “Claim Headline”. Claim Headline menggunakan kata-kata yang sedikit hiperbola untuk menunjukkan klaim terhadap suatu produk. Salah satu contohnya adalah “Exabytes Menawarkan Layanan Hosting Terbaik dan Termurah untuk Websitemu”.

9. Menentukan Penempatan Iklan (Placement Ads)

Google Ads dan Facebook Ads merupakan dua tools paling populer untuk strategi Retargeting. (Sumber: Shutterstock)
Google Ads dan Facebook Ads merupakan dua tools paling populer untuk strategi Retargeting. (Sumber: Shutterstock)

Apabila Exabytes Friends memilih Facebook Ads sebagai tools Retargeting Ads, maka kalian dapat menempatkan iklan melalui dua opsi, yaitu Automatic Placements dan Edit Placements. Yang direkomendasikan adalah memilih opsi Automatic Placements.

Sedangkan jika Exabytes Friends menggunakan tools Google Ads, maka sebaiknya memasang iklan pada bagian paling atas samping judul. Posisi tersebut memiliki tingkat keterbacaan paling tinggi sehingga diharapkan prosentase klik dan CTR pun akan semakin meningkat. 

10. Menentukan Goals atau Campaign Objective

Hal penting yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan strategi Retargeting adalah menentukan Goals dan Objectives. (Sumber: Shutterstock)
Hal penting yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan strategi Retargeting adalah menentukan Goals dan Objectives. (Sumber: Shutterstock)

Setiap bisnis pasti memiliki rencana serta visi misi jangka panjang yang berbeda-beda. Begitu pula dengan sebuah “Campaign Objective” yang tidak dapat disamaratakan untuk semua jenis bisnis. 

Oleh karena itu, sebelum menjalankan strategi Retargeting Ads sebaiknya Exabytes Friends menentukan terlebih dahulu goals yang ingin dicapai apakah untuk meningkatkan Traffic atau Conversions (konversi penjualan).

Jika tujuan utama menerapkan strategi Retargeting adalah untuk meningkatkan Traffic, maka pada CTA dapat disematkan tautan yang mengarahkan landing page pada homepage website. Namun jika tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan Conversions, maka CTA dapat diarahkan untuk menuntun calon pelanggan pada laman pembelian atau etalase produk. 

11. Memantau Hasil Konversi Iklan 

Memantau serta mencatat semua progress dan pencapaian strategi Retargeting sangat bermanfaat untuk meningkatkan performa ke depannya. Untuk memperoleh laporan hasil iklan, Exabytes Friends dapat menggunakan tools Google Analytics.

Atau jika kalian beriklan pada Facebook Ads, maka untuk melacak setiap performa Ads dapat dilakukan melalui menu “Measure and Reports”.

Yuk, Mulai Menerapkan Retargeting Ads Pada Bisnis Kalian!

Strategi Retargeting Ads yang matang dapat membantu meningkatkan konversi penjualan dan trafik website. (Sumber: Shutterstock)
Strategi Retargeting Ads yang matang dapat membantu meningkatkan konversi penjualan dan trafik website. (Sumber: Shutterstock)

Retargeting adalah sebuah strategi untuk online marketing yang berguna dalam mendapatkan kembali para calon pelanggan yang sebelumnya telah mengenal dan berinteraksi dengan website kita. 

Strategi Retargeting Ads membidik para calon pelanggan yang telah mengenal brand serta pernah berinteraksi pada website bisnis kalian. Untuk menerapkan strategi Retargeting Ads, Exabytes Friends dapat memilih untuk menggunakan tools populer Facebook Ads atau Google Ads. 

Jika kalian ingin memanfaatkan Facebook Ads sebagai tools Retargeting, maka dapat langsung mengunjungi laman Exabytes sebagai penyedia jasa Facebook Ads dengan penawaran biaya yang sangat terjangkau.

Namun perlu diingat untuk dapat menjalankan Retargeting secara optimal, kalian juga harus memahami dan mengerti tentang Digital Marketing Metrics guna memantau performa iklan yang dijalankan.

Nah, diharapkan melalui semua pembahasan pada artikel kali ini mengenai strategi Retargeting Ads dapat memperluas wawasan dan kacamata Exabytes Friends tentang dunia pemasaran digital. Semoga bermanfaat, ya! Sampai bertemu di artikel selanjutnya!