Use Case Diagram Adalah Bagian UML, Yuk Simak!

1681

Use case diagram adalah salah satu alat yang sangat penting dalam analisis dan perancangan sistem. Diagram ini membantu dalam memvisualisasikan interaksi antara pengguna dan sistem, serta menggambarkan fungsionalitas utama yang diharapkan dari sistem tersebut. 

Yuk simak lebih lanjut mengapa use case diagram menjadi salah satu alat yang tak tergantikan dalam pengembangan software.

Mengenal Apa Itu Use Case Diagram

use case diagram adalah hal penting dalam pengembangan software
Sumber: iStock

Use case diagram adalah salah satu jenis diagram yang digunakan dalam analisis dan perancangan sistem yang berfokus pada interaksi antara pengguna (aktor) dengan sistem yang sedang dikembangkan. Diagram ini digunakan untuk menggambarkan fungsionalitas sistem dari sudut pandang pengguna atau aktor yang terlibat.

Pada use case diagram, setiap use case direpresentasikan dengan elips dan dihubungkan dengan aktor-aktor yang terlibat menggunakan garis panah. Use case menggambarkan suatu fungsi atau tindakan yang dapat dilakukan oleh pengguna atau aktor tertentu dalam sistem. 

Use case diagram juga dapat menunjukkan hubungan antara use case satu dengan yang lain, seperti keterkaitan, inklusi, atau ekstensi.

Aktor dalam use case diagram adalah entitas yang berinteraksi dengan sistem, seperti pengguna, sistem lain, atau perangkat keras. Aktor ini dapat berupa individu, kelompok, atau entitas lain yang memiliki peran dalam menggunakan atau berinteraksi dengan sistem yang sedang dianalisis.

Tujuan Use Case Diagram

Tujuan utama dari use case diagram adalah untuk menggambarkan secara visual fungsionalitas sistem secara keseluruhan, serta untuk memperjelas hubungan antara aktor dan use case yang terkait. 

Diagram ini membantu dalam memahami kebutuhan dan persyaratan sistem, serta dapat digunakan sebagai dasar untuk tahap pengembangan sistem lebih lanjut.

Dalam use case diagram, tidak diperlukan detail implementasi teknis atau logika internal sistem. 

Diagram ini lebih berfokus pada pemahaman terhadap interaksi dan fungsi-fungsi utama yang diharapkan dari sistem, sehingga dapat menjadi panduan dalam pengembangan software yang lebih baik dan memenuhi kebutuhan pengguna dengan baik.

Komponen Use Case Diagram

Dalam use case diagram, terdapat beberapa komponen utama yang digunakan untuk menggambarkan interaksi antara aktor dan use case. Berikut adalah komponen-komponen tersebut beserta simbol-simbol yang digunakan dalam use case diagram:

Aktor (Actor):

Aktor mewakili entitas di luar sistem yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dianalisis. Aktor dapat berupa pengguna, sistem lain, atau entitas lain yang terlibat dalam penggunaan atau interaksi dengan sistem. Simbol yang digunakan untuk menggambarkan aktor adalah ikon manusia atau sesuai dengan jenis aktor yang tepat.

Use Case

Use case mewakili suatu fungsi atau tindakan yang dapat dilakukan oleh aktor dalam sistem. Use case menggambarkan interaksi antara aktor dan sistem serta menjelaskan alur yang terjadi dalam sistem. Simbol yang digunakan untuk menggambarkan use case adalah elips.

Hubungan

Hubungan digunakan untuk menggambarkan keterkaitan antara aktor dan use case, serta antara use case satu dengan yang lainnya. Terdapat tiga jenis hubungan yang umum digunakan:

  • Asosiasi (Association): Menunjukkan keterkaitan antara aktor dan use case. Digambarkan dengan garis lurus antara aktor dan use case.
  • Inklusi (Inclusion): Menunjukkan bahwa satu use case memasukkan (mengikutsertakan) fungsionalitas dari use case lain. Digambarkan dengan garis panah dengan ujung segitiga yang menunjuk ke use case yang diikutsertakan.
  • Ekstensi (Extension): Menunjukkan bahwa suatu use case memiliki skenario alternatif atau tambahan yang dapat terjadi. Digambarkan dengan garis panah dengan ujung open arrowhead yang menunjuk ke use case yang akan kamu ekstensikan.

Sistem

Sistem pada use case diagram adalah garis kotak yang mengelilingi use case diagram dan menunjukkan batasan sistem yang sedang dianalisis. Simbol ini tidak menggambarkan interaksi aktor dan use case secara langsung, tetapi hanya sebagai batas visual dari sistem yang sedang dianalisis.

Selain komponen- komponen tersebut, use case diagram juga bisa menggunakan catatan tambahan. Tujuannya agar bisa memberikan informasi lebih lanjut tentang use case tertentu.

Pentingnya Use Case Diagram

Apakah use case diagram adalah hal penting dalam sebuah sistem? Untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut sekaligus mengetahui peran pentingnya, berikut adalah beberapa alasan mengapa diagram satu ini begitu penting:

Mengidentifikasi Kebutuhan Sistem

Use case diagram membantu dalam mengidentifikasi dan memahami kebutuhan sistem dari sudut pandang pengguna atau aktor yang terlibat. Dengan menggunakan use case diagram, para pemangku kepentingan dapat berkomunikasi secara lebih jelas dan konkret tentang fungsionalitas yang diharapkan dari sistem.

Pemahaman Interaksi Pengguna Dengan Sistem

Use case diagram membantu dalam memvisualisasikan dan memahami interaksi antara pengguna atau aktor dengan sistem. Diagram ini memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang dapat dilakukan oleh pengguna atau aktor dalam sistem, serta bagaimana sistem akan merespons aksi mereka.

Mengidentifikasi Fungsionalitas Utama

Use case diagram adalah diagram yang dapat membantu mengidentifikasi fungsionalitas utama yang perlu diimplementasikan dalam sistem. Dengan melihat use case yang ada, tim pengembang dapat fokus pada pengembangan fitur-fitur inti yang penting bagi pengguna.

Pengambilan Keputusan Perancangan

Alasan pentingnya use case diagram lainnya adalah dapat memberikan panduan yang berguna dalam merancang arsitektur dan desain sistem. 

Dengan melihat interaksi antara use case, tim pengembang dapat membuat keputusan desain yang lebih baik. Termasuk diantaranya mengidentifikasi entitas-entitas terkait, memperjelas aliran data, atau menentukan modul-modul sistem yang diperlukan.

Komunikasi Dengan Pihak yang Berkepentingan

Use case diagram adalah alat komunikasi yang efektif antara tim pengembang dan pihak- pihak yang berkepentingan. Diagram ini membantu dalam menjelaskan secara visual fungsionalitas sistem yang akan dikembangkan kepada para pemangku kepentingan, seperti pengguna, manajemen, atau pihak lain yang terkait.

Pengujian Sistem

Use case diagram juga bisa menjadi dasar untuk merencanakan dan menguji sistem. Setiap use case dapat menjadi dasar untuk membuat skenario pengujian yang mencakup berbagai situasi dan aksi yang mungkin dilakukan oleh pengguna.

Dengan demikian, use case diagram penting karena membantu dalam pemahaman, komunikasi, dan perancangan sistem yang efektif, serta memastikan bahwa sistem yang dikembangkan memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna dan pemangku kepentingan lainnya.

Contoh Use Case Diagram

Agar lebih bisa memahami seperti apa use case diagram, mari kita lihat contoh satu ini.

Pengguna ===> Item pembelian yang berisi Pilih item, tambahkan ke keranjang, dan Checkout

Dalam contoh use case diagram tersebut, user atau pengguna merupakan aktor, yaitu salah satu komponen yang ada dalam diagram. Adapun item pembelian merupakan use case. Sementara fungsionalitas dari use case diagram adalah:

  • Pilih item: Pengguna memilih item yang ia beli
  • Tambahkan ke keranjang: Pilihan bagi pengguna untuk menambahkan item yang mereka ingin beli ke dalam keranjang belanja masing-masing
  • Checkout: Aktivitas yang menunjukkan pengguna akan segera membayar item yang dibeli

Jadi, pengguna berinteraksi dengan item pembelian yang merupakan use case dengan tiga fungsionalitas yang tersedia, yaitu pilih item, tambahkan ke keranjang belanja, dan checkout.

Use case diagram tersebut adalah gambaran sederhana saat terjadi interaksi antara pengguna dengan sistem. Biasanya, interaksi tersebut banyak dijumpai dalam sistem pembelian barang secara online di website.

Tetapi, jangan kaget jika pada kenyataannya, use case diagram jauh lebih kompleks. Banyak aktor dan use case yang terlibat. Begitu pula dengan hubungan dan ketertarikan yang rinci diantar keduanya.

Cara Membuat Use Case Diagram

Cara membuat use case diagram
Sumber: iStock

Tertarik untuk mencoba use case diagram? Adapun langkah dalam membuat use case diagram adalah sebagai berikut:

Identifikasi Aktor

Identifikasi aktor-aktor yang terlibat dalam sistem yang sedang dianalisis. Aktor adalah entitas di luar sistem yang berinteraksi dengan sistem tersebut. Misalnya, pengguna, administrator, sistem lain, atau entitas eksternal lainnya.

Identifikasi Use Case

Identifikasi fungsionalitas utama yang dapat dilakukan oleh aktor dalam sistem. Use case menggambarkan aksi atau tindakan yang dapat dilakukan oleh aktor dalam berinteraksi dengan sistem.

Gambarkan Hubungan Antara Aktor dan Use Case

Gunakan simbol-simbol yang sesuai untuk menggambarkan hubungan antara aktor dan use case. Gunakan garis lurus untuk menghubungkan aktor dengan use case yang mereka terlibat.

Tambahkan Relasi Antar Use Case

Selanjutnya, tambahkan relasi antar use case, seperti inklusi, ekstensi, atau generalisasi. Gunakan simbol-simbol yang sesuai untuk menggambarkan hubungan antar use case.

Tambahkan Catatan atau Anotasi

Bila perlu, kamu juga bisa menambahkan catatan atau anotasi pada use case diagram untuk memberikan keterangan tambahan atau penjelasan tentang use case atau aktor tertentu.

Periksa dan Evaluasi Diagram

Langkah selanjutnya dari cara membuat use case diagram adalah memeriksa use case diagram yang sudah kamu buat. Jadi, kamu bisa memastikan bahwa semua komponen dan hubungan sudah tepat. Koreksi jika ada kesalahan atau kekurangan.

Berikan Judul dan Nomor Versi

Berikan judul pada use case diagram dan tambahkan nomor versi jika perlu untuk referensi atau dokumentasi. Akan tetapi langkah satu ini adalah opsional, jadi kamu bisa melewatinya jika memang merasa tidak memerlukannya.

Bagikan dan Komunikasikan

Bagikan use case diagram kepada tim pengembang, pemangku kepentingan, atau pihak terkait lainnya untuk mendapatkan masukan atau memastikan pemahaman yang sama tentang fungsionalitas sistem.

Ada beberapa alat bantu pemodelan yang bisa kamu gunakan untuk membuat use case diagram, seperti Microsoft Visio, Lucidchart, atau alat pemodelan lainnya yang mendukung pembuatan use case diagram. 

Dengan adanya simbol-simbol yang tersedia pada alat-alat tersebut, kamu bahkan bisa membuat use case diagram dengan mudah dan tampak profesional.

Kesimpulan

Dalam mengembangkan software, use case diagram memiliki peranan krusial dalam memastikan pemahaman yang jelas tentang fungsionalitas sistem yang akan dikembangkan. 

Dengan menggunakan use case diagram, tim pengembang dapat berkomunikasi secara efektif dengan berbagai pihak yang terlibat di dalamnya, menganalisis kebutuhan sistem, serta merancang solusi yang sesuai. 

Keunggulan visualisasi dari oleh use case diagram memudahkan pemahaman, kolaborasi, dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengembangan sistem. 

Oleh karena itu, mempelajari dan menguasai use case diagram merupakan langkah yang sangat penting bagi yang hendak mengembangkan software untuk menciptakan sistem yang sesuai dengan harapan pengguna dan pemangku kepentingan lainnya.