
Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana orang-orang di era 90-an akhir atau awal 2000-an bisa mengakses internet dari ponsel jadul mereka? Layar monokrom, tombol kecil, dan koneksi super lambat, tapi mereka tetap bisa cek berita atau bahkan melakukan transaksi sederhana.
Rahasianya ada pada Wireless Markup Language (WML), sebuah teknologi yang jadi cikal bakal internet di perangkat mobile.
Meski sekarang WML sudah jarang dipakai, memahaminya bisa membantu kita mengapresiasi perjalanan teknologi digital, terutama di bidang solusi digital yang terus berkembang.
Dalam artikel ini, kita akan bahas apa itu WML, apa fungsinya, bagaimana ia berbeda dari XML, kelebihan dan kekurangannya, plus contoh kode WML dan tutorial singkat tentang XML. Yuk, simak!
Daftar Isi
Apa Itu WML?
Bayangkan Anda memiliki ponsel Nokia 3310 dan ingin membuka situs web. Tidak ada Chrome atau Safari, layarnya kecil, dan internetnya super pelan.
Di sinilah WML masuk. WML, atau Wireless Markup Language, adalah bahasa markup yang dibuat khusus untuk perangkat nirkabel seperti ponsel atau PDA di akhir 1990-an.
Ia adalah bagian dari Wireless Application Protocol (WAP), sebuah sistem yang memungkinkan perangkat dengan memori dan daya terbatas untuk mengakses konten internet.
Berbeda dengan situs web modern yang penuh gambar dan animasi, WML bekerja dengan konsep kartu dan dek. Anggaplah sebuah “dek” sebagai file yang berisi beberapa “kartu”.
Setiap kartu adalah potongan kecil informasi, seperti mini website, yang bisa ditampilkan di layar ponsel. Misalnya, satu kartu menunjukkan menu utama, kartu lain menampilkan formulir.
Pengguna bisa berpindah antar kartu tanpa harus memuat ulang seluruh halaman, jadi hemat data dan cepat meski di jaringan 2G.
WML punya sintaks yang mirip XML, tapi jauh lebih sederhana. Ini sengaja dibuat ringkas agar tetap kompatibel untuk perangkat dengan layar kecil dan prosesor lambat. Jadi, kalau Anda pernah mendengar istilah “situs WAP”, itulah yang biasanya dibuat dengan WML.
Fungsi WML
WML punya peran besar di masanya. Berikut beberapa fungsi utama yang perlu Anda ketahui:
- Menampilkan Konten di Perangkat Mobile: WML memungkinkan pengembang membuat halaman web ringkas untuk ponsel dengan layar kecil dan koneksi terbatas.
- Hemat Bandwidth: Dengan koneksi internet yang super lambat di masa itu, WML dirancang supaya ringan. Struktur kartu dan deknya memastikan hanya data kecil yang dikirim, jadi loading-nya tetap cepat.
- Interaksi Dasar: WML mendukung formulir, tombol, dan tautan, sehingga Anda bisa melakukan hal seperti memesan tiket atau mengisi data.
- Optimasi Kinerja: WML bekerja bersama gateway WAP, yang mengubah data internet jadi format yang dapat dimengerti ponsel. Ini seperti penerjemah yang membuat situs web “berbicara” dengan perangkatmu.
Meski WML sekarang sudah tergantikan oleh HTML5 dan teknologi web modern, prinsip efisiensinya masih relevan, terutama untuk solusi digital di perangkat dengan sumber daya terbatas, seperti IoT atau wearable devices.
Perbedaan Antara XML dan WML
XML dan WML adalah dua jenis bahasa markup, namun keduanya memiliki fungsi dan konteks penggunaan yang berbeda. Perbedaan mendasarnya terletak pada tujuan penggunaannya, cara menyajikan data, serta dukungan teknologi yang dimilikinya.
1. Tujuan Penggunaan
- XML
Extensible Markup Language (XML) dirancang untuk menyimpan dan mentransfer data terstruktur antar sistem yang berbeda. Fungsinya bersifat universal, sehingga tidak terikat pada tampilan atau aplikasi tertentu. XML banyak digunakan untuk integrasi sistem karena kemampuannya dalam mendeskripsikan data secara fleksibel. - WML
Wireless Markup Language (WML) dikembangkan secara khusus untuk menampilkan konten web di perangkat seluler generasi awal, seperti feature phone dan PDA. Fokus utamanya adalah menyajikan informasi yang bisa diakses dengan baik di layar kecil dan hardware terbatas.
2. Pengelolaan Informasi
- XML
XML bersifat netral terhadap konten. Artinya, pengguna bebas mendefinisikan struktur dan elemen dokumen sesuai kebutuhan. Hal ini menjadikannya sangat fleksibel untuk berbagai skenario pengolahan data. - WML
Sebaliknya, WML menyediakan kumpulan tag dan elemen yang sudah ditentukan. Tujuannya adalah memastikan halaman web dapat tampil optimal di perangkat seluler, tanpa perlu konfigurasi yang rumit.
3. Penyajian Konten
- XML
XML tidak dirancang untuk menampilkan data kepada pengguna akhir secara langsung. Bahasa ini hanya mengatur struktur data secara hierarkis dan tidak mengatur bagaimana tampilannya. - WML
WML, di sisi lain, berfokus pada bagaimana data ditampilkan. Bahasa ini dibuat dengan mempertimbangkan keterbatasan layar kecil, performa perangkat, dan bandwidth terbatas—sehingga tampilan kontennya sudah disesuaikan dengan kebutuhan perangkat mobile.
4. Kegunaan dalam Aplikasi
- XML
Penggunaan XML sangat luas—mulai dari file konfigurasi, penyimpanan data, hingga pertukaran informasi antar aplikasi. Karena bersifat fleksibel, XML dipakai di berbagai industri dan platform. - WML
WML dulunya populer untuk mengembangkan web seluler berbasis WAP. Namun, seiring berkembangnya teknologi dan kemunculan smartphone modern, pemakaiannya makin jarang ditemui.
5. Dukungan Teknologi
- XML
XML didukung oleh banyak sistem, platform, dan bahasa pemrograman. Karena itu, XML masih menjadi standar utama untuk banyak skenario komputasi modern. - WML
WML dibuat secara spesifik untuk digunakan di perangkat yang mendukung protokol WAP. Dukungannya terbatas pada perangkat tertentu dan kini tidak lagi menjadi pilihan utama di dunia web modern.
Kelebihan dan Kekurangan WML

Di masa awal internet mobile, WML menjadi pionir dalam menyajikan konten secara efisien di perangkat dengan keterbatasan hardware dan jaringan. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangannya:
Kelebihan WML
Jika dibandingkan dengan teknologi lain di masanya, WML memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya populer pada era ponsel jadul. Beberapa di antaranya adalah:
1. Cocok untuk Perangkat Lemah
WML dirancang khusus untuk perangkat dengan spesifikasi rendah, seperti ponsel dengan memori kecil dan prosesor sederhana.
Ini membuatnya sangat hemat sumber daya, memungkinkan penggunanya untuk mengakses informasi meski dengan perangkat yang jauh dari canggih, yang sangat relevan pada masa awal perkembangan ponsel.
2. Navigasi Efisien
Konsep sistem kartu dan dek pada WML menawarkan cara navigasi yang sederhana namun efektif. Pengguna dapat dengan mudah berpindah antar informasi tanpa membebani jaringan, suatu keunggulan di era di mana kecepatan koneksi sering menjadi kendala.
3. Mudah Dipelajari
Bagi mereka yang telah mengenal XML atau HTML, mempelajari WML relatif mudah karena kesamaan dalam struktur dan sintaksnya.
Ini menjadikannya pintu masuk yang menarik untuk memahami bagaimana konten web dapat disederhanakan tanpa mengorbankan fungsionalitas dasar.
4. Dapat Jalan di Jaringan Lambat
WML memiliki keunggulan tersendiri dalam mengakomodasi kondisi jaringan yang minim, seperti koneksi 2G. Teknologi ini memastikan bahwa informasi tetap dapat diakses meski dalam situasi konektivitas yang terbatas, suatu hal yang sangat relevan pada masanya.
Kekurangan WML
Meskipun WML memiliki kelebihan yang relevan pada masanya, teknologi ini juga memiliki sejumlah keterbatasan yang akhirnya membuatnya kurang bertahan lama. Beberapa kekurangannya antara lain:
1. Fitur Terbatas
Meskipun efisien, WML memiliki keterbatasan dalam hal dukungan multimedia. Kemampuan untuk menangani gambar berkualitas tinggi, video, atau animasi canggih sangat terbatas, fitur yang kini menjadi standar di aplikasi web modern.
2. Terlalu Niche
WML hanya dapat berjalan dalam ekosistem WAP (Wireless Application Protocol), yang mengharuskan perangkat untuk mendukung protokol ini.
Seiring berjalannya waktu, teknologi ini semakin terbatas pada perangkat lama dan jarang digunakan, sehingga tidak kompatibel lagi dengan mayoritas perangkat modern dan teknologi yang terus berkembang.
3. Kurang Fleksibel
Aturan yang ketat dalam penulisan WML membuat pengembang kesulitan untuk mengeksplorasi berbagai elemen desain dan fungsionalitas.
Keterbatasan sintaks dan desain memaksa pengembang untuk mengikuti pola tertentu, mengurangi fleksibilitas dalam pengembangan web mobile.
4. Sudah Usang
Dengan berkembangnya HTML5 dan teknologi responsif lainnya, WML kini lebih banyak dipelajari sebagai bagian dari sejarah perkembangan web mobile daripada sebagai teknologi praktis untuk digunakan secara komersial. Penerapannya pun terbatas pada keperluan khusus atau studi nostalgia.
Contoh Script WML
Berikut contoh kode WML sederhana yang menampilkan dua kartu: satu menyapa pengguna, satu lagi menampilkan formulir.
<?xml version="1.0"?> <!DOCTYPE wml PUBLIC "-//WAPFORUM//DTD WML 1.1//EN" "http://www.wapforum.org/DTD/wml_1_1.xml"> <wml> <card id="home" title="Selamat Datang"> <p> Halo! Selamat datang di situs WAP kami.<br/> <a href="#form">Coba isi formulir</a> </p> </card> <card id="form" title="Formulir Nama"> <p> Masukkan nama kamu:<br/> <input name="nama"/> <do type="accept" label="Kirim"> <go href="proses.wml" method="post"> <postfield name="nama" value="$(nama)"/> </go> </do> </p> </card> </wml>
Apa yang terjadi di kode ini?
- Baris pertama menunjukkan bahwa ini adalah dokumen XML.
- <!DOCTYPE wml> memastikan kode mengikuti standar WML.
- <card> adalah “halaman “‘ yang ditampilkan, seperti menu atau formulir.
- <input> untuk pengguna memasukkan teks, misalnya nama.
- <do> adalah tombol aksi, seperti “Kirim” yang mengirim data ke server.
Jika kode ini dijalankan di ponsel WAP, Anda akan melihat halaman sederhana dengan teks sambutan dan tautan ke formulir. Cukup retro, tapi efektif untuk zamannya!
Tutorial XML
Sekarang, mari beralih ke XML, yang masih relevan sampai hari ini. XML adalah bahasa markup untuk menyimpan dan berbagi data secara terstruktur.
Ingin coba membuat dokumen XML sederhana? Ikuti langkah-langkah ini:
1. Mulai dengan Struktur Dasar
Setiap dokumen XML membutuhkan deklarasi dan elemen utama (root).
<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?> <data> </data>
2. Tambah Elemen dan Atribut
Elemen adalah “kotak” untuk data, dan atribut memberikan info tambahan. Contoh:
<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?> <kontak> <orang id="1"> <nama>Budi Santoso</nama> <email>[email protected]</email> </orang> <orang id="2"> <nama>Siti Aminah</nama> <email>[email protected]</email> </orang> </kontak>
3. Pastikan Semuanya Valid
Setiap tag harus ditutup dengan (<tag></tag> atau <tag/> kalau kosong).
Nama tag tidak boleh memakai spasi atau simbol aneh.
Anda bisa menambahkan DTD atau XML Schema untuk atur struktur.
4. Pakai XML untuk Apa Saja
XML sangat serbaguna dan digunakan di berbagai bidang teknologi. Berikut beberapa contoh nyatanya:
-
API dan Web Service
XML sering dipakai sebagai format pertukaran data antar server atau aplikasi, misalnya pada SOAP API. Dengan struktur yang rapi, XML memudahkan sistem berbeda untuk “berbicara” satu sama lain. -
Konfigurasi Aplikasi
Banyak software menyimpan pengaturan dalam file XML. Misalnya, web.config di aplikasi ASP.NET atau pom.xml di Maven (Java) untuk mengatur dependensi. -
Dokumen dan Format Standar
XML dipakai untuk membuat berbagai format dokumen, seperti:
– RSS/Atom Feed → untuk menampilkan update blog atau berita.
– SVG (Scalable Vector Graphics) → format gambar berbasis vektor.
Contoh penggunaan XML, untuk daftar film:
<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?> <perpustakaan> <film id="001"> <judul>Petualangan di Hutan</judul> <sutradara>Bayu Wijaya</sutradara> <tahun>2023</tahun> </film> <film id="002"> <judul>Misteri Kota Tua</judul> <sutradara>Sri Rahayu</sutradara> <tahun>2022</tahun> </film> </perpustakaan>
Kode ini bisa dipakai aplikasi untuk menampilkan daftar film atau memproses datanya.
Penutup
WML adalah pahlawan tanpa tanda jasa di masa awal internet mobile. Ia membuka pintu untuk akses informasi di ponsel jadul, meski sekarang sudah tergantikan oleh teknologi yang lebih canggih.
Di sisi lain, XML tetap menjadi tulang punggung untuk banyak sistem modern berkat fleksibilitasnya. Dengan memahami keduanya, kita bisa melihat bagaimana solusi digital berevolusi, mulai dari efisiensi WML di perangkat terbatas sampai kekuatan XML di aplikasi kompleks.
Coba main-main dengan kode WML atau XML di atas, siapa tahu Anda terinspirasi untuk membuat sesuatu yang baru. Bahkan, pengetahuan dasar seperti ini bisa jadi titik awal yang solid untuk belajar membangun aplikasi web ringan, sistem komunikasi antar server, atau bahkan API sederhana.
Ingin lingkungan yang fleksibel untuk eksperimen dan belajar? Gunakan VPS Exabytes, cocok untuk testing, deployment ringan, atau menjalankan aplikasi berbasis XML secara mandiri.
Baru mulai dan ingin sesuatu yang lebih praktis? Coba Hosting Exabytes yang user-friendly dan mendukung berbagai bahasa pemrograman populer untuk belajar dari dasar.
Mulailah bereksperimen hari ini, karena banyak solusi digital besar berawal dari baris kode sederhana.














