Apa Itu LCP (Largest Contentful Paint) dan Cara Optimasinya

175

Loading website yang lama memang bikin ingin langsung menutup tab. Ternyata bukan cuma Anda yang risih, Google juga! Makanya, Google membuat metrik yang mampu mengukur seberapa cepat elemen utama di halaman web muncul ke pengguna. Inilah yang disebut Largest Contentful Paint atau LCP.

Namun, apa itu LCP sebenarnya? Mengapa hal ini penting untuk SEO? Bagaimana cara mengukur dan optimasinya?

Di artikel ini, kita akan bedah semua mulai dari definisi, tools untuk mengukur LCP, hingga tips optimasi agar skor LCP Anda bisa “impressed” Google.

Apa Itu Largest Contentful Paint (LCP)?

LCP adalah metrik web performance yang mengukur waktu yang dibutuhkan untuk merender konten utama terbesar yang terlihat di layar pengguna. Elemen besar yang dihitung biasanya termasuk, hero banner, video, atau blok teks utama.

Lalu, seperti apa contoh LCP yang baik? Contoh sederhananya, ketika Anda membuka sebuah website dan elemen penting yang ada di dalamnya baru muncul setelah 2,5 detik, itu bisa dikatakan contoh LCP yang buruk.

Metrik tersebut termasuk dalam Core Web Vitals, salah satu dari tiga indikator performa halaman web yang menjadi perhatian utama Google. 

Berbeda dengan page load time, LCP lebih fokus pada konten utama yang berukuran besar di layar pertama. Sedangkan page load time adalah total waktu load semua elemen dari sebuah halaman website. 

Apa saja Metrik LCP?

LCP adalah salah satu dari tiga metrik utama dalam Core Web Vitals, bersama dengan Cumulative Layout Shift (CLS) dan Interaction to Next Paint (INP).

Ketiga metrik ini dirancang untuk mengukur aspek berbeda dari pengalaman pengguna:

  • LCP: Mengukur kecepatan loading elemen utama.
  • CLS: Mengukur stabilitas interaksi pengguna.
  • INP: Mengukur responsivitas interaksi pengguna.

Dalam konteks LCP, elemen yang diukur biasanya meliputi:

  • Gambar (<img>).
  • Gambar dalam elemen <picture>.
  • Video dengan poster image (<video>).
  • Elemen dengan latar belakang gambar yang dimuat melalui fungsi url() di CSS.
  • Blok teks dalam elemen seperti <p>, <div>, atau <h1>.

Algoritma penilaian LCP tidak selamanya sama, yang artinya Google akan terus memperbaruinya untuk memastikan bahwa metrik ini relevan dengan pengalaman pengguna.

Misalnya, elemen animasi atau konten dinamis yang muncul sejak halaman dimuat tidak dihitung dalam LCP, karena fokusnya adalah konten statis yang langsung terlihat oleh pengguna. 

Anda mungkin berpikir bahwa LCP hanya tentang kecepatan teknis. Namun faktanya ini juga tentang apa yang pengguna rasakan saat mengakses sebuah halaman.

Apa maksudnya? Sederhananya seperti ini, LCP yang rendah (cepat) dapat meningkatkan retensi pengguna, mengurangi bounce back, bahkan hingga membantu meningkatkan peringkat SEO, karena Google menggunakan Core Web Vitals sebagai salah satu faktor penentu ranking.

Berapa Skor LCP yang Bagus?

Google memiliki standar khusus yang untuk mengukur skor LCP yang baik yang ditampilkan dalam hitungan detik. Halaman website dengan skor LCP kurang dari 2,5 detik bisa dikatakan memiliki skor yang bagus.

Skor antara 2,5 – 4 detik masih bisa diterima, namun itu bisa berarti Anda perlu memperbaiki beberapa elemen untuk mendapatkan skor yang lebih baik. Skor di atas 4 detik dikatakan sebagai skor LCP yang buruk. 

Jadi, skor LCP yang bagus adalah ketika elemen utama sebuah halaman muncul maksimal 2,5 detik sejak halaman dimuat.

Apa yang terjadi jika lebih dari itu? Hal tersebut tentu akan mempengaruhi pengalaman pengguna, sekalipun jika konten sudah lengkap di belakang layar.

Bagaimana Cara Mengukur LCP?

Ada banyak tools yang dapat Anda gunakan yang dapat langsung memberikan data yang Anda butuhkan, baik dari sisi simulasi lab maupun pengalaman pengguna real di lapangan.

Berikut beberapa cara mengukur LCP:

PageSpeed Insights (PSI)

Laporan akan langsung keluar setelah Anda memasukkan URL halaman website yang ingin diukur. PageSpeed Insights akan memberikan Anda laporan dari dua perspektif:

  • Lab Data: Simulasi performa dari perangkat tertentu.
  • Field Data: Data nyata dari pengguna Chrome yang mengakses halaman website Anda. 

Bagian Largest Contentful Paint akan tampil lengkap dengan saran perbaikannya.

Lighthouse (cia Chrome DevTools)

JIka Anda tidak masalah dengan tools yang lebih teknis, Anda bisa mencoba Lighthouse dari browser Chrome. Caranya sangat mudah:

  • Buka website Anda di Chrome
  • Klik kanan, pilih “Inspect”
  • Masuk ke tab “Lighthouse”
  • Klik “Generate report”

Laporan ini akan memberikan Anda detail skor LCP, CLS, FID, dan insight teknis lain yang bisa Anda eksplor lebih jauh. 

Web Vitals Extension

Extension ringan dari Google ini bisa Anda install di browser Chrome. Bagaimana dengan fungsinya?

  • Skor LCP, FID, dan CLS akan ditampilkan di pojok layar
  • Real-time dan cocok untuk memantau perubahan setelah optimasi

Cukup install dan Anda bisa melihat skor vitals website apa pun yang Anda buka.

Google Search Console (GSC)

Google Search Console (GSC) adalah tools powerful dari Google yang memberikan Anda data langsung dari pengguna nyata (bukan simulasi).

Di bagian Core Web Vitals, Anda bisa melihat halaman mana saja yang memiliki skor LCP yang baik, lengkap dengan grafik tren performa.

GSC memungkinkan Anda untuk:

  • Melihat data pengguna real selama 28 hari terakhir.
  • Mengetahui halaman mana saja yang memiliki skor LCP buruk atau yang perlu perbaikan.
  • Mendapatkan notifikasi otomatis saat performa menurun. 

 

Bagaimana Cara Optimasi LCP?

Apa yang harus dilakukan ketika skor LCP Anda buruk? Ini adalah bagian yang tidak boleh Anda tunda. Optimasi LCP bukan hanya tentang loading yang cepat, tetapi bagaimana konten utama Anda bisa langsung muncul tanpa gangguan.

Berikut beberapa strategi teknis untuk membantu halaman website Anda mendapat skor LCP yang lebih baik:

1. Optimasi Gambar & Video

Gambar pada halaman website sering kali menjadi penyebab utama skor LCP yang tinggi (buruk). Namun, menurunkan kualitas gambar bukanlah satu-satunya solusi yang Anda miliki.

Di bawah ini adalah beberapa cara yang dapat Anda coba untuk mengoptimasi gambar & video pada halaman website Anda:

  • Gunakan format seperti WebP atau AVIF yang memiliki ukuran lebih kecil tanpa menurunkan kualitas gambar.
  • Compress gambar secukupnya. Anda dapat mencoba tools seperti TinyPNG atau Squoosh untuk tetap menjaga kualitas.
  • Tambahkan atribut width dan height untuk menghindari layout shifting saat halaman dimuat.
  • Terapkan lazy loading untuk selain gambar utama. Gunakan atribut loading=”lazy” agar gambar lain tidak dimuat sebelum gambar utama muncul.

2. Gunakan CDN (Content Delivery Network)

CDN bekerja dengan cara mendistribusikan salinan konten dari server yang secara geografis paling dekat dengan pengguna.

Apa hasilnya? Waktu loading akan turun, dan LCP akan lebih cepat.

Beberapa opsi CDN populer yang bisa Anda gunakan seperti Cloudflare, Fastly, atau AWS CloudFront. 

3. Optimasi & Minify CSS

CSS terlalu banyak atau tidak relevan bisa memperlambat rendering konten utama. Ini yang dapat Anda lakukan:

  • Hapus CSS yang tidak digunakan (gunakan tools seperti PurgeCSS atau UnCSS)
  • Gunakan inline CSS untuk elemen penting (critical CSS) untuk membuat konten muncul lebih cepat
  • Gabungkan line CSS dan minify untuk mengurangi request ke server

4. Kelola JavaScript dengan Bijak

JavaScript yang berat atau blocking bisa membuat browser terlambat menampilkan konten. Ini yang bisa Anda lakukan:

  • Tambahkan atribut async atau defer saat load script
  • Minify & bundle JS agar ukuran file lebih kecil
  • Gunakan service worker untuk cache konten statis dan mempercepat halaman kedua

5. Preload Konten Penting

Dengan preload, Anda dapat memberitahu browser elemen mana yang harus dimuat lebih dulu, contohnya seperti ini:

<link rel="preload" as="image" href="/assets/hero.jpg" />

<link rel="preload" as="font" href="/fonts/main.woff2" type="font/woff2" crossorigin="anonymous" />

Gunakan preload untuk elemen terbesar, seperti hero image, font utama, atau video preview. 

Tingkatkan Performa Server

Website yang cepat tidak akan optimal jika server lambat. Coba cek beberapa hal ini:

  • Apakah hosting Anda sudah cukup cepat dan stabil?
  • Sudah coba menggunakan caching dan server-side rendering (SSR)?
  • Apakah sudah upgrade ke HTTP/2 atau HTTP/3?

Penutup 

Sering kali kita hanya fokus pada tampilan website, dan melupakan kecepatannya. Padahal bagi pengguna, kecepatan adalah hal pertama yang menentukan apakah mereka akan bertahan atau tidak di sebuah halaman website. 

Dengan mengetahui cara kerja dan bagaimana mengoptimasi Largest Contentful Paint, Anda bisa memberikan pengalaman, yang tidak hanya cepat, namun juga responsif dan nyaman kepada pengunjung. 

Jadi, bagaimana skor LCP website Anda hari ini? Mulailah optimasi agar website Anda tidak hanya memiliki tampilan yang indah, tetapi juga cepat dan disukai Google!