Apa Itu Redis? Pengertian, Fungsi, Fitur & Cara Installnya

1243

redis adalah

Pernahkah kamu mendengar tentang Redis? Kalau kamu sering berurusan dengan pengelolaan data atau server, mungkin Redis sudah tidak asing lagi, nih, buat kamu.

Tapi, untuk kamu yang baru mendengarnya, dan ingin mengetahui lebih dalam apa itu Redis, simak artikel ini sampai habis ya, karena kita akan membahas Redis dari A – Z. 

Tenang saja, pembahasannya akan disajikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Jadi, meskipun kamu belum terlalu familiar dengan dunia server atau database, kamu tetap bisa mengikuti penjelasannya dengan baik. Yuk, simak sampai selesai!

Apa Itu Redis?

apa itu redis

 

Diciptakan pada tahun 2009 oleh Salvatore Sanfilippo, seorang programmer asal Italia, Redis atau singkatan dari Remote Dictionary Server, adalah sebuah sistem manajemen basis data yang menyimpan data dalam memori (in-memory) yang bersifat open source.

Redis bukan cuma database biasa, dia juga berfungsi sebagai cache dan message broker. Redis menyimpan data dalam struktur data seperti string, hash, list, set, dan banyak lagi, yang memudahkan pengolahan data menjadi lebih cepat.

Meskipun berfungsi sebagai penyimpanan data, bentuk Redis tidak sama dengan tempat penyimpanan lainnya, dia tidak berbentuk seperti harddisk. Hal ini membantu banget untuk menghindari penundaan dalam pencarian data, karena Redis tidak membutuhkan akses disk. 

Jadi, intinya, Redis adalah solusi untuk kamu yang butuh akses data cepat dan efisien. Cocok banget untuk aplikasi yang sering mengakses data dengan intensitas tinggi, seperti web aplikasi, game online, atau sistem yang membutuhkan real-time data.

Fungsi Redis

Redis punya banyak fungsi, terutama dalam meningkatkan performa aplikasi. Beberapa fungsi utama Redis antara lain:

1. Pengelolaan Cache (Caching)

Salah satu kegunaan paling populer dari Redis adalah untuk menyimpan data cache. Dengan menyimpan data yang sering diakses dalam memori, Redis dapat mengurangi waktu akses dan mengurangi beban pada database utama. Misalnya, saat aplikasi sering mengakses data yang sama (seperti user profile atau produk), Redis bisa menyimpan data tersebut sementara waktu di cache sehingga permintaan data selanjutnya bisa langsung diproses lebih cepat.

2. Message Broker

Redis juga sering digunakan sebagai message broker, yaitu alat untuk mengirim pesan antar sistem. Misalnya, dalam aplikasi yang melibatkan banyak pengguna atau sistem yang harus berkomunikasi satu sama lain secara real-time, Redis dapat digunakan untuk menyalurkan pesan-pesan tersebut secara efisien.

3. Session Store

Untuk aplikasi yang memerlukan sesi pengguna (seperti login session di website), Redis juga dapat digunakan untuk menyimpan sesi secara cepat. Ini sangat berguna untuk menjaga agar aplikasi tetap responsif, tanpa harus melakukan query ke database setiap kali pengguna mengakses halaman baru.

4. Penulisan Kode

Dengan kemampuannya menyimpan struktur data dalam memori, Redis memungkinkan pengembang untuk mengakses dan memanipulasi data dengan cepat, sehingga mengurangi kompleksitas kode dan tentunya membuat proses pengembangan menjadi lebih efisien. 

5. Leaderboard Game

Dalam dunia game, terutama yang bersifat kompetitif, leaderboard atau papan peringkat adalah fitur yang sangat penting. Redis, dengan struktur data sorted set, memungkinkan pengembang untuk membuat leaderboard real-time yang efisien. Setiap pemain dapat diberi skor, dan Redis akan secara otomatis mengurutkan pemain berdasarkan skor mereka. Misalnya, dengan perintah ZINCRBY, kamu bisa menambahkan skor untuk pemain tertentu, dan dengan ZRANGE atau ZRANK, kamu bisa mendapatkan peringkat pemain dengan cepat. 

6. Geospasial 

Geospasial adalah bidang yang berkaitan dengan lokasi, koordinat, dan hubungan spasial antar objek di dunia nyata. Dalam Redis, geospasial membuat penyimpanan dan pencarian data lokasi menjadi lebih efisien. Masih menggunakan struktur sata sorted set dan perintah seperti GEOADD, GEODIST, dan GEORADIUS, kamu bisa menyimpan koordinat geografis dan melakukan pencarian lokasi dalam radius tertentu. Fitur ini berguna untuk aplikasi yang memerlukan layanan berbasis lokasi, seperti pencarian toko terdekat atau layanan pengiriman. 

7. Machine Learning

Terakhir, dalam bidang machine learning, Redis dapat digunakan untuk menyimpan model yang telah dilatih dan data yang sering diakses dengan cepat. Dengan kemampuannya menyimpan data dalam memori dan mendukung berbagai struktur data, Redis memungkinkan pengemang untuk menyimpan parameted model, cache hasil perhitungan, dan mengelola antrian tugas untuk pemrosesan data. Hal ini membantu dalam meningkatkan performa dan efisiensi sistem machine learning.

Apa Saja Fitur – Fitur Redis?

Ada berbagai fitur unggulan yang menjadikan Redis pilihan utama banyak pengembang. Berikut beberapa fitur yang patut kamu tahu:

1. Kecepatan Tinggi (Fast Performance)

Redis bekerja dengan menyimpan data di memori, bukan di disk, yang membuatnya jauh lebih cepat dibandingkan dengan sistem basis data tradisional. Proses baca dan tulis data dilakukan dalam hitungan milidetik, jadi aplikasi kamu bisa lebih berjalan cepat dan responsif.

2. Struktur Data yang Beragam

Redis mendukung berbagai macam struktur data seperti string, hash, list, set, dan sorted set. Dengan beragamnya struktur data ini, Redis memberikan fleksibilitas dalam menyimpan dan mengakses data sesuai dengan kebutuhan aplikasi.

3. Persistence

Meskipun Redis lebih dikenal sebagai in-memory data store, Redis juga mendukung persistence atau penyimpanan data ke disk. Kamu bisa memilih untuk menyimpan data Redis secara periodik ke disk (seperti snapshot) atau mencatat setiap perubahan data ke log.

4. Scalability

Redis mendukung scalability, artinya kamu bisa menambah kapasitas Redis seiring bertambahnya kebutuhan aplikasi. Kamu bisa menambahkan lebih banyak node atau menggunakan fitur sharding untuk membagi data ke beberapa server agar lebih mudah mengelola data dalam jumlah besar.

Kelebihan dan Kekurangan Redis

Kamu sudah mengetahui fungsi dan fitur dari Redis, sekarang mari kita mengenal kelebihan dan kekurangan dari tempat penyimpanan ini. 

Kelebihan Redis

  • Kecepatan: Redis dikenal karena performanya yang super cepat karena menyimpan data langsung di memori.
  • Mudah Digunakan: Dengan sintaks yang sederhana dan dokumentasi yang lengkap, Redis mudah dipelajari dan digunakan, bahkan untuk pemula.
  • Skalabilitas Tinggi: Redis dapat diskalakan dengan mudah, cocok untuk aplikasi yang membutuhkan peningkatan kapasitas.

Kekurangan Redis

  • Memori Terbatas: Karena Redis menyimpan data di memori, kapasitasnya terbatas oleh ukuran RAM yang tersedia. Jadi, kalau data yang kamu simpan terlalu besar, Redis bisa menjadi kurang efisien.
  • Tidak Cocok untuk Semua Jenis Data: Meskipun Redis mendukung berbagai struktur data, namun jika aplikasi kamu lebih kompleks dan membutuhkan query database yang lebih canggih, Redis mungkin bukan pilihan terbaik.

Requirements Sebelum Menginstall Redis

Sebelum kamu menginstal Redis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar Redis dapat berjalan dengan optimal di sistem kamu. Berikut adalah beberapa persyaratan yang direkomendasikan:

1. Sistem Operasi

Redis dapat berjalan di berbagai sistem operasi, tetapi paling optimal digunakan di:

  • Linux (Ubuntu, Debian, CentOS, atau lainnya): Redis secara default dirancang untuk berjalan di sistem berbasis Linux/Unix
  • macOS: Bisa menggunakan Homebrew untuk melakukan instalasi Redis.
  • Windows (via Windows Subsystem for Linux): Redis tidak secara resmi mendukung Windows, tapi bisa dijalankan jika kamu menggunakan WSL atau Docker. 

2. Spesifikasi Minimal Server

Agar Redis berjalan dengan lancar, berikut spesifikasi minimal yang disarankan:

  • CPU: Minimal 1 core (lebih banyak core lebih baik untuk kinerja tinggi).
  • RAM: Minimal 4GB RAM (untuk penggunaan dasar), tetapi lebih banyak RAM dibutuhkan jika menyimpan dataset yang besar.
  • Penyimpanan: Minimal 10GB (Redis menyimpan snapshot di disk, jadi pastikan ada ruang penyimpanan yang cukup).
  • Jaringan: Redis sering digunakan dalam aplikasi real-time, jadi koneksi jaringan yang stabil sangat penting. 

3. Dependencies yang Diperlukan

Redis memiliki beberapa dependensi yang harus dipenuhi sebelum instalasi, seperti:

  • GCC (GNU Compiler Collection), diperlukan jika kamu menginstal Redis dari source code. 
  • Make, untuk proses kompilasi Redis jika diinstal dari source.
  • Systemd atau init.d, untuk mengelola layanan Redis sebagai service di Linux. 

4. Akses Root atau Sudo Privileges

Agar instalasi dan konfigurasi Redis berjalan lancar, pastikan kamu memiliki akses root atau hak sudo di server kamu.

5. Firewall & Root

Redis secara default berjalan di port 6379, jadi pastikan port ini dibuka di firewall jika Redis digunakan untuk komunikasi jaringan. Dengan memastikan semua persyaratan ini terpenuhi, kamu bisa menginstal dan menjalankan Redis dengan lebih stabil dan optimal. 

Cara Install Redis

Kalau kamu tertarik buat coba Redis di proyekmu, berikut ini langkah-langkah sederhana untuk menginstall Redis di server lokal.

1. Cara Install Redis di Linux

Untuk pengguna Linux, kamu bisa install Redis dengan menggunakan package manager. Cukup ketikkan perintah berikut di terminal:

sudo apt update

sudo apt install redis-server

Setelah itu, jalankan Redis:

sudo systemctl start redis

Dan cek apakah Redis berjalan dengan lancar:

redis-cli ping

Jika Redis sudah berjalan dengan baik, akan muncul respon PONG.

2. Cara Install Redis di Windows

Meskipun Redis tidak secara resmi mendukung Windows, kamu tetap bisa menginstall Redis di Windows melalui WSL (Windows Subsystem for Linux). Caranya adalah:

  1. Install WSL di Windows 10 atau 11.
  2. Setelah WSL terpasang, ikuti langkah instalasi Redis untuk Linux seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Dengan cara ini, Redis dapat berjalan di Windows melalui lingkungan Linux yang lebih stabil dan kompatibel.

3. Cara Install Redis di macOS

Untuk pengguna macOS, cara paling mudah untuk menginstall Redis adalah dengan menggunakan Homebrew. Jalankan perintah berikut di terminal:

brew install redis

Ini akan menginstal Redis di perangkatmu. Setelah itu, jalankan perintah berikut untuk menguji instalasi Redis :

redis-server

Jika berhasil, kamu akan melihat log startup untuk Redis, dan Redis akan berjalan di foreground.

Untuk menghentikan Redis, tekan Ctrl-C.

Kesimpulan 

Jadi, Redis adalah pilihan yang tepat jika kamu mencari solusi penyimpanan data yang cepat dan efisien, baik untuk caching, message broker, maupun session management.

Dengan berbagai fitur seperti kecepatan tinggi, fleksibilitas dalam struktur data, dan kemampuan untuk diskalakan, Redis cocok untuk aplikasi yang membutuhkan performa tinggi.

Namun, Redis bukan tanpa kekurangan. Batasan memori dan ketidakmampuannya untuk menangani query canggih membuatnya lebih cocok untuk kasus penggunaan tertentu.

Jika kamu tertarik untuk menggunakannya, instalasi Redis juga relatif mudah dan tersedia untuk berbagai platform, termasuk Linux, Windows (via WSL), dan macOS.

Butuh VPS dengan performa tinggi? Pilih VPS yang dapat mendukung Redis dan aplikasi kamu dengan Hosting VPS terbaik di Exabytes, yang dilengkapi dengan spesifikasi optimal untuk menjalankan Redis tanpa hambatan!