Cara Menghitung ROI (Return On Investment), Rumus dan Contohnya

574

cara menghitung roi

Dalam dunia bisnis, setiap keputusan yang Anda buat, baik itu saat peluncuran kampanye pemasaran, membeli peralatan baru, atau mengembangkan produk, pasti melibatkan investasi.

Tapi, bagaimana Anda tahu apakah investasi tersebut benar-benar menguntungkan? Di sinilah Return on Investment atau ROI menjadi alat yang sangat penting.

ROI membantu Anda mengukur seberapa besar keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan, memberikan gambaran jelas tentang efisiensi dan efektivitas investasi Anda.

Artikel ini akan memandu Anda secara menyeluruh tentang cara menghitung ROI, mulai dari pengertian dasar, rumus, langkah-langkah praktis, hingga faktor-faktor yang mempengaruhi hasilnya.

Dengan memahami konsep ini, Anda akan lebih percaya diri dalam membuat keputusan finansial yang cerdas dan strategis.

Apa Itu ROI (Return on Investment)

ROI, atau Return on Investment, adalah indikator kinerja keuangan yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi atau membandingkan potensi keuntungan dari beberapa investasi yang berbeda.

Sederhananya, ROI menunjukkan persentase keuntungan atau kerugian yang Anda dapatkan dari sejumlah uang yang telah Anda investasikan. 

Misalnya, jika Anda mengeluarkan Rp10 juta untuk sebulan kampanye iklan dan menghasilkan pendapatan tambahan sebesar Rp15 juta, ROI akan membantu Anda menghitung berapa persen keuntungan yang diperoleh dari investasi tersebut. Angka ini biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase, sehingga mudah dipahami dan dibandingkan.

ROI tidak hanya relevan untuk bisnis. Anda juga bisa menggunakannya dalam konteks pribadi, seperti mengevaluasi apakah investasi di pasar saham, properti, atau bahkan pendidikan memberikan hasil yang sepadan.

Dengan ROI, Anda bisa melihat gambaran besar tentang apakah keputusan finansial Anda berjalan sesuai harapan.

Rumus ROI

Rumus untuk menghitung ROI cukup sederhana dan mudah diterapkan. Berikut rumus standar yang umum digunakan:

ROI = [(Keuntungan Investasi – Biaya Investasi) / Biaya Investasi] x 100%

Jika diuraikan, komponennya adalah:

  • Keuntungan Investasi: Total pendapatan atau manfaat finansial yang Anda dapatkan dari investasi. Ini dapat berupa pendapatan penjualan, dividen, atau penghematan biaya.
  • Biaya Investasi: Jumlah uang yang Anda keluarkan untuk memulai atau menjalankan investasi, termasuk biaya langsung (seperti pembelian peralatan) dan biaya tidak langsung (seperti biaya operasional).
  • 100%: Faktor pengali untuk mengubah hasil ke dalam bentuk persentase.

Contoh sederhana:

Anda menginvestasikan Rp50 juta untuk membeli mesin baru yang menghasilkan keuntungan tambahan sebesar Rp75 juta. Dengan rumus di atas, perhitungannya adalah:

ROI = [(75.000.000 – 50.000.000) / 50.000.000] x 100%
= [25.000.000 / 50.000.000] x 100%
= 50%

Artinya, investasi Anda menghasilkan keuntungan sebesar 50% dari biaya awal. Angka ini menunjukkan bahwa investasi tersebut cukup menguntungkan.

Bagaimana Cara Menghitung ROI?

Jika melihat rumus di atas, menghitung ROI mungkin terlihat sangat mudah, tetapi dalam praktiknya, ada beberapa langkah yang perlu Anda ikuti untuk memastikan hasilnya akurat dan relevan.

Berikut ada panduan langkah demi langkah menghitung ROI:

Identifikasi Keuntungan Investasi

Langkah pertama adalah menentukan berapa banyak keuntungan yang dihasilkan dari investasi Anda. Keuntungan ini bisa berupa:

  • Pendapatan langsung: Misalnya, penjualan tambahan dari kampanye pemasaran.
  • Penghemat biaya: Contohnya, mesin baru yang mengurangi biaya produksi.
  • Nilai tambah lainnya: Seperti peningkatan nilai aset atau dividen dari saham.

Pastikan Anda menghitung semua manfaat finansial yang terkait dengan investasi tersebut. Jika investasi berlangsung dalam jangka waktu tertentu, seperti satu tahun, pastikan Anda hanya menghitung keuntungan untuk periode yang sama.

Hitung Total Biaya Investasi

Selanjutnya, catat semua biaya yang terkait dengan investasi. Ini mencakup:

  • Biaya awal: Seperti harga pembelian peralatan atau biaya pembuatan iklan.
  • Biaya operasional: Misalnya, biaya tenaga kerja, perawatan, atau listrik.
  • Biaya tidak terduga: Seperti biaya perbaikan atau penyesuaian.

Penting untuk memasukkan semua biaya, bahkan yang kecil, agar perhitungan ROI Anda akurat. Jika Anda mengabaikan biaya tertentu, hasil ROI bisa terlihat lebih tinggi dari yang sebenarnya. 

Terapkan Rumus ROI

Setelah Anda memiliki angka keuntungan dan biaya, masukkan ke dalam rumus ROI. Pastikan Anda melakukan perhitungan dengan teliti untuk menghindari kesalahan.

Anda bisa menggunakan kalkulator atau spreadsheet untuk mempermudah proses ini, terutama jika melibatkan angka yang besar atau kompleks.

Interpretasikan Hasil

Setelah mendapatkan angka ROI, langkah terakhir adalah memahami apa artinya:

  • ROI positif: Menunjukkan bahwa investasi Anda menghasilkan keuntungan. Semakin tinggi persentasenya, semakin baik hasilnya.
  • ROI negatif: Berarti investasi Anda merugi, dan Anda perlu mengevaluasi kembali strategi atau keputusan Anda.
    Misalnya, jika Anda mengeluarkan Rp20 juta untuk iklan tetapi hanya menghasilkan Rp15 juta, ROI Anda adalah [(15.000.000 – 20.000.000) / 20.000.000] x 100% = -25%, menunjukkan kerugian. Ini bisa menjadi sinyal untuk mengevaluasi strategi pemasaran Anda.
  • ROI nol: Investasi Anda tidak untung, tetapi juga tidak rugi.

Namun, jangan hanya terpaku pada angka. Pertimbangkan juga konteksnya, seperti jangka waktu investasi, risiko, dan tujuan bisnis Anda.

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi ROI

Alasan Kenapa Bisnis Harus Menggunakan Invoice Digital

Meskipun rumus ROI terlihat sederhana, ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasilnya. Memahami faktor-faktor ini akan membantu Anda membuat keputusan investasi yang lebih baik dan mengoptimalkan keuntungan. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Jangka Waktu Investasi

ROI seringkali bergantung pada periode waktu yang Anda gunakan. Misal, untuk investasi jangka pendek, seperti kampanye iklan, mungkin memberikan ROI yang cepat namun dengan hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, investasi jangka panjang, seperti pengembangan produk baru, mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat menunjukkan hasil, tetapi memiliki potensi memberikan ROI yang lebih besar.

Untuk membandingkan investasi dengan jangka waktu berbeda, Anda mungkin perlu menggunakan metrik tambahan, seperti Annualized ROI, yang memperhitungkan keuntungan tahunan. Rumus Annualized ROI: 

Annualized ROI = [(1 + ROI)^(1/n) – 1] x 100%, di mana n adalah jumlah tahun.

Contoh: ROI 50% dalam 2 tahun → [(1 + 0.5)^(1/2) – 1] x 100% ≈ 22.47% per tahun.

2. Biaya yang Tidak Terduga

Biaya tidak terduga, seperti kerusakan peralatan atau perubahan pasar, dapat mengurangi keuntungan dan menurunkan ROI.

Untuk mengantisipasi hal ini, selalu sisihkan anggaran cadangan dan lakukan analisis risiko sebelum berinvestasi.

3. Efisiensi Operasional

Efisiensi dalam menjalankan investasi sangat mempengaruhi ROI. Misalnya, jika Anda mengelola kampanye pemasaran dengan buruk, biaya operasional bisa membengkak, sehingga keuntungan akan berkurang.

Sebaliknya, proses yang efisien dapat memaksimalkan hasil dengan biaya yang lebih rendah.

4. Kondisi Pasar

Faktor eksternal, seperti perubahan tren pasar, permintaan konsumen, atau kondisi ekonomi, juga mempengaruhi ROI.

Misalnya, investasi di sektor teknologi mungkin memberikan ROI tinggi saat pasar sedang booming, tetapi bisa merugi saat terjadi resesi.

5. Kualitas Data

Akurasi data yang Anda gunakan untuk menghitung ROI sangat penting. Jika Anda salah menghitung keuntungan atau lupa memasukkan biaya tertentu, hasil ROI bisa menyesatkan.

Pastikan Anda memiliki sistem pelacakan keuangan yang andal untuk mendukung perhitungan.

6. Tujuan Investasi

Tidak semua investasi bertujuan menghasilkan keuntungan finansial langsung. Misalnya, investasi dalam pelatihan karyawan mungkin tidak langsung meningkatkan pendapatan, tetapi bisa meningkatkan produktivitas jangka panjang.

Dalam kasus ini, ROI mungkin perlu diukur dengan metrik non-finansial, seperti kepuasan karyawan atau efisiensi kerja.

Penutup

Menghitung ROI adalah langkah penting untuk memastikan bahwa setiap rupiah yang Anda investasikan memberikan hasil yang sepadan.

Dengan memahami apa itu ROI, menguasai rumusnya, mengikuti langkah-langkah perhitungan, dan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Anda akan memiliki alat yang ampuh untuk mengukur keberhasilan investasi.

Ingatlah bahwa ROI bukan hanya tentang angka, tetapi juga tentang konteks, apa tujuan Anda, bagaimana kondisi pasar, dan seberapa efisien Anda mengelola sumber daya.

Mulailah menerapkan perhitungan ROI dalam keputusan bisnis atau keuangan pribadi Anda. Dengan pendekatan yang tepat, Anda tidak hanya akan memaksimalkan keuntungan, tetapi juga membangun strategi yang lebih cerdas dan berkelanjutan untuk masa depan.

Bangun aset digital Anda dari sekarang, mulai dengan memilih nama domain profesional di Exabytes sebagai identitas online bisnis Anda. Optimalkan performa website dan landing page Anda dengan Hosting Exabytes, pilihan tepat untuk mendukung konversi dan mengukur ROI secara akurat.

Butuh fleksibilitas dan kendali lebih? Gunakan VPS Exabytes untuk mendukung sistem digital yang kompleks dan efisien, dari campaign tracking hingga data analytics.

ROI terbaik dimulai dari keputusan digital yang cerdas, dan Exabytes siap jadi partner Anda untuk mencapainya.