Mana yang lebih sering kamu dengar, diagram alir atau flowchart? Diagram alir atau flowchart merupakan diagram yang menjelaskan alur proses sebuah program atau algoritma dalam komputer.
Jadi, apabila kamu hendak mengembangkan program atau software, dan ini merupakan kali pertama melakukannya, apakah kamu sudah mempelajari dan memahami apa itu diagram alir dan bagaimana cara membuatnya?
Bagi yang belum tahu bagaimana diagram alir berfungsi dalam membuat alur proses, ini waktu yang tepat untuk mempelajarinya, bukan? Mari belajar bersama melalui artikel satu ini, sehingga kamu bisa menyiapkan flowchart di kemudian hari untuk pekerjaan yang memerlukannya.
Daftar Isi
Sekilas tentang Diagram Alir
Diagram alir adalah sebuah diagram yang mewakili proses, sistem, atau algoritma komputer. Biasanya, diagram satu ini digunakan untuk beberapa hal, seperti dokumentasi, rencana, atau gambar alur kerja dengan berbagai langkah.
Dengan diagram alir, kamu bisa mendefinisikan maksud dan cakupan sebuah alur kerja. Juga membantu mengidentifikasi tugas-tugas yang harus dilakukan. Sebagai ilustrasi visual, diagram alir bisa menggambarkan alur kerja dan solusi sebuah kajian atau permasalahan.
Awal mula penggunaannya adalah pada tahun 1921, yaitu ketika insinyur industri bernama Frank dan Lilian Gilbreth mempresentasikan bagian proses laur berbasis grafik ke ASME atau Asosiasi Masyarakat Insinyur Mekanis Amerika. Kemudian, diagram ini semakin berkembang dan populer di tahun 1920-an dan 1930-an.
Pada tahun 1947, ASME menerapkan sistem yang terdiri dari berbagai simbol untuk bagan proses alur. Dua tahun setelahnya, diagram alir mulai digunakan dalam perencanaan program komputer.
Jenis-jenis Diagram Alir
Untuk bisa membuat diagram alir yang akan mempermudah pekerjaan, pastikan kamu sudah tahu jenis-jenisnya yang mempunyai karakteristik yang berbeda dalam penggunaannya.
Nah, berikut adalah jenis-jenisnya:
- Diagram alir sistem menggambarkan alur kerja sebuah sistem secara keseluruhan, termasuk hubungan antar komponen utama sistem.
- Diagram alir proses menunjukkan langkah-langkah dalam suatu proses atau prosedur tertentu, digunakan untuk menganalisis dan memperbaiki proses bisnis.
- Diagram alir program menggambarkan alur logika atau langkah-langkah dalam suatu program komputer.
- Diagram alir dokumen berfungsi untuk menelusuri alur form dari satu bagian ke bagian lain, termasuk bagaimana sebuah laporan dibuat dan disimpan.
- Diagram alir skematik menampilkan alur prosedur sistem, seperti halnya diagram alur sistem, namun terdapat perbedaan penggunaan simbol dalam menggambarkan alur.
Simbol Diagram Alir
Mengenal berbagai simbol dalam diagram alir atau flowchart akan membantu pengguna memahami fungsi masing-masing simbol tersebut. Di mana masing-masing memiliki fungsi spesifik yang akan dapat merepresentasikan langkah dan elemen dalam proses.
Terdapat berbagai simbol dan berikut adalah beberapa simbol yang secara umum banyak digunakan dalam membuat flowchart:
Oval (Terminator)
Dalam pembuatan diagram alir, simbol ini berfungsi untuk menunjukkan awal atau akhir dari sebuah proses. Contoh penggunaan simbol ini adalah mulai atau selesai.
Persegi Panjang (Process)
Persegi panjang dalam diagram alir memiliki fungsi untuk menunjukkan langkah atau aktivitas dalam proses. Contohnya adalah menghitung total dan memasukkan data
Belah Ketupat (Decision)
Simbol ini digunakan untuk menunjukkan titik keputusan di mana proses bercabang berdasarkan kondisi tertentu. Contoh: “Apakah data valid?” atau “Apakah persyaratan terpenuhi?”.
Panah (Flow Line)
Panah adalah simbol dalam flowchart yang digunakan untuk menunjukkan arah aliran proses atau data dari satu langkah ke langkah berikutnya.
Parallelogram (Input/Output)
Simbol ini memiliki fungsi menunjukkan operasi input atau output. Contoh: memasukkan data dari keyboard atau menampilkan hasil ke layar.
Trapezoid (Manual Operation)
Simbol satu ini memiliki fungsi, yaitu menunjukkan langkah yang dilakukan secara manual. Contoh penggunaannya adalah memeriksa secara manual atau menghitung manual.
Lingkaran Kecil (Connector)
Merupakan simbol diagram alir yang berfungsi menghubungkan bagian-bagian yang terpisah dalam diagram alir, biasanya digunakan untuk menghindari garis-garis yang berpotongan. Contoh penggunaannya adalah terus ke halaman berikutnya.
Dokumen (Document)
Dokumen merupakan simbol yang banyak digunakan dalam membuat diagram alir. Adapun fungsinya adalah menunjukkan dokumen yang dihasilkan atau digunakan dalam proses. Contohnya adalah mencetak laporan atau mengisi formulir.
Panah Berkepala Ganda (Decision/Delay)
Simbol satu ini berfungsi menunjukkan waktu tunggu atau penundaan dalam proses dalam flowchart. Adapun contohnya adalah menunggu persetujuan atau tunggu hingga waktu tertentu.
Layang-Layang (Preparation)
Sebagai salah satu simbol yang umum digunakan dalam pembuatan diagram alir, layang-layang berfungsi untuk menunjukkan langkah persiapan atau inisialisasi. Contohnya adalah persiapan data.
Cara Membuat Diagram Alir
Sudah tidak sabar ingin belajar membuat diagram alir yang akan sangat membantu dalam pekerjaan kamu nantinya? Untuk mulai membuat diagram alir, kamu bisa melakukan beberapa hal dengan melibatkan beberapa cara berikut:
Menentukan Tujuan
Menentukan tujuan diagram alir adalah langkah pertama yang krusial. Tujuan ini harus jelas, apakah untuk mendokumentasikan proses bisnis, mengidentifikasi bottleneck, atau mempermudah pelatihan karyawan baru. Dengan memahami tujuan, diagram alir dapat dirancang lebih efektif, fokus pada elemen-elemen penting, dan membantu mencapai hasil yang diinginkan.
Dengan memiliki tujuan yang jelas, kamu bisa memastikan diagram alir menjadi alat yang berguna dalam analisis dan komunikasi proses. Tujuan ini adalah untuk menggambarkan secara visual aliran proses atau sistem yang akan dijelaskan, mempermudah pemahaman dan analisis.
Mengurutkan Tugas secara Kronologis
Mengurutkan tugas secara kronologis adalah langkah selanjutnya dalam proses pembuatan diagram alir. Mulailah dengan menentukan titik awal dan akhir proses. Identifikasi setiap langkah dan keputusan yang terjadi dalam urutan yang tepat.
Gunakan simbol standar seperti oval untuk mulai dan selesai, persegi panjang untuk langkah-langkah, dan belah ketupat untuk keputusan. Hubungkan simbol-simbol ini dengan panah untuk menunjukkan aliran proses secara logis dan terstruktur.
Mengatur Tugas Berdasarkan Jenis dan Simbol
Untuk melakukan cara membuat diagram alir satu ini, kamu bisa memulainya dengan mengidentifikasi langkah utama dan keputusan. Gunakan simbol standar, misalnya oval untuk awal/akhir, persegi panjang untuk langkah proses, belah ketupat untuk keputusan, dan panah untuk menunjukkan aliran.
Kemudian, hubungkan simbol-simbol ini sesuai urutan proses. Dengan cara ini, diagram alir menjadi alat visual yang efektif untuk memahami dan mengoptimalkan alur kerja.
Menggambar Diagram Alir
Menggambar diagram alir adalah cara efektif untuk memvisualisasikan proses atau sistem. Biasanya, proses ini dimulai dengan menentukan tujuan dan mengumpulkan informasi, identifikasi langkah-langkah utama, dan pilih simbol standar seperti oval untuk awal/akhir dan persegi panjang untuk langkah proses.
Kemudian, buat sketsa kasar, lalu gunakan perangkat lunak seperti Lucidchart. Masukan simbol dan teks, hubungkan dengan panah, periksa, koreksi, dan minta umpan balik untuk hasil yang sempurna.
Menyampaikan Hasil Diagram Alir
Setelah diagram alir selesai dibuat, kamu bisa menyampaikan atau menjelaskan proses seperti apa yang akan dilakukan. Ini akan membantu tim memahami alur kerja dalam melakukan proyek atau pekerjaan tertentu.
Memperbaiki Diagram Akhir Berdasarkan Feedback
Apabila mendapatkan feedback, perlu dilakukan perbaikan pada diagram alir, sehingga dapat meningkatan akurasi dan keterbacaan. Dalam langkah ini, kumpulkan umpan balik dari tim atau pemangku kepentingan. Identifikasi kesalahan atau bagian yang membingungkan.
Revisi simbol dan alur sesuai saran, memastikan setiap langkah dan keputusan dijelaskan dengan jelas. Setelah revisi, tinjau ulang dengan tim untuk memastikan perbaikan telah diterapkan dengan benar dan diagram alir mudah dipahami semua pihak.
Kapan Harus Menggunakan Diagram Alir?
Jadi, kapan harus menggunakan diagram alir (flowchart)? Diagram alir bisa kamu buat atau gunakan dalam beberapa kondisi berikut:
- Mengembangkan pemahaman tentang bagaimana dilakukannya suatu proses
- Mempelajari proses perbaikan
- Perlu media komunikasi untuk menjelaskan bagaimana proses dilakukan
- Membuat dokumentasi suatu proses
- Merencanakan proyek
Kesimpulan
Diagram alir adalah alat visual yang efektif untuk menggambarkan langkah-langkah dalam suatu proses atau sistem. Dengan menggunakan simbol standar seperti oval, persegi panjang, dan belah ketupat, diagram alir memudahkan pemahaman aliran kerja dan keputusan yang perlu diambil.
Dengan membuat diagram alir, akan membantu dalam analisis, identifikasi masalah, dan peningkatan efisiensi proses. Diagram alir juga memfasilitasi komunikasi yang jelas di antara anggota tim dan pemangku kepentingan.
Dengan mengikuti langkah-langkah sistematis dalam pembuatannya dan melakukan perbaikan berdasarkan umpan balik, diagram alir dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam berbagai bidang, termasuk bisnis, teknik, dan pengembangan software.

















