15 Rekomendasi Plugin Figma Terbaik untuk Para Designer

106

Halo, para designer! Kalau Anda sedang mencari cara untuk mempercepat workflow dan membuat desain UI/UX yang lebih efisien di Figma, Anda berada di tempat yang tepat.

Figma bukan sekadar alat desain berbasis cloud yang populer, tapi juga platform yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda melalui plugin.

Dalam artikel ini, kita akan bahas apa itu plugin Figma, mengapa mereka penting, dan rekomendasi plugin terbaik yang wajib Anda coba di 2025. 

Apa Itu Plugin Figma?

figma

Sebelum masuk ke rekomendasi, mari kita pahami dulu apa itu plugin Figma. Plugin adalah alat atau fitur tambahan yang dibuat oleh komunitas atau pengembang untuk memperluas fungsi Figma.

Bayangkan seperti aplikasi kecil yang bisa Anda pasang langsung di Figma untuk menyelesaikan tugas tertentu, mulai dari membuat ikon, menghapus latar belakang gambar, hingga mengonversi desain jadi kode.

Figma sendiri adalah platform desain berbasis web yang digunakan untuk membuat antarmuka pengguna (user interface), pengalaman pengguna (user experience), hingga prototipe interaktif.

Keunggulan Figma ada pada kemampuan kolaborasi real-time dan fleksibilitasnya. Nah, plugin ini seperti asisten yang membantu Anda bekerja lebih cepat dan cerdas. Mereka bisa mengotomatiskan tugas berulang, menyediakan aset desain, atau bahkan meningkatkan aksesibilitas desainmu.

Dengan plugin, Anda tidak perlu beralih ke aplikasi lain untuk menyelesaikan pekerjaan seperti mengedit gambar atau membuat animasi. Semuanya bisa dilakukan langsung di Figma, menghemat waktu dan menjaga fokus Anda pada desain.

Mengapa Penting Menggunakan Plugin pada Figma?

Sebagai desainer, waktu adalah aset berharga. Plugin Figma membantu Anda memangkas waktu pengerjaan tanpa mengorbankan kualitas. Berikut beberapa alasan mengapa plugin wajib jadi bagian dari alur kerjamu:

  • Efisiensi Waktu: Bayangkan harus menghapus latar belakang gambar satu per satu di Photoshop. Dengan plugin seperti Remove BG, ini bisa dilakukan dalam satu klik langsung di Figma.
  • Konsistensi Desain: Plugin seperti Design Lint atau Typescale membantu memastikan elemen desain konsisten, mulai dari tipografi hingga warna.
  • Akses Aset Berlimpah: Plugin seperti Unsplash atau Iconify memberikan akses langsung ke jutaan gambar dan ikon tanpa perlu keluar dari Figma.
  • Otomatisasi Tugas: Plugin seperti Autoflow bisa membuat user flow secara otomatis, menghemat jam kerja manual.
  • Aksesibilitas dan Kolaborasi: Plugin seperti Stark memastikan desainmu inklusif untuk pengguna dengan kebutuhan khusus, sementara plugin lain mendukung kolaborasi tim dengan lebih baik.

Dengan plugin, Figma bukan hanya alat desain, tapi ekosistem yang bisa disesuaikan untuk kebutuhan spesifik proyek. Sekarang, mari kita ke bagian yang paling ditunggu: rekomendasi plugin Figma terbaik untuk desainer di 2025!

Baca Juga: Apa Itu Figma? Fitur, Kelebihan dan Cara Menggunakannya​

Rekomendasi Plugin Figma Terbaik

Berikut adalah 10 plugin Figma yang wajib Anda coba. Saya pilih berdasarkan popularitas, kegunaan, dan relevansi untuk kebutuhan desainer UI/UX di 2025. Beberapa di antaranya juga punya fitur berbasis AI, yang semakin tren tahun ini.

1. Unsplash

Fungsi: Menyediakan akses ke jutaan gambar berkualitas tinggi secara gratis.

Kalau Anda sering kesulitan menemukan gambar royalty-free untuk mockup atau placeholder, Unsplash adalah penyelamat.

Dengan plugin ini, Anda bisa mencari dan memasukkan gambar langsung ke artboard tanpa meninggalkan Figma.

Cukup ketik kata kunci, pilih gambar, dan gambar siap digunakan. Lisensi Unsplash juga memungkinkan penggunaan untuk proyek pribadi maupun komersial.

Cara Pakai: Buka plugin, ketik kata kunci seperti “office” atau “nature”, lalu seret gambar ke kanvas.

2. Iconify

Fungsi: Menyediakan lebih dari 100.000 ikon dari berbagai pustaka seperti Material Design dan FontAwesome.

Ikon adalah elemen kunci dalam desain UI. Iconify memungkinkan Anda mencari, mengimpor, dan menyesuaikan ikon langsung di Figma. Anda bisa mengubah warna atau ukuran ikon tanpa kehilangan kualitas vektor. Plugin ini juga mendukung emoji dan logo, jadi sangat fleksibel.

Cara Pakai: Cari ikon dengan kata kunci, pilih gaya (misalnya flat atau line), lalu masukkan ke desain.

3. Remove BG

Fungsi: Menghapus latar belakang gambar dengan sekali klik.

Pernah perlu menghapus latar belakang gambar tapi males buka Photoshop? Remove BG menggunakan teknologi AI untuk menghapus latar belakang secara otomatis.

Cocok untuk membuat mockup produk atau menyiapkan aset tanpa repot. Catatan: Anda perlu akun di remove.bg untuk menggunakan plugin ini.

Cara Pakai: Pilih gambar, jalankan plugin, dan latar belakang akan hilang dalam hitungan detik.

4. Autoflow

Fungsi: Membuat user flow dan diagram dengan cepat.

Membuat user flow untuk menunjukkan alur navigasi di aplikasi bisa memakan waktu. Autoflow mengotomatiskan proses ini dengan menghubungkan frame atau elemen di artboard dengan garis secara otomatis. Ini sangat membantu untuk presentasi atau kolaborasi dengan tim.

Cara Pakai: Pilih dua objek, jalankan plugin, dan garis penghubung akan muncul.

5. Content Reel

Fungsi: Menghasilkan konten dummy seperti teks, avatar, atau ikon.

Saat membuat mockup, Anda sering butuh data placeholder seperti nama, alamat, atau gambar profil.

Content Reel, yang dikembangkan oleh Microsoft, memungkinkan Anda mengisi konten ini dengan cepat. Anda bahkan bisa menyesuaikan jenis data, misalnya hanya nama atau email.

Cara Pakai: Pilih elemen, jalankan plugin, lalu pilih jenis konten dummy yang Anda inginkan.

6. Figmotion

Fungsi: Membuat animasi langsung di Figma.

Mau menambahkan animasi ke prototipe tanpa beralih ke After Effects? Figmotion adalah solusinya. Plugin ini memungkinkan Anda membuat animasi berbasis timeline langsung di Figma, cocok untuk transisi UI atau presentasi interaktif.

Cara Pakai: Pilih elemen, buka plugin, dan atur timeline untuk animasi.

7. Stark

Fungsi: Memeriksa aksesibilitas desain.

Aksesibilitas adalah aspek penting dalam desain UI/UX. Stark membantu memeriksa kontras warna, mensimulasikan buta warna, dan memberikan saran untuk memastikan desainmu ramah bagi semua pengguna, termasuk mereka dengan gangguan penglihatan.

Cara Pakai: Jalankan plugin, pilih frame, dan periksa laporan aksesibilitas.

8. Typescale

Fungsi: Mengatur hirarki tipografi secara otomatis.

Tipografi yang konsisten membuat desain Anda terlihat profesional. Typescale membantu Anda membuat skala tipografi dengan memilih ukuran dasar (misalnya 16px) dan menghasilkan ukuran proporsional untuk heading, body text, dll.

Cara Pakai: Pilih ukuran dasar, atur faktor skala, dan tekan “Generate Layers”.

9. Mapsicle

Fungsi: Menambahkan peta interaktif ke desain.

Jika proyek Anda membutuhkan peta, Mapsicle memungkinkan Anda memasukkan peta dari Mapbox langsung ke Figma. Anda bisa mengatur zoom, gaya peta, dan menambahkan penanda lokasi.

Cara Pakai: Buat akun Mapbox, masukkan token ke plugin, lalu pilih lokasi dan gaya peta.

10. Figma to HTML

Fungsi: Mengonversi desain Figma ke kode HTML.

Bagi desainer yang bekerja dengan developer, plugin seperti Figmagic atau TeleportHQ bisa mengubah desain menjadi kode HTML, CSS, atau bahkan React. Ini mempercepat proses pengembangan dan memastikan akurasi piksel.

Cara Pakai: Pilih frame, jalankan plugin, dan ekspor kode yang dihasilkan.

Penutup

Plugin Figma adalah game-changer untuk desainer UI/UX. Mereka tidak hanya mempercepat alur kerja, tapi juga membuka peluang kreatif yang sebelumnya sulit dicapai tanpa alat tambahan.

Dari Unsplash untuk gambar gratis hingga Stark untuk aksesibilitas, setiap plugin di atas punya peran unik untuk membuat desain Anda menjadi lebih baik.

Sekarang, coba instal satu atau dua plugin dari daftar ini dan lihat bagaimana mereka mengubah cara Anda bekerja.

Punya plugin favorit lain yang belum disebut? Atau mau berbagi pengalaman Anda menggunakan Figma? Tulis di kolom komentar atau cek komunitas Figma untuk inspirasi lebih banyak. Yuk, jadikan desain Anda lebih efisien dan menarik di 2025!