Jika kamu ingin website atau blog bisnis kamu lebih mudah ditemukan oleh audiens dan mendapatkan peringkat yang lebih baik di mesin pencari, maka content pillar adalah strategi yang harus kamu coba.
Dengan menyusun konten secara terstruktur dan terorganisir, content pillar dapat menjadi inti dari strategi konten yang tidak hanya meningkatkan SEO tetapi juga membantu menarik dan mempertahankan audiens.
Namun, meski istilah ini sering terdengar, masih banyak yang belum benar-benar memahami apa itu content pillar dan bagaimana cara menggunakannya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap mengenai content pillar, manfaatnya untuk SEO dan audiens, jenis-jenisnya, serta bagaimana cara membuatnya agar website bisnismu lebih efektif. Yuk, simak pembahasannya!
Daftar Isi
Apa Itu Content Pillar?
Secara sederhana, content pillar adalah topik besar atau tema utama yang menjadi dasar bagi seluruh konten yang akan dibuat untuk website kamu.
Sebagai contoh, jika website kamu berfokus pada pemasaran digital (digital marketing), maka content pillar yang bisa kamu gunakan seperti “Pemasaran Konten”, “SEO”, atau “Media Sosial Marketing”. Topik-topik tersebut kemudian akan memiliki konten yang lebih spesifik dan mendalam yang mengarah pada topik utama yang kamu pilih.
Content pillar berfungsi untuk mengorganisir konten secara struktural, sehingga memudahkan mesin pencari untuk memahami relevansi dan otoritas website kamu dalam bidang tertentu.
Hal ini sangat penting untuk membantu kamu meningkatkan SEO dan membantu audiens lebih mudah menemukan konten yang mereka butuhkan.
Selain content pillar, kamu mungkin juga pernah mendengar istilah agile content. Agile content merujuk pada pendekatan yang lebih fleksibel dalam pembuatan dan pengelolaan konten.
Dengan metode ini, kamu bisa menyesuaikan konten dengan cepat berdasarkan feedback audiens atau tren terbaru.
Jadi, ketika content pillar berfokus pada struktur yang lebih tetap, agile content memungkinkan kamu untuk beradaptasi dengan permintaan atau kebutuhan yang berubah-ubah dengan cepat.
Manfaat Content Pillar untuk Website
Ada beberapa manfaat utama yang bisa kamu dapatkan dengan menggunakan content pillar untuk website bisnismu. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kamu harus mulai menerapkan strategi ini.
Meningkatkan SEO dan Peringkat Website
Content pillar memungkinkan kamu untuk mengorganisasi konten dengan lebih baik, menciptakan struktur yang jelas melalui penggunaan pillar pages. Hal ini membantu mesin pencari memahami topik utama website.
Meningkatkan Pengalaman Pengguna
Pengunjung akan lebih mudah menemukan informasi yang mereka cari karena konten yang terstruktur dengan baik. Hal ini membuat navigasi website lebih mudah, mengurangi bounce rate, dan meningkatkan waktu yang dihabiskan pengguna di website.
Menarik dan Mempertahankan Audiens
Dengan menyediakan konten yang relevan, mendalam, dan terorganisasi, kamu tidak hanya dapat menarik audiens baru tetapi juga mempertahankan pengunjung yang sudah ada.
Strategi ini memungkinkan untuk menjawab berbagai pertanyaan audiens dalam satu ekosistem konten, menjadikan website Anda sumber informasi terpercaya di industri tertentu.
Pembuatan Konten yang Lebih Efisien
Menggunakan content pillar sebagai kerangka kerja membantu timmu fokus pada tema besar yang ingin dikembangkan. Hal ini menghemat waktu dalam merencanakan konten baru dan memastikan konsistensi dalam penyampaian pesan.
Dengan menerapkan strategi content pillar, kamu tidak hanya memperkuat pondasi website bisnis, tetapi juga menciptakan ekosistem konten yang mendukung pertumbuhan jangka panjang.
Jenis-jenis Content Pillar
Ada beberapa jenis content pillar yang bisa kamu pilih sesuai dengan tujuan dan target audiens kamu. Berikut adalah beberapa jenis yang umum digunakan.
1. Content Pillar Berdasarkan Topik Utama
Ini adalah jenis content pillar yang paling banyak digunakan. Di sini, kamu akan memilih topik besar yang relevan dengan audiens kamu.
Misalnya, jika website kamu banyak berbicara soal pemasaran digital, maka kamu bisa memilih SEO, media sosial marketing, sebagai sub topik. Sub topik bisa berfokus pada aspek-aspek yang lebih spesifik dari topik besar yang ditentukan.
2. Content Pillar Berdasarkan Format Konten
Jika kamu memiliki berbagai format konten di website kamu, seperti blog post, video, atau infografis, kamu bisa membuat content pillar berdasarkan format tersebut. Misalnya, kamu bisa membuat pilar untuk video tutorial SEO, dan menghubungkannya dengan berbagai video yang menjelaskan langkah-langkah SEO lebih detail.
3. Content Pillar Berdasarkan Fase Pembeli
Dalam customer journey, ada beberapa tahap yang akan dilalui oleh pelanggan atau calon pelanggan, mulai dari awareness, consideration, hingga decision. Kamu bisa membuat content pillar yang mengakomodasi setiap tahap ini.
Di tahap awareness, kamu bisa membuat konten edukatif tentang pentingnya SEO untuk bisnis, sementara konten untuk tahap decision bisa berupa studi kasus atau testimoni dari pelanggan yang puas dengan layanan SEO yang kamu tawarkan.
Cara Membuat Content Pillar
Setelah kamu mengetahui manfaat dan jenis-jenis content pillar, kini saatnya kita masuk pada pembahasan cara membuat content pillar yang efektif untuk website kamu. Berikut langkah-langkah yang dapat kamu ikuti.
1. Tentukan Topik Utama
Dari pengertian content pillar kita tahu bahwa itu adalah topik besar dari keseluruhan konten di website kamu. Itu lah yang akan menjadi langkah pertama dalam membuat content pillar, yaitu menentukan topik utama yang relevan dengan audiens kamu. Pilihlah topik yang cukup luas untuk dikembangkan menjadi beberapa subtopik, tetapi tetap fokus dan spesifik.
2. Riset Keyword untuk SEO
Untuk membuat content pillar kamu ditemukan di mesin pencari, kamu perlu melakukan riset kata kunci (keyword) terlebih dahulu.
Gunakan alat seperti Google Keyword Planner, Ahrefs, atau Ubersuggest untuk menemukan kata kunci yang relevan dengan topik utama dan memiliki volume pencarian tinggi. Ini akan membantu kamu menciptakan konten yang lebih SEO-friendly.
3. Buat Struktur Konten yang Jelas
Setelah menentukan topik utama, buatlah struktur konten yang jelas dan mudah diikuti. Pastikan artikel-artikel turunan yang akan dibuat saling terhubung melalui internal link.
Sebagai contoh, jika artikel utama membahas “SEO untuk Pemula”, kamu bisa membuat artikel tambahan yang mengupas lebih dalam tentang SEO On-Page, atau Tips SEO untuk Blog yang saling terhubung dengan artikel utama.
4. Buat Konten yang Berkualitas
Konten tidak bisa dibuat sembarangan, pastikan konten yang kamu buat bermanfaat dan memberikan nilai kepada audiens.
Konten yang dibuat haruslah menjawab pertanyaan atau kebutuhan audiens, dan memberikan solusi yang jelas. Konten yang berkualitas dan relevan akan lebih mudah ditemukan dan dibagikan, serta meningkatkan engagement di website kamu.
5. Optimalkan SEO
Pastikan konten yang kamu buat sudah mengoptimalkan SEO dengan baik. Gunakan kata kunci yang relevan di dalam judul, subjudul, teks utama, dan meta deskripsi. Jangan untuk menambahkan link internal dan eksternal yang relevan untuk meningkatkan kredibilitas dan otoritas konten kamu.
Penutup
Content pillar adalah inti dari strategi konten yang efektif, baik untuk website, maupun media sosial dan lainnya. Dengan membuat content pillar yang terstruktur, kamu tidak hanya dapat meningkatkan SEO, tapi juga memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik, dan menarik audiens yang lebih banyak.
Langkah-langkah di atas dapat kamu ikuti untuk mulai mengembangkan content pillar yang menarik, dan membantu meningkatkan peringkat website kamu di mesin pencari.
Content pillar yang efektif memerlukan website yang profesional. Mulai dengan membeli domain murah dan hosting yang andal di Exabytes.
Jadi, sudah siap untuk memuat content pillar yang efektif dan melihat bagaimana efeknya pada kesuksesan website kamu? Mulai sekarang, dan nikmati manfaat jangka panjangnya!














