Apa Itu Favicon? Fungsi dan Cara Menambahkannya

158

Jika Anda pernah membuka banyak tab sekaligus di browser, dan Anda bisa cepat mengenali website tertentu hanya dari ikon kecil di pojok tab, itu berarti Anda sudah mengenal favicon secara tidak langsung.

Ukurannya kecil, namun memiliki peran penting untuk identitas website. 

Favicon sering luput dari perhatian dalam proses membuat atau mengembangkan website.

Padahal, elemen satu ini bisa membantu meningkatkan kredibilitas, brand recognition, hingga user experience. Jadi, jika Anda ingin membuat website yang profesional, favicon bukan hal yang bisa Anda abaikan.

Di artikel ini, kita akan membahas tuntas tentang favicon, mulai dari pengertiannya, ukuran ideal, fungsi, hingga cara menambahkannya ke HTML. 

Apa Itu Favicon?

Secara sederhana, favicon adalah ikon kecil yang muncul di tab browser, di samping judul halaman website.

Istilah favicon berasal dari “favorite icon”, karena dulunya digunakan sebagai ikon untuk halaman yang ditandai (bookmark) oleh pengguna.

Biasanya, favicon menggunakan logo brand atau simbol yang merepresentasikan website tersebut.

Ukurannya kecil, umumnya 16×16 piksel atau 32×32 piksel, dan tampilannya pun sangat simpel. Tapi justru karena kecil dan konsisten muncul, favicon menjadi salah satu elemen visual paling mudah dikenali.

Selain di tab browser, favicon juga muncul di beberapa tempat lain:

  • Daftar bookmark di browser
  • History browsing
  • Shortcut website di homescreen (kalau pengguna menyimpan shortcut via smartphone)
  • Address bar (walau tidak semua browser menampilkannya di sini)

Itu sebabnya favicon sering dianggap sebagai miniatur identitas visual dari sebuah website.

Ukuran Favicon

Apa Itu Favicon? Fungsi dan Cara Menambahkannya - 2025

Satu hal yang masih sering membuat banyak orang bingung adalah ukuran favicon. Karena tampilannya yang kecil, terkadang, orang menggunakan logo atau gambar dengan ukuran sembarang dan dipakai begitu saja.

Padahal, ada beberapa ukuran yang direkomendasikan agar favicon Anda bisa tampil optimal di berbagai device dan browser.

Ukuran favicon yang umum digunakan:

  • 16×16 piksel: ukuran minimum dan standar yang digunakan di tab browser.
  • 32×32 piksel: tampil lebih tajam di layar resolusi tinggi.
  • 48×48 piksel: digunakan di beberapa konteks seperti Windows desktop shortcut.
  • 96×96 atau 180×180 piksel: digunakan ketika website disimpan sebagai shortcut di homescreen perangkat mobile.

Format yang paling aman untuk favicon adalah .ico, karena didukung hampir semua browser lama maupun baru.

Tapi kalau kamu pakai CMS atau modern browser, kamu juga bisa menggunakan format lain seperti .png, .svg, atau bahkan .jpg (meski tidak disarankan karena kualitas bisa turun).

Tips yang perlu Anda perhatikan:

  • Jangan pakai gambar dengan terlalu banyak detail. Ingat, favicon akan dilihat dalam ukuran sangat kecil.
  • Gunakan background transparan kalau ingin favicon menyatu dengan tampilan tab (format .png atau .ico mendukung ini).
  • Pastikan desain favicon tetap terlihat jelas walau ukurannya kecil.

 

Fungsi Favicon

Sebagian orang mengira favicon hanya gimmick visual. Tapi kenyataannya, ada banyak fungsi favicon yang berdampak langsung pada user experience dan branding website Anda.

1. Meningkatkan kredibilitas website

Saat pengguna membuka sebuah website tanpa favicon, biasanya browser akan menampilkan ikon default, entah itu kotak abu-abu, dokumen kosong, atau simbol generik lain. Ini bisa memberi kesan kurang profesional atau belum “selesai”.

Sebaliknya, favicon yang tampil sesuai branding akan membuat website terlihat lebih serius dan terpercaya.

2. Membantu identifikasi tab dengan cepat

Bayangkan Anda membuka 7–10 tab sekaligus di browser. Mana yang lebih mudah ditemukan: tab dengan favicon logo khas, atau tab tanpa ikon?

Inilah kekuatan visual favicon, meski kecil, dia bisa membantu pengguna mengenali halaman tertentu secara instan tanpa perlu membaca judul halaman.

3. Meningkatkan brand recognition

Favicon bisa dianggap sebagai versi ringkas dari logo brand Anda. Karena muncul secara konsisten di banyak tempat, favicon berfungsi membentuk kebiasaan visual di mata pengguna.

Ini sangat penting jika Anda sedang membangun identitas brand jangka panjang. Konsistensi kecil seperti ini bisa berdampak besar dalam membangun top of mind pengguna.

4. Mempermudah navigasi di bookmark dan history

Saat pengguna menyimpan halaman ke bookmark atau membuka history browser, favicon yang jelas bisa membantu mereka mengenali kembali halaman yang mereka cari. Ini meningkatkan kemungkinan pengguna balik lagi ke website Anda, yang tentu baik untuk retensi.

 

Cara Menambahkan Favicon di HTML

Setelah tahu pentingnya favicon, sekarang saatnya masuk ke hal teknis: bagaimana caranya menambahkan favicon ke website?

Untuk Anda yang sedang membangun website dari nol (bukan menggunakan CMS seperti WordPress), Anda bisa tambahkan favicon secara manual lewat HTML.

1. Siapkan file favicon

Langkah pertama: pastikan Anda sudah memiliki file favicon dalam format .ico atau .png.

Anda bisa membuatnya sendiri via tools desain seperti Figma, Canva, atau Adobe Illustrator. Tapi jika Anda ingin hasil cepat, Anda bisa juga mencoba favicon generator seperti:

Simpan file favicon Anda di direktori utama website (biasanya di folder root atau assets).

2. Tambahkan kode di <head> HTML

Letakkan kode ini di dalam tag <head> pada setiap halaman HTML Anda:

<link rel="icon" type="image/png" href="/favicon.png">

Jika Anda menggunakan file .ico, salin kode ini:

<link rel="icon" href="/favicon.ico" type="image/x-icon">

Jika ingin favicon yang didukung berbagai device, Anda juga bisa tambahkan beberapa versi favicon dengan ukuran dan format berbeda:

<link rel="icon" sizes="32x32" href="/favicon-32x32.png" type="image/png">

<link rel="icon" sizes="16x16" href="/favicon-16x16.png" type="image/png">

3. Cek hasilnya di browser

Setelah Anda menyimpan file dan kode HTML-nya, buka website Anda di browser dan lihat apakah favicon sudah muncul. Jika belum muncul, coba beberapa cara di bawah ini:

  • Coba clear cache browser Anda
  • Pastikan path file favicon sudah benar
  • Cek apakah format favicon didukung browser

Penutup 

Favicon memang bukan fitur besar atau kompleks. Tapi peran kecilnya sangat krusial dalam membentuk impresi pertama, meningkatkan brand recognition, dan membantu navigasi pengguna.

Jika Anda sedang membangun website, baik untuk bisnis, personal brand, atau project apapun, favicon sebaiknya Anda tidak melewatkan fitur ini.

Cukup satu ikon yang representatif, ukuran yang sesuai, dan penempatan yang tepat, website Anda akan terasa jauh lebih profesional.

Selanjutnya? Anda bisa mencoba membuat favicon Anda sendiri. Atau, jika masih penasaran dengan elemen visual lain di website seperti struktur layout, UI/UX, atau bahkan performance optimization, yuk lanjut eksplorasi topik-topik teknis lainnya.

Dunia web development itu luas, tapi Anda tidak harus menguasai semuanya sekaligus. Mari mulai dari yang kecil, termasuk favicon.