Perbandingan KVM vs OpenVZ: Pilih Mana yang Lebih Baik?

1122

Menentukan VPS yang tepat untuk kebutuhan Anda bisa menjadi proses yang membingungkan, terutama jika Anda adalah seorang pemula. Di antara berbagai pilihan yang tersedia, ada dua solusi yang paling populer yaitu KVM dan OpenVZ.

KVM (Kernel-based Virtual Machine) dan OpenVZ adalah teknologi virtualisasi yang memungkinkan Anda menjalankan beberapa server virtual pada satu mesin fisik. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, sehingga penting untuk memahami perbedaan KVM vs OpenVZ sebelum membuat keputusan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang KVM dan OpenVZ, termasuk kelebihan dan kekurangan dari masing-masing teknologi virtualisasi, hingga mana yang sebaiknya Anda pilih.

Siap mengetahui lebih lanjut tentang KVM dan OpenVZ? Mari kita mulai!

Memahami Apa Itu KVM?

KVM atau Kernel-based Virtual Machine

KVM atau Kernel-based Virtual Machine adalah teknologi virtualisasi VPS yang memiliki full server fisik (hardware) dan membaginya menjadi server virtual hingga tingkat kernel. 

KVM juga dikenal sebagai dedicated server. Beberapa alasan mengapa KVM memiliki sebutan itu adalah setiap VM KVM memiliki alokasi CPU, RAM, dan penyimpanan terdedikasi (dedicated). Artinya, sumber daya yang ada tidak dibagikan dengan VM lain, sehingga performanya stabil dan terjamin.

Untuk tahu lebih detail tentang kelebihan dan kekurangan dari KVM, di bawah ini beberapa kelebihan yang kami rangkum untuk kamu. 

Kelebihan KVM

Beberapa kelebihan KVM yang dapat kamu pertimbangkan:

1. Fleksibel

Dikatakan fleksibel karena KVM dapat mendukung berbagai sistem operasi, termasuk Linux, Windows, FreeBSD, macOS, dan Solaris. Selain sistem operasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, KVM memudahkan kamu dalam melakukan konfigurasi VM, seperti CPU, RAM, begitu juga dengan penyimpanan.

KVM juga menawarkan berbagai pilihan penyimpanan, termasuk hard disk lokal, network-attached storage (NAS), dan storage cloud.

2. Dedicated Resource

KVM dapat menjamin performa yang stabil kepada penggunanya. Bagaimana caranya? Dengan memiliki alokasi CPU, RAM, dan penyimpanan yang terdedikasi untuk setiap VM KVM-nya. Selain itu, kamu dapat menjalankan multiple VM pada satu host fisik, tanpa mempengaruhi performa dari individual VM.

3. Migrasi Tanpa Downtime

Proses Live Migration, atau proses migrasi VM KVM antar host fisik tanpa downtime, sehingga aplikasi dan layanan dapat tetap berjalan tanpa gangguan. 

4. Keamanan yang Lebih Terjamin

Seperti dijelaskan pada poin nomor dua, setiap VM KVM terisolasi dari VM lainnya, hal ini dapat membantu mencegah penyebaran malware, atau serangan keamanan lainnya. 

KVM juga menyediakan berbagai fitur keamanan tingkat lanjut, seperti firewall, kamu juga dapat mengelola akses kontrol, dan untuk meningkatkan keamanan, KVM juga menawarkan enkripsi data.

Kekurangan KVM

Dengan banyaknya kelebihan yang KVM miliki, tentu terdapat juga kekurangan, seperti:

1. Setup yang Kompleks

Proses instalasi dan konfigurasi KVM bisa memakan waktu lama, dan memerlukan keahlian teknis jika kamu adalah pengguna yang mungkin kurang familiar dengan sistem operasi Linux dan virtualisasi. 

2. Penggunaan Resource yang Lebih Tinggi

Setiap VM pada KVM dijalankan secara penuh, hal ini berarti masing-masing alokasi sumber daya secara terpisah, sehingga memerlukan penggunaan sumber daya yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan OpenVZ.

3. Kurang Cocok untuk Shared Hosting

Karena penggunaan sumber dayanya yang tinggi, KVM dinilai kurang cocok untuk shared hosting, dimana satu server digunakan oleh banyak pengguna. 

Memahami Apa Itu OpenVZ

Perbandingan KVM vs OpenVZ

OpenVZ adalah platform virtualisasi Linux open-source. Hal ini memungkinkan satu server fisik (host) untuk dibagi menjadi beberapa VPS atau container yang terisolasi. OpenVZ menggunakan kernel Linux tunggal, hal ini berarti VPS pada OpenVZ hanya dapat menjalankan Linux. 

Beberapa fitur utama dari OpenVZ, seperti:

  • Two-Level Disk Quota, fitur ini membagi penyimpanan VPS menjadi dua: batas pasti dan batas fleksibel. Batas pasti berguna untuk mencegah penyalahgunaan ruang disk, sedangkan batas fleksibel membantu pengguna mengelola penggunaan penyimpanan yang dimiliki. 
  • Fair CPU Scheduler, fitur ini berguna untuk memastikan setiap VPS memakai CPU dengan seimbang, hal ini untuk mencegah 1 VPS mengganggu performa VPS lainnya. 
  • I/O Scheduler, fitur ini berguna untuk mengatur akses I/O untuk setiap VPS agar dapat bekerja dengan optimal, meningkatkan performa aplikasi, serta meminimalisir terjadinya keterlambatan. 
  • User Backpoints, fitur ini membantu melacak penggunaan sumber daya (CPU, penyimpanan, I/O, dan lainnya) dari setiap VPS secara detail. 
  • Checkpointing and Live Migration, fitur ini membantu mempermudah pemulihan dari kegagalan sistem atau pemindahan VPS ke server lain, meningkatkan keandalan dan ketersediaan VPS. 

Kelebihan OpenVZ

Berikut adalah kelebihan yang membuat OpenVZ menjadi pilihan yang banyak digunakan:

1. Harga Biaya

OpenVZ adalah perangkat lunak (software) open-source gratis. Tentu hal ini akan sangat membantu kamu menghemat biaya lisensi dibandingkan dengan menggunakan platform virtualisasi. 

2. Lebih Mudah Digunakan

Dibandingkan dengan platform virtualisasi lainnya yang menggunakan command line interface (CLI) yang rumit, OpenVZ menawarkan pengalaman pengguna yang lebih mudah dan juga intuitif. 

Antarmuka user-friendly pada OpenVZ dapat membantu kamu melakukan berbagai tugas, seperti menginstal dan mengkonfigurasi perangkat lunak, mengelola VM, mengalokasikan resource, dan lainnya.

3. Ringan dan Efisien

OpenVZ menggunakan teknologi kontainer yang ringan dan efisien, sehingga overhead sistemnya rendah. Sehingga dapat diartikan bahwa OpenVZ dapat berjalan pada hardware yang lebih sederhana. Selain itu, OpenVZ juga memungkinkan kamu menjalankan VM lebih banyak pada satu server fisik.

4. Skalabilitas

OpenVZ dapat diskalakan sesuai kebutuhan, berarti pengguna dapat menambah atau menghapus VM dengan mudah. Hal ini akan membantu kamu untuk menskalakan infrastruktur untuk memenuhi fluktuasi beban kerja. 

OpenVZ mendukung solusi high availability untuk memastikan bisnis mu dapat terus berjalan tanpa halangan dan meminimalkan downtime akibat kegagalan hardware maupun software.

Kekurangan OpenVZ

Ada juga beberapa kekurangan yang perlu kamu pertimbangkan dari OpenVZ, seperti:

1. Sistem Operasi yang Terbatas

Tidak seperti KVM, OpenVZ hanya mendukung satu sistem operasi, yaitu Linux.

2. Ketergantungan pada Versi Kernel

Versi OpenVZ yang berbeda mungkin memerlukan versi kernel yang berbeda pula. Hal ini dapat mempengaruhi fleksibilitas dari OpenVZ di lingkungan tertentu, terutama jika ada persyaratan khusus untuk software atau aplikasi tertentu. 

3. Tantangan Alokasi Sumber Daya

Container OpenVZ berbagi host, hal ini bisa menjadi tantangan tersendiri dalam mengalokasikan sumber daya tertentu ke setiap container. Selain itu, OpenVZ bergantung pada OS host, sehingga masalah yang terjadi pada host akan berpotensi mempengaruhi semua container. 

KVM vs OpenVZ: Mana yang Harus Dipilih?

Hal paling penting sebelum memilih antara OpenVZ dan KVM adalah mengetahui apa yang dibutuhkan. OpenVZ bisa menjadi pilihan yang sempurna, jika kamu menginginkan solusi virtualisasi yang sederhana, mudah digunakan, tidak memerlukan fleksibilitas OS yang tinggi, hemat biaya, dan ideal untuk menjalan beberapa website atau aplikasi web kecil berbasis Linux. 

Namun jika kamu membutuhkan solusi virtualisasi dengan fleksibilitas OS yang tinggi (Linux, Windows, macOS), performa dan skalabilitas tinggi, dan kontrol kernel yang baik, KVM adalah pilihan yang lebih tepat untuk kamu. 

Sebelum mengambil keputusan terkait KVM dan OpenVZ, pastikan untuk melakukan riset dan membaca ulasan untuk mencegah masalah yang akan timbul di kemudian hari. 

Apakah kamu sedang mencari solusi virtualisasi untuk server mu? Tidak perlu khawatir! Kamu bisa menemukan jawaban dari kebingungan mu dengan diskusi langsung dengan tim ahli dari Exabytes

vps linux mura