
Wawancara bersama Zahra Amalina – CEO Tetra Jaya Plustindo & Miss Indonesia Jawa Barat 2016
Dalam ajang Exabytes SME DigitalFest 2025 bertema “Nadi Digital UMKM: Akselerasi Inovasi dan AI-Ready”, salah satu sosok inspiratif yang turut berbagi pandangan adalah Zahra Amalina, Founder Tetra Jaya Plustindo sekaligus Miss Indonesia Jawa Barat 2016.
Melalui kiprahnya di dunia bisnis dan kepemimpinan perempuan, Zahra menekankan pentingnya konsistensi, inovasi, serta keberanian untuk memulai dalam membangun bisnis yang berkelanjutan di era digital.
Daftar Isi
Peran Perempuan dalam Mendorong Edukasi dan Inspirasi UMKM
Menurut Zahra, langkah awal untuk mendorong edukasi di kalangan perempuan pelaku UMKM adalah dengan menjadi sosok teladan terlebih dahulu.
“Kita harus jadi sosok dulu, ngerjain sesuatu dulu yang bikin orang lain terinspirasi. Personal branding itu penting, tahu passion kita apa, lalu konsisten di situ. Dari konsistensi itu, orang akan lihat kita sebagai sosok yang bisa dicontoh,” ungkap Zahra.
Ia menambahkan bahwa perempuan perlu memiliki figur panutan dan menjadikan hal itu sebagai jembatan inspirasi. Dengan begitu, semakin banyak perempuan yang terdorong untuk ikut berkarya dan berkontribusi dalam menggerakkan ekonomi digital.
Go Digital Adalah Kewajiban, Bukan Pilihan
Zahra juga menyoroti pentingnya transformasi digital bagi UMKM di masa kini. Menurutnya, dunia yang semakin luas dan terhubung membuat pelaku usaha tak bisa lagi hanya mengandalkan cara konvensional.
“Sekarang biar bisa reach seluruh dunia, kita wajib banget digitalisasi. Mulai dari sosial media, marketplace, sampai memanfaatkan layanan digital seperti Exabytes untuk cloud service dan pengelolaan data,” jelasnya.
Digitalisasi, lanjutnya, tidak hanya mempermudah promosi dan penjualan, tapi juga membuat bisnis tumbuh lebih cepat karena prosesnya menjadi efisien dan terukur.
Efisiensi dan Konsistensi: Kunci Pertumbuhan di Era Teknologi
Dalam membandingkan bisnis konvensional dengan bisnis berbasis digital, Zahra menekankan dua kata penting: efisiensi dan konsistensi.
“Kalau terus konvensional, SDM yang dibutuhkan banyak banget. Tapi dengan teknologi, semua jadi lebih cepat dan efisien. Kita nggak boleh ketinggalan sama negara lain, digitalisasi sekarang itu wajib banget,” ujarnya tegas.
Menurut Zahra, pelaku UMKM harus mulai belajar memanfaatkan teknologi untuk menghemat waktu, tenaga, dan biaya, sambil tetap menjaga kualitas produk dan layanan.
Peran AI dalam Bisnis: Dari Ide Menjadi Eksekusi
Berbicara tentang peran Artificial Intelligence (AI), Zahra melihat bahwa teknologi ini membuka banyak peluang baru bagi UMKM — bahkan untuk yang memiliki sumber daya terbatas.
“Sekarang kita nggak perlu SDM banyak. Misalnya mau bikin konten promosi, cukup tulis ide kita aja, nanti AI bantu eksekusi. Mau foto produk, bikin iklan, semua bisa dari AI. Yang penting idenya bagus dan konkret,” tuturnya.
Baginya, AI bukanlah pengganti manusia, melainkan alat bantu untuk mempercepat dan memperkuat kreativitas. Dengan ide yang kuat dan visi yang jelas, pelaku usaha dapat memanfaatkan AI untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan efisiensi bisnis.
Pesan untuk Perempuan yang Ingin Memulai Bisnis
Di akhir wawancara, Zahra memberikan pesan inspiratif bagi para perempuan yang ingin terjun ke dunia bisnis namun masih ragu untuk memulai.
“Yang penting jangan pernah menyerah dan harus segera memulai. Aku pun juga dari nol, bukan siapa-siapa. Tapi kita bisa jadi siapa-siapa kalau kita berani memulai,” ucapnya penuh semangat.
Pesan tersebut menjadi pengingat bahwa setiap langkah kecil memiliki arti besar dalam perjalanan menuju kesuksesan.
Penutup
Melalui pandangannya, Zahra Amalina menegaskan bahwa digitalisasi bukan sekadar tren, tetapi fondasi penting bagi keberlanjutan bisnis di masa depan.
Dengan konsistensi, efisiensi, dan keberanian untuk memulai, perempuan Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak utama dalam transformasi digital UMKM di tanah air.















