Masih bingung dengan perbedaan HTTP dan HTTPS? Sebenarnya, perbedaan keduanya ada pada huruf S yang menyertai protokol HTTPS, bukan? Namun, huruf tersebut tidak begitu saja didapatkan.
Hanya website yang menggunakan SSL yang dapat menggunakan protokol HTTPS yang saat ini menjadi salah satu pertimbangan Google dalam menentukan ranking di halaman hasil pencarian.
Terlepas dari apakah situs web harus memiliki protokol HTTP atau HTTPS, kali ini kita akan lebih fokus pada apa itu HTTP3 dan apa saja manfaatnya.
Simak ulasannya di artikel ini ya!
Daftar Isi
Mengenal Apa Itu HTTP3

Istilah HTTP mungkin sudah tidak asing meski saat ini lebih sering menemukan versi HTTPS. Sebenarnya, HTTPS itu sendiri merupakan versi yang lebih aman dari HTTP, dimana huruf S mengindikasikan bahwa jaringan yang digunakan diamankan menggunakan Secure Socket Layer atau Transport Layer Security.
Tetapi, bagaimana dengan HTTP3? Apakah kamu sudah tahu apa itu HTTP3? HTTP3 merupakan perkembangan dari HTTP sebelumnya yaitu HTTP2. Sedangkan HTTP itu sendiri memungkinkan data dikirim dari satu perangkat ke perangkat lain.
Pada awalnya, HTTP3 dikenal sebagai HTTP over QUIC. Selain Google sebagai pengembang, Facebook juga menggunakan protokol tersebut agar bisa meningkatkan kecepatan situs web.
Karena kemampuannya dalam membuat situs web berjalan dengan lebih cepat dengan jeda waktu yang singkat, banyak pihak yang menyukainya sejak kali pertama HTTP3 diluncurkan.
Perkembangan HTTP3
Berbicara tentang apa itu HTTP3, mungkin kamu sudah tahu sejarah dan perkembangan versi HTTP satu ini. Mari kita sekilas flashback ke beberapa tahun lalu dimana Google mengembangkan protokol di atas UDP pada tahun 2012 silam. Protokol tersebut disebut dengan Quick UDP Internet Connection (gQUIC).
Protokol tersebut kemudian mendapatkan pengakuan dari Internet Engineering Task Force (IETF) dan mereka memperkenalkan protokol tersebut sebagai HTTP2 over QUIC 6 tahun setelahnya, yaitu pada tahun 2018.
Ketua kelompok kerja HTTP dan QUIC yang berasal dari IETT kemudian membuat usulan agar HTTP2 over QUIC berganti nama menjadi HTTP3. Di tahun 2020, hal tersebut masih menjadi draft internet IETF. Meski demikian, ternyata semakin banyak perusahaan yang menerapkan protokol tersebut.
Per Maret 2021, angka penerapan HTTP3 mencapai 11,8 persen dari total web yang ada di dunia. Nah, HTTP3 bisa kamu coba aktifkan dengan cara manual di berbagai browser termasuk Google Chrome, Mozilla Firefox, Apple Safari, dan Microsoft Edge.
Menariknya lagi, beberapa web server seperti Nginx, Cloudflare, dan Lightspeed mendukung penggunaan versi HTTP3.
Implementasi HTTP3 yang masih belum merata seolah menyisakan pertanyaan apakah situs web yang dikelola sudah mendukung HTTP3 atau belum. Untuk bisa mengusir rasa penasaran tersebut, mengapa tidak mengeceknya pada situs web milikmu secara online menggunakan tools yang banyak tersedia?
Cara Kerja HTTP3

Agar bisa lebih memahami apa itu HTTP3, sebaiknya ketahui pula seperti apa cara kerja dari HTTP3. Pertama, kenali perbedaaan versi HTTP satu ini dengan versi sebelumnya. Salah satunya terletak pada protokol yang digunakan. HTTP3 berbeda dari HTTP2 karen sudah menggunakan UDP sementara versi HTTP2 masih menggunakan protokol TCP.
Meskipun kedua protokol tersebut mempunyai konsep yang sama, namun UDP dikenal jauh lebih efisien dibandingkan protokol TCP. Transmission Control Protocol (TCP) merupakan memiliki tingkat yang lebih tinggi pada protokol internet.
Dimana protokol tersebut menawarkan keandalan yang pastinya sangat berguna bagi situs web. Bahkan keandalan juga diperlukan oleh FTP dan email.
Lalu, mengapa User Datagram Protocol lebih unggul dan digunakan dalam HTTP3? Protokol satu ini tanpa koneksi berbasis diagram yang berarti tidak ada handshake serta tidak ada jaminan atas pemesanan dan pengiriman.
Untuk memastikan pengiriman dan hal lain termasuk integritas data menjadi tugas aplikasi. Aplikasi yang menggunakan UDP bisa memilih strategi yang akan digunakan berdasarkan kasus konkretnya. Mereka juga bisa menggunakan elemen lapi an tautan guna menghindari overhead.
Dengan tersebar luasnya UDP, bukan tidak mungkin untuk melakukan peningkatan meski tanpa adanya perubahan firmware di perangkat yang terhubung dengan internet.
Yuk cari tahu apa itu HTTP2 di artikel satu ini!
Fungsi dan Manfaat HTTP3
Saat mencari informasi perihal apa itu HTTP3, rasanya kurang lengkap jika kamu juga tidak mengetahui fungsi dari HTTP3 itu sendiri. Lalu, apa sih fungsinya?
HTTP3 memberikan pembaharuan yang signifikan dibandingkan dengan HTTP versi sebelumnya. Mari kita lihat fungsi dari HTTP3 berikut ini:
HTTPS3 Membuat Website Menjadi Lebih Cepat Diakses
Fungsi dan manfaat dari apa itu HTTP3 yang pertama adalah memungkinkan situs web bisa diakses dengan lebih cepat. Sehingga setiap pengunjung bisa merasakan pengalaman yang berbeda. Hal tersebut dapat mencegah pengunjung pergi meninggalkan situs web milikmu dan memilih situs web kompetitor.
Kecepatan tersebut berkat adanya protokol UDP yang membuat transfer data atau file terus berjalan tanpa adanya kendala.
Proses Download File Tanpa Kendala
Manfaat kedua dari HTTP3 adalah membantu pengguna untuk bisa mengunduh atau download file yang mereka perlukan tanpa harus mengalami penundaan. Bagaimana bisa?
Saat kamu mengunduh sesuatu baik gambar atau lainnya di smartphone, proses download akan tetap berjalan tanpa pengulangan meski tiba-tiba koneksi dari Wi-Fi terputus. Nah, HTTP3 akan secara otomatis mengalihkan koneksi internet ke data seluler pada smartphone. Fungsi satu ini tidak bisa kamu temukan di HTTP2.
Transfer Data Dalam Sekali Proses

HTTP3 juga berfungsi dalam transfer data yang bisa dilakukan hanya dalam satu kali saja. Itu artinya, keamanan data akan berlangsung dengan lebih cepat. Hal inilah yang membuat HTTP3 lebih unggul dari HTTP2 yang memerlukan dua proses untuk setiap kali transfer data.
Keamanan yang Lebih Baik

Fungsi sekaligus manfaat dari HTTP3 juga bisa terlihat pada keamanan. Fitur dari HTTP3 memang tidak lebih banyak dari versi HTTP2, namun versi satu ini menawarkan keamanan yang lebih baik. Keamanan tersebut berhubungan dengan proses transfer data pada poin sebelumnya.
HTTP2 vs HTTP3, Perbedaan dan Persamaannya
Dengan adanya HTTP3, apakah kamu bisa menyimpulkan perbedaan antara versi satu ini dengan versi sebelumnya, yaitu HTTP2? Kehadiran HTTP3 tentunya memberikan berbagai keunggulan dan fitur yang semakin melengkapi versi HTTP2. Akan tetapi, keduanya memiliki persamaan.
Berikut adalah persamaan dan perbedaan HTTP2 dan HTTP3
Persamaan HTTP2 dan HTTP3
HTTP3 merupakan pembaharuan dari versi sebelumnya atau HTTP2. Jadi, tidak heran apabila keduanya memiliki beberapa persamaan. Apa saja persamaan keduanya? Berikut adalah beberapa persamaan yang akan kamu rasakan pada HTTP2 dan HTTP3
- Versi HTTP2 dan HTTP3 hadir dengan header compression yang desainnya mirip
- Keduanya mean arkan server push support
- HTTP2 dan HTTP3 memiliki proses request/response multiplexing dimana keduanya memanfaatkan sumber berbeda untuk menggunakan data secara paralel
- Kedua versi HTTP tersebut mendukung pengiriman data CSS dan JavaScript
- Baik HTTP2 maupun HTTP3 dapat memprioritaskan pemuatan konten pada halaman tanpa harus menunggu permintaan berkat adanya stream prioritization
Perbedaan HTTP2 dan HTTP3
Setelah melihat fungsi dari apa itu HTTP3, sedikit banyak mungkin kamu bisa mengenali perbedaannya dengan versi sebelumnya. Jika masih belum yakin, berikut adalah beberapa hal yang membedakan HTTP2 dengan HTTP3:
- Protokol pada HTTP2 adalah TCP sedangkan HTTP3 menggunakan protokol UDP
- HTTP3 tetap dapat bekerja tanpa terpengaruh oleh perubahan pada sumber koneksi internet, berbeda dengan HTTP2 yang memerlukan alamat IP yang konstan
- HTTP3 hanya mendukung sambungan terenkripsi sementara HTTP2 tidak
- HTTP3 menggunakan QUIC dengan O-RTT handshakes yang memungkinkan pengguna mengirimkan data dalam jumlah yang besar namun minim kendala, hal tersebut tidak bisa kamu dapatkan dari HTTP2
Bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang IP address, artikel satu ini bisa dijadikan sebagai referensi.
Kesimpulan
Guna memiliki website dengan akses yang lebih cepat, semakin banyak pemilik serta pengelola website yang memanfaatkan HTTP3. Apakah website milikmu mendukung penggunaan protokol tersebut? Tentunya kamu bisa dengan mudah mengeceknya secara online.
Setelah mengetahui apa itu HTTP3, apakah tertarik untuk mendapatkan sederet manfaat dari penggunaan HTTP3? Jika kamu lebih fokus pada penyediaan jaringan komunikasi yang aman, itu artinya kamu harus memilih jenis SSL yang tepat. Sehingga SSL yang digunakan sesuai dengan kebutuhan serta jenis website milikmu.
SSL bisa kamu dapatkan dari Exabytes yang memungkinkan website kamu terlindungi berkat adanya teknologi enkripsi pada SSL.
Hubungi Exabytes sekarang juga guna memastikan bahwa setiap pengunjung website bisa merasa nyaman dengan terjaganya keamanan data dan informasi pribadi yang mereka bagikan saat membeli produk atau jasa di website kamu.















