2 Cara Deploy Laravel di cPanel dan Plesk Melalui Dashboard Exabytes

1565

Setelah mengembangkan sebuah website atau aplikasi secara offline menggunakan framework seperti Laravel, Anda bisa mendeploy atau upload website tersebut ke hosting supaya bisa diakses secara online. Untuk deploy Laravel, Anda bisa menggunakan cPanel maupun Plesk.

Deploy suatu website sangatlah penting supaya website yang sebelumnya offline bisa diakses secara online oleh orang-orang lewat internet. cPanel dan Plesk merupakan platform controller popular yang memudahkan developer dalam mengupload atau deploy suatu website.

Nah, pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan secara detail step by step cara deploy Laravel di cPanel dan Plesk. Bagi Anda yang belum tahu caranya, atau bahkan tidak tahu apa itu cPanel dan Plesk, simak artikel berikut sampai selesai.

Pengertian cPanel dan Plesk

2 Cara Deploy Laravel di cPanel dan Plesk Melalui Dashboard Exabytes - 2025

Sebelum kita mulai membahas langkah-langkah untuk mendeploy Laravel di cPanel dan Plesk, kami akan jelaskan secara singkat tentang kedua platform ini.

cPanel adalah salah satu panel kontrol web yang paling populer di dunia hosting. Kontrol hosting ini memiliki antarmuka web berbasis Linux yang digunakan untuk mengelola situs web, domain, email, database, dan banyak lagi.

Di sisi lain, Plesk merupakan platform kontrol hosting yang serupa dengan cPanel, tetapi lebih berfokus pada penggunaan bisnis dan profesional. Plesk menyediakan antarmuka web yang mudah digunakan untuk mengelola situs web, aplikasi, dan server.

Kelebihan cPanel dan Plesk

Ada beberapa alasan kenapa Anda harus menggunakan cPanel atau Plesk untuk Deploy Laravel. Nah, berikut ini adalah beberapa kelebihan control hosting cPanel dan Plesk yang harus Anda ketahui:

  • Interface Ramah: cPanel dan Plesk mempunyai antarmuka pengguna yang intuitif dan mudah digunakan, control hosting ini sangat cocok untuk pengguna pemula maupun yang sudah ahli.
  • Server Terpusat: Dengan menggunakan cPanel atau Plesk, Anda bisa mengelola semua bagian website dan server dari satu tempat. Hal ini meliputi manajemen file, database, DNS dan konfigurasi server.
  • Support Aplikasi Web: Kedua platform control hosting ini mendukung instalasi serta manajemen berbagai jenis aplikasi web, salah satunya Laravel. Mereka menyediakan tools untuk mendeploy dan mengelola aplikasi web dengan mudah.

web hosting murah terbaik blog banner

Cara Deploy Laravel di cPanel Exabytes

apa itu laravel

Setelah Anda mengetahui kelebihan dari kedua control hosting ini, selanjutnya kita masuk ke langkah-langkah deploy Laravel di cPanel. Kami akan membuat tutorial cara deploy kedua platform ini menjadi satu karena secara garis besar caranya sama. Berikut cara deploy Laravel:

Login ke cPanel Hosting Melalui Dashboard Exabytes

Pertama, silahkan login ke akun cPanel Anda masing-masing, untuk mengakses cPanel bisa lewat URL berikut: https://billing.exabytes.co.id/login.

Setelah itu, Anda akan melihat tampilan halaman login. Silahkan masukkan username dan password yang sudah ditentukan sebelumnya.

Pilih File Manager

Setelah berhasil login ke cPanel, langkah selanjutnya adalah mengakses File Manager. Anda dapat menemukan File Manager pada halaman utama cPanel di bagian “Files”. Klik “File Manager” untuk membuka pengelola file.

Upload File File Laravel

Langkah berikutnya adalah mengunggah file Laravel ke domain utama atau subdomain Anda. Jika menggunakan domain utama, silahkan upload file Laravel ke folder ‘public_html’. Namun jika menggunakan subdomain, silahkan upload ke dalam subfolder yang ada di ‘public_html’.

Supaya lebih jelas, berikut langkah-langkahnya:

  1. Buka folder ‘public_html’ atau subfolder di dalamnya jika memakai subdomain.
  2. Kemudian klik tombol ‘Upload’ untuk mulai deploy file Laravel.
  3. Pilih file zip Laravel yang ingin di upload dan tunggu sampai prosesnya selesai.
  4. Setelah itu, ekstrak file zip tersebut ke folder yang sesuai, contoh: ‘public_html/laravel’

Konfigurasi Database

Langkah berikutnya adalah mengkonfigurasi database untuk aplikasi Laravel Anda. Edit file .env.example yang berada di root direktori aplikasi Laravel Anda dan rename menjadi .env. Berikut contoh konfigurasi yang perlu diisi:

DB_CONNECTION=mysql

DB_HOST=127.0.0.1

DB_PORT=3306

DB_DATABASE=nama_database

DB_USERNAME=username_database

DB_PASSWORD=password_database

Catatan: DB_PORT hanya diperlukan jika Anda melakukan RemoteSQL. Jika tidak, konfigurasi ini bisa diabaikan.

Konfigurasi File .htaccess

Untuk memastikan aplikasi Laravel dapat diakses melalui domain atau subdomain, Anda perlu mengkonfigurasi file .htaccess. Buka file .htaccess di root direktori publik (public_html atau subfoldernya) dan edit file tersebut.

Tambahkan perintah berikut ke dalam file .htaccess dan klik Save Change:

<IfModule mod_rewrite.c>

RewriteEngine On

RewriteRule ^(.*)$ public/$1 [L]

</IfModule>

Lakukan Pengujian

Setelah semua langkah diatas Anda lakukan, berikutnya adalah melakukan pengetesan lewat browser. Cobalah akses website tersebut, jika tampil dengan baik berarti proses deploy Laravel ke hosting berjalan dengan baik.

Cara Deploy Laravel di Plesk Melalui Dashboard Exabytes

cara deploy laravel

Selain cPanel, Anda juga bisa menggunakan control hosting Plesk Panel. Untuk cara deploy atau upload framework Laravel ke Plesk tidak jauh berbeda dari cPanel. Berikut langkah-langkah mendeploy Laravel di Plesk:

Sesuaikan Struktur Direktori

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah memastikan struktur direktori file Laravel yang ingin Anda upload sudah sesuai. Pastikan semua file dan folder berada di tempat yang benar, jangan sampai ada yang keliru karena bisa mengakibatkan error nantinya.

Membuat Folder Laravel

Buat folder baru dengan nama laravel, lalu pindahkan semua file dan folder kecuali folder public ke dalam folder laravel. Struktur foldernya akan menjadi seperti ini:

  • laravel
  • public

Mengedit File ‘index.php’

Langkah berikutnya, silahkan edit file index.php yang berada di dalam folder public. Ubah kode bagian berikut:

require __DIR__.’/../vendor/autoload.php’;

$app = require_once __DIR__.’/../bootstrap/app.php’;

Menjadi:

require __DIR__.’/../laravel/vendor/autoload.php’;

$app = require_once __DIR__.’/../laravel/bootstrap/app.php’;

Tambahkan juga script berikut di file index.php:

$app->bind(‘path.public’, function() {

return __DIR__;

});

Upload File ke Plesk

Sebelum mengupload file ke Plesk, kompres folder Laravel menjadi file zip laravel dan isi file di folder public terlebih dahulu. Kemudian, upload file zip yang telah dibuat ke control panel Plesk Anda. Untuk file zip laravel, upload ke home directory di Plesk dan tunggu hingga proses upload selesai.

Ekstrak File ZIP Laravel

Setelah upload selesai, ekstrak file zip laravel yang sudah diupload. Proses ekstraksi Ini akan memindahkan semua file dan folder ke direktori yang sesuai di Plesk. Silahkan tunggu sampai proses ekstrak selesai, lama ekstrak bergantung besar file isi yang ada di dalamnya.

Akses Folder ‘httpdocs’

Langkah berikutnya, silahkan buka folder httpdocs, kemudian upload file zip dari folder ‘public’ ke dalam folder ‘httpdocs’. Kemudian, ekstrak file tersebut ke dalam folder ‘httpdocs’. Sampai disini proses deploy Laravel sudah selesai dilakukan.

Tes Akses Website

Setelah semua file beserta folder berhasil diupload dan diekstrak, cobalah untuk mengakses website tersebut. Jika website berhasil tampil dengan baik, maka proses deploy Laravel di Plesk telah berhasil dilakukan. Namun jika error, mungkin terjadi error proses deploy yang telah Anda lakukan sebelumnya.

Mana yang lebih Baik, cPanel atau Plesk?

menginstal wordpress pada vps

Memilih antara cPanel dan Plesk untuk deploy website bergantung pada kebutuhan spesifik dan preferensi pengguna. cPanel, yang sudah ada sejak lama terkenal karena interfacenya yang sederhana dan penggunaan yang luas, serta komunitas yang besar. Ini membuatnya cocok untuk pengguna yang menginginkan solusi hosting yang mudah dan cepat dipelajari.

Sebaliknya, Plesk menawarkan interfaces yang lebih modern dan bersih, serta mendukung lebih banyak platform seperti Windows dan Linux. Plesk juga menyediakan fitur manajemen yang lebih terintegrasi, termasuk dukungan yang lebih baik untuk pengembangan aplikasi web modern seperti Docker dan Git.

Untuk pengguna yang memerlukan fleksibilitas dan fungsionalitas lebih luas, Plesk mungkin menjadi pilihan yang lebih baik. Namun, bagi mereka yang mencari kemudahan penggunaan dan dukungan komunitas yang lebih lengkap, cPanel bisa menjadi pilihan terbaik.

Mengelola Aplikasi Laravel dengan Lebih Mudah!

Mengimplementasikan Laravel di cPanel dan Plesk memberikan keuntungan tersendiri, di mana kedua platform ini memberikan cara yang efisien untuk mengunggah dan mengelola aplikasi Anda dengan terstruktur. Meskipun keduanya memiliki kelebihan yang berbeda, cPanel menonjol dalam kemudahan penggunaan dan dukungan komunitasnya, sementara Plesk menawarkan fleksibilitas dan integrasi fitur-fitur modern yang unggul.

Jangan Lewatkan Kesempatan Spesial dari Exabytes!

Dapatkan peluang eksklusif memenangkan Wuling AirEV setiap kali Anda membeli hosting dan domain di Exabytes! 

Promo Exavaganza kami menanti Anda. Mulailah perjalanan baru Anda dalam dunia bisnis online dan raih hadiah menarik ini. Kunjungi Exabytes sekarang untuk informasi lebih lanjut!

2 Cara Deploy Laravel di cPanel dan Plesk Melalui Dashboard Exabytes - 2025