Ancaman Keamanan Cracking: Pengertian dan Bahayanya

675

Ancaman Keamanan Cracking

Dalam era digital yang semakin berkembang, penting bagi kita untuk lebih waspada terhadap berbagai jenis serangan cracking yang dapat membahayakan keamanan data dan privasi. Melalui pemahaman yang tepat, kita dapat lebih siap menghadapi ancaman ini.

Cracking adalah tindakan kejahatan siber yang harus diwaspadai, karena dapat menyebabkan kerusakan besar pada individu maupun organisasi. Tidak seperti hacking yang kadang dilakukan untuk tujuan positif, cracking selalu bersifat merusak dan ilegal.

Mengenal Apa Itu Cracking

Cracking adalah tindakan kejahatan siber yang melibatkan peretasan sistem komputer dengan tujuan merusak, mencuri data, atau mendapatkan akses ilegal. Pelaku cracking, yang dikenal sebagai cracker, sering menargetkan sistem keamanan perusahaan, akun pribadi, hingga jaringan pemerintah. Motif cracking bervariasi, mulai dari pencurian data sensitif, sabotase, hingga keuntungan finansial.

Beberapa contoh dari tindak kejahatan cracking adalah:

  • Membobol akun bank
  • Mencuri informasi kartu kredit,
  • Menyebarkan ransomware

Belum familiar dengan istilah ransomware? Kamu bisa mengenal apa itu ransomware melalui artikel ini!

Jenis-jenis Cracking

Cracking adalah tindakan ilegal yang dilakukan untuk mendapatkan akses ke sistem atau data tanpa izin. Tindakan ini biasanya bertujuan untuk merusak, mencuri, atau mengeksploitasi.

Berikut adalah jenis-jenis cracking yang paling umum beserta yang harus kamu waspadai:

1. Password Cracking

Password cracking adalah upaya yang dilakukan pelaku untuk membobol kata sandi guna mendapatkan akses ke akun atau sistem tertentu. Teknik yang sering digunakan meliputi:

  • Brute Force Attack: Mencoba berbagai kombinasi kata sandi hingga berhasil.
  • Dictionary Attack: Menggunakan daftar kata umum sebagai tebakan.
  • Phishing: Memanipulasi pengguna untuk memberikan kata sandi.
  • Rainbow table cracking: Memanfaatkan rainbow table agar bisa menemukan algoritma enkripsi yang digunakan situs web.

2. Software Cracking

Software cracking bertujuan untuk menghilangkan atau melewati perlindungan lisensi pada perangkat lunak. Cracker sering membuat versi bajakan dari perangkat lunak untuk digunakan secara gratis atau dijual secara ilegal. Jenis ini sangat merugikan pengembang perangkat lunak karena menyebabkan hilangnya pendapatan.

Beberapa metode yang dilakukan dalam serangan software cracking adalah:

  • Keygen: Menggunakan key generator agar bisa menemukan serial number yang
  • membuat software dapat digunakan tanpa harus membeli serial number yang valid.
  • Patch: Mengombinasikan beberapa baris kode agar bisa mengubah kode software dengan susuan aslinya.
  • Loader: Memanfaatkan aplikasi yang dapat bekerja untuk menonaktifkan fitur keamanan dan perlindungan software yang dijalankan.

3. Network Cracking

Network cracking melibatkan pembobolan jaringan komputer untuk mendapatkan akses ilegal. Contoh dari implementasi jenis cracking satu ini adalah:

  • Membobol jaringan Wi-Fi dengan cara melewati enkripsi.
  • Mengakses jaringan internal perusahaan untuk mencuri data sensitif.
  • Teknik yang digunakan termasuk sniffing dan serangan man-in-the-middle.

4. Website Cracking

Cracker menargetkan situs web untuk merusak, mencuri data, atau mengambil alih kontrol. Teknik yang digunakan termasuk SQL Injection, Cross-Site Scripting (XSS), dan eksploitasi celah keamanan lainnya.

5. Cryptographic Cracking

Cryptographic cracking adalah usaha untuk mendekripsi data yang dilindungi menggunakan algoritma enkripsi tanpa kunci yang sah. Jenis ini sering digunakan untuk mencuri data rahasia atau memanipulasi transaksi digital.

6. Game Cracking

Game cracking adalah tindakan menghapus proteksi pada permainan berbayar agar bisa dimainkan secara gratis. Biasanya, cracker menciptakan game versi bajakan atau cheat yang merusak integritas game.

Tujuan Kejahatan Cracking

Serangan cracking dilakukan untuk berbagai tujuan. Agar kamu bisa lebih waspada terhadap kemungkinan serangan cracking, kenali beberapa tujuan tindak kriminal siber cracking berikut ini:

Melakukan Pencurian Data

Pelaku serangan cracking dapat memasuki website atau data perusahaan agar bisa mendapatkan akses ke data yang ditargetkan. Data tersebut bisa berupa informasi pengguna maupun data sensitif perusahaan. Pencurian dilakukan agar nantinya pelaku bisa menjual data tersebut untuk mendapatkan bayaran yang tentunya menguntungkan mereka, namun merugikan korban.

Memanipulasi Data

Cracking merupakan tindakan cybercrime yang juga bertujuan untuk memanipulasi data target. Pelaku bisa mengubah data dalam suatu sistem agar bisa merusaknya. Salah satu contoh dari tindakan ini adalah mengubah saldo di akun bank yang bisa mengakibatkan kerugian korban secara finansial.

Untuk dapatkan informasi lengkapnya mengenai contoh cyber crime melalui artikel ini

Menyebarkan Serangan Malware

Cracker yang berhasil memasuki sebuah sistem bisa melakukan tindak kejahatan dengan berbagai tujuan. Salah satunya adalah menyebarkan malware di dalam sistem tersebut. Beberapa bentuk malware yang sering disebarkan melalui cracking adalah ransomware dan spyware untuk tujuan tertentu.

Perbedaan Cracking dan Hacking

Cracking dan hacking merupakan tindak kejahatan yang berkaitan dengan peretasan sistem komputer. Meski demikian, keduanya memiliki perbedaan. Untuk bisa membedakan cracking dengan hacking, kamu bisa melihatnya dari tujuan kejahatan yang dibuat.

Cracking bertujuan untuk merusak serta mendapatkan akses ke suatu sistem atau data tanpa harus memiliki izin akses yang dapat merugikan target. Hal ini dilakukan agar bisa mendapatkan keuntungan pribadi maupun melakukan kerusakan.

Sedangkan hacking bertujuan untuk mencari kelemahan sistem dengan melakukan tindakan eksplorasi. Berbeda dengan cracking, hacking bisa dilakukan untuk tujuan positif, misalnya meningkatkan keamanan. Akan tetapi, hacking yang dilakukan untuk tujuan negatif akan merugikan korban karena hacker melakukannya untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

Singkatnya, cracking memiliki tujuan jahat yang selalu merugikan target. Sementara hacking bisa memiliki tujuan berbeda, positif atau negatif tergantung dari pelakunya.

Cara Melindungi Diri dari Kejahatan Cracking

Cracking adalah tindakan kejahatan yang dapat merugikan korban. Oleh sebab itu, setiap individu sudah seharusnya melakukan perlindungan agar bisa terhindar dari tindak kejahatan tersebut.

Sebagai upaya melindungi diri dari cracking, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan, di antaranya adalah:

1. Menggunakan Password yang Unik dan Berbeda untuk Setiap Website

Salah satu upaya melindungi diri dari kejahatan cracking adalah memastikan bahwa setiap akun menggunakan password yang unik dan berbeda. Saat terjadi risiko salah satu akun terkena cracking, kamu bisa melindungi akun di website lain.

2. Meminimalisir Penggunaan Wi-fi Publik

Kehadiran wi-fi publik tampak menggiurkan, di mana individu bisa mengakses internet tanpa harus memiliki kuota internet pribadi. Akan tetapi, hal ini justru menjadi jembatan terhadap berbagai risiko tindakan kejahatan, termasuk cracking.

Itulah mengapa sebaiknya kamu meminimalisir penggunaan wi-fi publik. Jika harus menggunakannya dalam kondisi tertentu, hindari melakukan transaksi keuangan atau kegiatan serupa lainnya. Dengan begitu, kamu bisa tetap terlindungi.

3. Manfaatkan Penggunaan Virtual Private Network (VPN)

Virtual Private Network (VPN) memberikan lapisan keamanan tambahan melalui proses enkripsi terhadap koneksi internet yang digunakan. Itu artinya, kamu bisa meminimalisir risiko cracking, di mana pelakunya mencoba mengakses data kamu.

VPN juga membantu pengguna terlindung, sehingga informasi kamu tidak bisa dilacak, baik oleh website maupun aplikasi yang kamu kunjungi. Dengan begitu, privasi pengguna lebih terjamin.

4. Tidak Sembarangan Klik Iklan di Internet

Cara lain agar terlindung dari dampak kejahatan cracking adalah tidak bertindak sembarangan saat menemukan iklan di internet. Artinya, kamu tidak mengklik iklan tersebut yang mungkin mengarahkan kamu ke sumber ilegal yang dapat membahayakan perangkat maupun data pribadi.

5. Pastikan Website yang Dikunjungi Sudah HTTPS

Website dengan HTTPS adalah website yang menggunakan SSL. SSL sendiri merupakan lapisan keamanan berupa teknologi enkripsi pada setiap komunikasi yang terjadi antara web server dan web browser. Dengan SSL, tidak ada pihak tidak dikenal yang dapat menyusupi komunikasi. Hanya penerima yang dimaksud yang bisa membaca informasi atau data yang dikirim. HTTPS bisa dilihat pada URL yang juga dilengkapi dengan ikon gembok (padlock).

 

Perlindungan Terhadap Ancaman Cracking

Cracking adalah tindakan kejahatan siber yang bertujuan untuk merusak sistem, mencuri data, atau mendapatkan akses ilegal tanpa izin. Tindakan ini mencakup berbagai jenis, seperti password cracking, software cracking, dan network cracking, yang semuanya bertujuan untuk merugikan korban. Berbeda dengan hacking, yang bisa dilakukan untuk tujuan positif, cracking selalu bersifat merusak dan ilegal.

Untuk melindungi diri dari ancaman cracking, penting untuk menggunakan password yang kuat, menghindari Wi-fi publik, serta memanfaatkan VPN untuk keamanan tambahan. Kesadaran dan perlindungan dini akan membantu mencegah kerugian akibat tindakan cracking yang merugikan.