Ketika sedang browsing di internet, website menampilkan pesan error seperti http error 404, http error 500, http error 503 dan pesan error lainnya. Anda bisa mengenal lebih jauh tentang apa itu http error melalui artikel http status codes yang pernah kami publikasikan di Exabytes blog.
Ketika website menampilkan pesan error tersebut, tentu saja bagi pemilik website akan sangat rugi karena akan berpotensi menurunkan kualitas website yang menyebabkan pengunjung lari dari website Anda. Maka dari itu, bagi pemilik website sangat penting mengetahui penyebabnya dan segera mengatasinya.
Lantas, apa penyebab http error 500 dan http error 503 tersebut? Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Yuk kita cari tahu melalui pembahasan berikut ini:
Daftar Isi
Apa itu HTTP Error 500 dan HTTP Error 503?
Pertama, sebelum kita membahas hal detail tentang cara mengatasi HTTP Error 500 dan HTTP Error 503. Baiknya, kita mengenal lebih dalam apa itu HTTP Error 500 dan 503? Yuk simak pembahasannya di bawah ini!
HTTP Error 500
HTTP Error 500 adalah salah satu http status codes sebagai tanda bahwa ada masalah pada website Anda. Tampilannya ada kalimat bertuliskan HTTP Error 500 Internal Server Error. Selain tampilan tersebut, ada juga yang menampilkan kalimat berbeda seperti Temporary Error 500, 500 Error, HTTP Error 500, 500 That’s an Error dan masih banyak lagi.
Beberapa tampilan error 500 tersebut terkadang hanya muncul bagi website yang menggunakan platform dari CMS WordPress. Tapi pada dasarnya, tampilan error HTTP Error 500 ini disebabkan karena adanya masalah pada penggunaan plugin maupun tema (bagi pengguna WordPress).
Tapi tidak menutup kemungkinan lain bahwa ada masalah lainnya seperti adanya masalah di file .htaccess, pengaturan yang tidak cocok dengan websitenya atau versi PHP yang digunakan, file permission maupun masalah lainnya.
HTTP Error 503
HTTP Error 503 adalah salah satu indikator website sedang ada masalah, jika website Anda mengalami hal ini itu menandakan bahwa website WordPress Anda masih berjalan normal. Tapi untuk servernya sendiri ada kendala.
Akibat dari error ini, website Anda tidak bisa diakses baik front end maupun halaman dashboard admin. Seperti halnya HTTP Error 500, tampilan untuk jenis error ini juga berbeda-beda, hal itu tergantung dari konfigurasi servernya.
Mungkin Anda pernah mengalami tampilan HTTP Error 503 seperti yang ada di bawah ini? Coba perhatikan ya!
- 503 Service Unavailable.
- HTTP Server Error 503.
- Http/1.1 Service Unavailable.
- 503 Error.
- HTTP Error 503.
- HTTP 503.
Penyebab error ini muncul juga beragam, misalnya karena ada masalah di tema dan plugin, kode script PHP yang rusak atau memang masalahnya ada di sisi server. Lebih jelasnya nanti kita akan bahas tentang penyebab dari kedua error tersebut.
Baca juga: Kenali Code Error Website dan Cara Mengatasinya
Penyebab HTTP Error 500 dan 503
Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab HTTP Error 500 dan 503 muncul di website, Anda dianjurkan untuk memahami setiap penyebabnya. Melalui postingan ini kami akan menjelaskan penyebab HTTP Error 500 dan 503.
Penyebab HTTP Error 500
Tampilan HTTP Error 500 biasanya berbarengan dengan keterangan “Internal Server Error” dan lain sebagainya. Pesan error 500 ini tidak hanya muncul di platform website yang menggunakan WordPress saja, melainkan beberapa website lain yang menggunakan web server juga memiliki resiko error ini muncul.
Penyebab dari error ini adalah adanya masalah dibagian fungsi plugin dan juga tema yang digunakan. Bagi beberapa website lain seringkali ada masalah pada file tertentu misalnya file .htaccess, file permission, versi PHP.
Umumnya, cara mengatasinya adalah dengan melakukan pengecekan file .htaccess dan menyesuaikan versi PHPnya.
Penyebab HTTP Error 503
Sedangkan untuk HTTP Error 503 salah satu penyebabnya adalah karena web server tidak bisa mendapatkan respon dari source code PHP website Anda. Dimana web server tidak bisa terhubung dengan skrip website, sehingga penggunaan sumber daya terlalu tinggi.
Bagi pengguna WordPress, biasanya berhubungan dengan plugin yang tidak berfungsi dengan baik atau tema yang berat serta kode PHP di platform tersebut bermasalah. Perlu diketahui bahwa setiap penyedia layanan hosting memiliki batasan sumber daya mereka sendiri.
Sehingga ketika website mengalami penggunaan sumber daya yang berlebihan, maka akan terjadi masalah HTTP Error 503. Bagaimana cara mengatasinya? Biasanya akan hilang dengan sendirinya sih, tapi perlu ditangani dengan segera.
Bagaimana cara menanganinya? Yuk kita lanjutkan pembahasan ke cara mengatasi HTTP Error 500 dan 503.
Cara Mengatasi HTTP Error 500 dan 503
Setelah mengenal penyebab dan perbedaan antara HTTP Error 500 dan 503, saatnya kita atasi permasalahan tersebut dengan beberapa cara di bawah ini:
Cara Mengatasi HTTP Error 500
Kami akan merekomendasikan beberapa cara mengatasi HTTP Error 500, karena umumnya HTTP Error 500 terjadi pada file .htaccess, maka kita akan cek terlebih dahulu file tersebut. Jika tetap error, masuk ke langkah-langkah lainnya yang ada pada pembahasan ini.
Cek File .htaccess
Kami biasa melakukan pengecekan terlebih dahulu pada .htaccess, pengecekan dengan cara memastikan tidak ada kesalahan skrip di dalamnya. Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan menonaktifkan file .htaccess, ikuti langkah-langkah di bawah ini ya!
Langkah 1: Login ke halaman hosting, caranya login melalui client area Exabytes.
Langkah 2: Kemudian klik Services > Manage Product > Manage My Hosting.
Langkah 3: Di halaman hosting Plesk yang Anda gunakan, klik menu Files > httpdocs.
Langkah 4: Nonaktifkan file .htaccess dengan cara me-rename file tersebut misal menjadi .htaccess_off.
Langkah 5: Setelah dinonaktifkan, coba akses website Anda. Jika berhasil di akses, kemungkinan masalahnya ada di file .htaccess. Tapi sebaliknya, jika masih terjadi masalah. Kita lanjutkan ke cara berikutnya.
Nonaktifkan Semua Plugin di WordPress
Jika masalahnya bukan di file .htaccess, tidak ada salahnya kita mencoba cara lain yaitu dengan menonaktifkan semua plugin yang digunakan. Tapi bagaimana caranya? Gampang, ikuti saja langkah-langkahnya di bawah ini:
Langkah 1: Login ke halaman hosting, caranya login melalui client area Exabytes.
Langkah 2: Kemudian klik Services > Manage Product > Manage My Hosting.
Langkah 3: Di halaman hosting Plesk yang Anda gunakan, klik menu Files > httpdocs.
Langkah 4: Masuk ke direktori WordPress dan cari direktori wp-content.
Langkah 5: Masuk ke direktori plugins yang di dalamnya terdapat file plugin yang digunakan. Rename direktori tersebut untuk menonaktifkan plugin.
Anda juga bisa menonaktifkan satu per satu plugin yang digunakan dengan cara yang sama yaitu rename setiap folder plugin tersebut. Setelah selesai, coba cek kembali website Anda.
Sesuaikan Versi PHP
Bila masih bermasalah, mungkin masalah muncul karena versi PHP yang belum disesuaikan. Agar bisa mengganti versi PHP, Anda perlu membuka halaman hosting dan masuk ke halaman PHP Settings.
Di halaman tersebut, Anda nantinya bisa memilih versi PHP sesuai dengan kebutuhan website. Bila masih bermasalah, masuk ke cara terakhir di bawah ini.
Minta Bantuan Technical Support Layanan Hosting
Ini adalah cara terakhir yang bisa Anda lakukan, penyedia layanan web hosting seperti Exabytes Indonesia menyediakan technical support yang siap membantu Anda dan menjamin keamanan website Anda. Jika Anda memiliki masalah, Anda bisa langsung menanyakan ke tim technical support dari Exabytes Indonesia.
Nantinya, tim kami akan melakukan beberapa pengecekan ke server Anda. Jika tim kami menemukan masalah, tim kami segera akan membantu menyelesaikan masalahnya.
Cara Mengatasi HTTP Error 503
Sebenarnya untuk mengatasi HTTP Error 503 bisa dengan menonaktifkan plugin, caranya ada pada pembahasan sebelumnya. Silahkan ikuti langkah-langkahnya disana, cara lain yaitu dengan mengganti tema WordPress ke tema defaultnya.
Hal itu karena ditakutkan tema yang Anda gunakan saat ini adalah penyebab HTTP Error 503 muncul. Bagaimana caranya? Baik kita pelajari sama-sama ya!
Langkah 1: Login ke halaman hosting, caranya login melalui client area Exabytes.
Langkah 2: Kemudian klik Services > Manage Product > Manage My Hosting.
Langkah 3: Masuk ke halaman phpMyAdmin dan nantinya arahkan ke bagian database yang digunakan oleh website Anda.
Langkah 4: Cari tabel dengan nama “wp_options” nah di tabel ini terdapat beberapa informasi tentang konfigurasi website. Nama tabel mungkin akan berbeda, tapi kuncinya ada kata “options”.
Langkah 5: Informasi tema biasanya berada pada “Page 2” ganti tema yang Anda gunakan dengan tema default.
Note: Untuk daftar nama-nama tema yang tersedia biasanya ada pada direktori “wp-content > themes”.
Jangan Panik Ketika Website Mengalami Error 500 atau 503!
Ketika website yang Anda kelola mengalami error 500 dan 503, jangan panik ya! Segera atasi, sebelum mengatasi penting bagi Anda untuk mengetahui apa saja error yang bisa muncul. Pengetahuan tersebut penting agar Anda bisa mengambil langkah yang tepat.
HTTP Error 500 dan 503 biasanya masalah terletak pada sisi server, maka dari itu perlu penanganan lebih lanjut bagi pemilik websitenya. Melalui postingan ini, Anda sudah mendapatkan pengetahuan tentang cara mengatasinya.
Selain Anda mengetahui penyebab terjadinya error dan tahu cara mengatasinya. Pentingnya juga untuk memilih layanan hosting dengan dukungan teknis terbaik, sehingga bisa mengurangi adanya masalah pada website.
Anda juga bisa menggunakan jasa pembuatan website profesional agar jika ada masalah dalam skrip PHP bisa langsung bisa teratasi dengan baik.
Selamat mencoba ya!