Mengenal DNS: 5 Fungsi dan Cara Kerjanya

0
3627

Dunia komputer saat ini bagaikan ladang emas yang banyak diburu oleh orang agar dapat terjun di dalamnya. Ditambah lagi peralihan dari dunia konvensional ke arah dunia digital yang menjadikan segala pekerjaan manusia telah dibantu oleh sistem dan perangkat komputer.

Salah satu produk kemajuan teknologi yang membantu pekerjaan manusia adalah website. Banyak sekali kegunaan website yang dapat dimanfaatkan, diantaranya tempat transaksi jual beli, menyediakan informasi berita, dan lain sebagainya.

Dalam pengembangan website, tentunya tidak terlepas dari sebuah domain bukan? Nah, salah satu yang mendasari dalam penamaan domain sebuah situs website adalah DNS. Bagi kalian yang belum mengerti dan mengetahui secara detail tentang apa itu DNS, maka jangan khawatir. Karena pada artikel kali ini akan dibahas secara detail terkait apa itu DNS, fungsi DNS, dan cara kerja dari DNS.

Pengertian DNS

Sebelum membahas terkait pengertian dari DNS, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu singkatan dari DNS. DNS singkatan dari Domain Name System. Mungkin sekilas melihat singkatan dari DNS kalian memiliki gambaran tentang apa itu DNS. Tentunya berkaitan dengan sistem penamaan sebuah domain.

DNS diibaratkan seperti buku telepon internet. DNS adalah sebuah sistem penamaan domain yang memuat informasi terkait URL (Uniform Resource Locator) atau nama host dari sebuah situs website dan menghubungkannya dengan IP Address. DNS bekerja di dalam jaringan komputer yang menggunakan TCP/IP.

Ketika kalian mengakses informasi secara online melalui website, maka kalian mungkin mengetik nama domain dari website tersebut seperti exabytes.com atau wikipedia.com. Web browser selanjutnya akan berinteraksi melalui IP Address. DNS menerjemahkan nama domain menjadi IP Address sehingga web browser dapat memuat website yang ingin kalian akses.

Fungsi DNS

Setelah membaca mengenai pengertian DNS, selanjutnya pada bagian ini akan dijelaskan terkait fungsi-fungsi dari DNS.

Baca juga: 10 Cara Mengatasi DNS Server Not Responding

Menerjemahkan Nama Domain Sebuah Website Menjadi IP Address dan Sebaliknya

Tentunya kalian sudah memahami bukan bahwa seluruh website yang terdaftar di internet membutuhkan domain. Contoh domain yang sering digunakan yaitu .com, .id, .org, dan sebagainya. Masing-masing dari domain memiliki IP Address tersendiri yang membantu user dalam menemukan alamat situs website yang akan dituju.

jenis-jenis domain
Domain website (sumber: iStock Photo)

Disinilah peranan dari DNS yaitu menerjemahkan nama domain yang diketik oleh user pada web browser menjadi IP Address agar dapat dengan mudah dipahami oleh seluruh jaringan komputer yang terhubung ke internet.

Mengumpulkan Informasi IP Address dari Setiap Situs Website di Internet

Salah satu fungsi dari DNS adalah menyimpan nama domain situs yang ada di internet dengan berbagai IP Address-nya. Apabila tidak ada DNS, maka user yang ingin mengakses sebuah situs website harus menghafalkan IP Address dari situs tersebut. Hal ini akan membuat repot user karena harus mengetahui IP Address dari begitu banyak situs website yang ada di internet karena tidak dapat menggunakan nama domain dari situs-situs tersebut.

Melihat dan Mencari Pada Data Cache

Dengan adanya DNS, maka sistem tidak perlu mencari dan mengidentifikasi data riwayat di dalam domain atau host. Karena DNS memungkinkan untuk bekerja pada data cache. Hal tersebut dapat mempercepat kinerja sistem dan membuat output dari situs website menjadi lebih ringan dan cepat.

Mengalokasikan IP Address untuk Setiap Host di Internet dan Mencari Alamat Host

Fungsi dari DNS selanjutnya yakni membantu user untuk menemukan lokasi dan alamat host yang user tuliskan pada web browser. Dengan bantuan DNS, user akan dengan mudah dan otomatis mendapatkan lokasi dari host yang ingin dikunjungi. Lokasi dari host yang ditemukan oleh DNS begitu lengkap mulai dari IP Address host, IP Address domain, dan IP Address situs website yang ingin dikunjungi oleh user.

Host yang dimaksud pada pembahasan kali ini yaitu ibarat “rumah” bagi para pemilik website. Masing-masing website yang ada di internet menggunakan host agar dapat diakses oleh user (pengguna internet) secara umum.

Mail Server 

Fungsi penting lain dari DNS berkaitan dengan mail server. Ketika terdapat email masuk maupun keluar di dalam mail server, maka DNS bertugas untuk mencatat dan melakukan pendataan terhadap semua email yang melakukan aktivitas di dalam server. Mail server yaitu sebuah server yang berguna untuk menerima dan meneruskan sebuah email.

Bagaimana DNS Bekerja?

Pada intinya, sistem kerja dari DNS melibatkan konversi nama host (contohnya, www.example.com) menjadi IP Address yang lebih ramah komputer (contohnya, 192.168.1.1). IP Address diberikan ke setiap perangkat komputer di internet, dan IP Address tersebut dibutuhkan untuk mengakses sebuah situs website.

DNS adalah
Ilustrasi DNS Server (sumber: iStock Photo)

4 DNS Server yang Terlibat dalam Memuat Halaman Website

Terdapat empat DNS Server yang terlibat dalam memuat sebuah halaman website, yakni DNS Recursor, Root Nameserver, TLD Nameserver, dan Authoritative Nameserver.

DNS Recursor

DNS Recursor dapat diterjemahkan sebagai pustakawan yang diminta untuk mencarikan buku tertentu di perpustakaan oleh pengunjung. Intinya, DNS Recursor adalah server yang dirancang khusus untuk menerima permintaan dari user melalui web browser. Biasanya DNS Recursor juga berfungsi untuk melengkapi permintaan (request) dari user agar semakin mudah dipahami oleh sistem.

Root Nameserver

Root Nameserver diibaratkan sebagai indeks di perpustakaan yang menunjukkan ke rak buku yang berbeda-beda. Root Nameserver adalah langkah pertama dalam menerjemahkan nama domain host menjadi IP Address yang lebih dipahami oleh komputer.

TLD Nameserver

TLD (Top Level Domain) Nameserver dapat dianggap sebuah rak buku tertentu di perpustakaan. TLD Nameserver merupakan langkah lanjutan dari Root Nameserver. Melalui server ini, bagian terakhir dari nama host ditampung (contohnya, dalam www.example.com, yang merupakan TLD Nameserver adalah “com”).

Authoritative Nameserver

Nameserver terakhir yang akan dibahas kali ini dapat diibaratkan sebagai kamus pada rak buku perpustakaan. Kamus tersebut dapat digunakan untuk mencari sebuah terjemahan dan definisinya. Authoritative Nameserver bertugas untuk memberikan IP Address host yang diminta oleh user melalui DNS Recursor. Dalam artian, Authoritative Nameserver akan memberikan IP Address sesuai nama host tertentu kepada DNS Recursor.

Apa Itu DNS Query dan Apa Saja Tipenya?

DNS Query (dikenal pula dengan istilah DNS Request) adalah permintaan informasi mengenai IP Address yang dikirim dari komputer pengguna (user) ke server DNS. Umumnya, IP Address yang diminta adalah IP Address yang terkait dengan nama domain.

ilustrasi DNS Query
Ilustrasi DNS Query (sumber: iStock Photo)

Apabila DNS Server tidak dapat menemukan IP Address sesuai dengan nama host yang dimasukkan user, maka DNS Server akan mencoba untuk mencari riwayat informasi relevan yang pernah tercatat pada cache.

Tipe-tipe DNS Query

Terdapat 3 tipe dari DNS Query, yaitu Recursive Query, Iterative Query, dan Non-recursive Query.

Recursive Query

Pada Recursive Query, user melakukan request terhadap nama host pada DNS Server. Selanjutnya DNS Server harus memberikan jawaban akan request dari user tersebut.

Terdapat dua skenario jawaban yang dapat diberikan oleh DNS Server. Pertama, DNS Server mengirimkan informasi relevan yang ditemukan setelah mencari di Root Nameserver ataupun Authoritative Nameserver. Kedua, web browser akan menampilkan pesan error, seperti “This webpage is not available”.

Iterative Query

Pada Iterative Query, ketika user mengetikkan nama domain dari host pada web browser, maka DNS Server akan mencari informasi IP Address yang sesuai pada cache. Apabila tidak ditemukan, maka DNS Server akan mencari informasi yang relevan dengan DNS Zone pada Root Nameserver ataupun Authoritative Nameserver.

Non-recursive Query

Non-recursive Query merupakan proses pencarian informasi terhadap request user yang paling cepat. Dikarenakan tipe query ini tidak memerlukan pencarian di Root Nameserver ataupun Authoritative Nameserver. Cukup mencari data informasi yang ada dalam cache.

Apakah kalian sudah paham tentang DNS?

Sangat seru dan mengasyikkan bukan mempelajari tentang DNS yang merupakan salah satu bagian terpenting dari sebuah website. Melalui artikel ini kalian telah mengetahui banyak informasi berkaitan dengan apa itu DNS mulai dari kepanjangan DNS, pengertian DNS, hingga pengibaratannya sebagai buku telepon internet.

Selain itu dijelaskan pula fungsi dari DNS yang cukup banyak mulai dari menerjemahkan nama domain sebuah website menjadi IP Address dan sebaliknya, mail server, mengumpulkan informasi IP Address dari setiap situs website di internet, melihat dan mencari pada data cache, dan mengalokasikan IP Address untuk setiap host di internet.

Dalam artikel ini juga disuguhkan penjelasan terkait cara kerja dari DNS yang melibatkan DNS Recursor, Root Nameserver, TLD Nameserver, dan Authoritative Nameserver. Tak lupa pada bagian terakhir dari artikel ini mengulik tentang DNS Query yang memiliki 3 tipe, yakni Recursive Query, Iterative Query, dan Non-recursive Query.

Nah, cukup sekian penjelasan dan sedikit summary mengenai DNS. Semoga bermanfaat bagi kalian yang sedang mendalami dunia komputer ataupun yang sedang membangun sebuah website. Jangan lupa subscribe Blog Exabytes agar kalian tak ketinggalan informasi penting dan lengkap yang disajikan dalam artikel-artikel ter-update Exabytes. Sedikit tambahan informasi bagi kalian yang membutuhkan domain murah untuk website bisa mengunjungi Exabytes, ya!

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments