Untuk dapat terjun di dunia profesional, seseorang tentu saja membutuhkan sebuah “personal branding”. Semakin bagus image yang dimiliki, maka kemungkinan untuk diterima oleh masyarakat semakin besar. Dewasa ini, telah banyak tersedia platform untuk membangun personal branding, salah satunya adalah LinkedIn.
Di era yang serba online sekarang ini, di mana setiap hal (yang baik atau yang buruk), akan tercatat selamanya di internet. Jejak digital akan selalu ada,sehingga tentu saja personal branding sangat dianggap wajib untuk saat ini.
Apakah kalian pernah mencoba mencari nama kalian di mesin pencarian Google? Lalu apakah hasil pencarian yang ditampilkan untuk nama kalian sesuai dengan yang diharapkan? Jejak digital positif yang terbaca melalui internet tentu saja akan meninggalkan kesan yang baik. Itu lah salah satu alasan pentingnya sebuah personal branding. Tidak hanya untuk dapat diterima oleh masyarakat, tetapi agar dapat dipandang dengan layak sebagai seorang individu yang memiliki value di dalam dirinya.
Nah, pada artikel kali ini akan membahas mengenai personal branding. Mulai dari apa itu personal branding, contoh personal branding, cara membangun personal branding, pentingnya personal branding, hingga manfaat personal branding. Jangan sampai ketinggalan dan terus simak pada artikel berikut, ya! Selamat membaca!
Daftar Isi
Apa Itu Personal Branding?
Menurut seorang ahli personal branding yaitu Erwin dan Tumewu yang tertuang dalam buku Personal Brand-Inc, personal branding adalah suatu kesan yang berkaitan dengan keahlian, perilaku maupun prestasi yang dibangun oleh seseorang baik secara sengaja maupun tidak sengaja dengan tujuan untuk menampilkan citra dirinya.
Sederhananya, personal branding merupakan sebuah kombinasi dari skills, pengalaman, dan kepribadian yang merefleksikan siapa diri Anda. Personal branding mampu mempromosikan diri dan menyajikan citra positif untuk dilihat oleh dunia.
Semua orang membutuhkan personal branding. Tidak hanya public figure yang sering muncul di hadapan orang banyak, tetapi semua profesi akan membutuhkan personal branding. Mulai dari penulis, pengusaha, programmer, designer, analis, dokter, pengacara, bahkan mahasiswa pun membutuhkan personal branding agar mudah dalam terjun di dunia karir.
Baca Juga: Apa Itu Branding dan Apa Manfaatnya Untuk Bisnis?
Manfaat Personal Branding
Pengertian personal branding yang dijelaskan di atas sudah mampu mencerminkan betapa pentingnya personal branding untuk semua orang. Nah, agar lebih memahaminya, pada bagian selanjutnya akan dijelaskan mengenai manfaat personal branding. Silakan disimak, ya!
Membedakan Diri dengan Orang Lain
Manfaat dari personal branding yang pertama adalah untuk membedakan diri dengan orang lain di luar sana. Apa value yang ada pada diri kalian sehingga kalian lebih layak untuk diterima daripada orang lain? Nah, itu lah yang akan ditunjukkan melalui personal branding. Karena sejatinya, personal branding adalah citra yang dilihat oleh orang lain tentang diri kalian.
Menunjukkan Bidang Keahlian
Seorang designer (sebagai contoh) jika ingin mendapatkan klien lebih banyak tentu saja harus membuat portofolio yang bagus dan menarik guna menarik hati klien. Portofolio selanjutnya dapat diunggah pada situs jejaring sosial sehingga dapat dilihat oleh banyak orang.
Portofolio tersebut dapat menjadi personal branding yang akan menunjukkan keterampilan serta keahlian. Oleh karena itu, terus bangun personal branding agar orang-orang dapat melihat keahlian dan keterampilan kalian dan mengakuinya.
Memupuk Rasa Percaya Diri
Manfaat personal branding selanjutnya adalah untuk meningkatkan kepercayaan diri. Karena telah memiliki personal branding, seseorang akan merasa lebih percaya diri terhadap keterampilan yang dimiliki. Selain itu, mereka akan merasa lebih mampu untuk bersaing di tengah masyarakat.
Meningkatkan Kredibilitas Diri
Portofolio yang diunggah melalui berbagai jejaring sosial seperti LinkedIn dapat menjadi personal branding yang akan meningkatkan kredibilitas diri. Karena melalui portofolio tersebut, orang lain akan dengan mudah mengetahui berbagai pencapaian individu.
Menjangkau Koneksi yang Lebih Luas
Dengan memiliki personal branding, kalian akan berada pada circle yang tepat. Personal branding mampu menjangkau koneksi dengan orang lain yang mungkin memiliki bidang yang sama.
Bahkan jika aktif melakukan networking, bukan tidak mungkin bahwa kalian dapat memiliki teman sharing di luar bidang yang kalian geluti. Memiliki banyak koneksi akan semakin membuka lebar peluang yang ada di luar sana.
Baca Juga: Panduan Branding: Mengapa Semua Bisnis Memerlukannya?
Pentingnya Personal Branding
Generasi muda saat ini, atau yang lebih dikenal dengan millennials memiliki sebuah issue “distrust of advertising” di mana sebanyak 84% millennials memiliki ketidakpercayaan terhadap iklan maupun perusahaan yang membuatnya. Mereka cenderung lebih mempercayai orang yang ditampilkan pada iklan. Terutama apabila orang tersebut adalah yang mereka rasa “kenal” (misalnya public figure tertentu atau influencers).
Fakta di atas membuktikan bahwa membangun personal branding adalah hal yang sangat penting. Seorang influencers dengan rekam jejak positif serta memiliki citra yang baik akan lebih mudah mempengaruhi orang lain (terutama generasi muda) dibandingkan dengan perusahaan ternama sekalipun.
Apalagi dengan semakin berkembangnya zaman, banyak HRD dari perusahaan-perusahaan yang sangat mementingkan attitude dan kepribadian si pelamar kerja. Lalu dari mana para HRD dapat mengetahui attitude pelamar?
Mereka dapat menjelajah Google dengan memasukkan kata kunci berupa nama pelamar lalu melihat rekam jejak digital yang tertinggal di sana. Kepribadian seseorang juga dapat terlihat dari unggahan media sosialnya.
Contoh Personal Branding
Berikut akan diberikan contoh personal branding yang dimiliki oleh tokoh-tokoh dunia sesuai dengan bidang keahlian mereka masing-masing. Silakan disimak!
Sean Ogle
Sean Ogle adalah seorang pebisnis online yang tinggal di Oregon, Columbia. Ia menawarkan jasa konsultasi online bagi mereka yang ingin membangun bisnis tetapi bingung bagaimana langkah awal untuk memulainya. Melalui blog pribadi yang Ia bangun yaitu Location Rebel, Sean Ogle rutin membagikan artikel-artikel mengenai perjalanan hidupnya.
Bahkan pada kiriman yang tidak lama ini diunggah, Sean Ogle menuliskan artikel berjudul Hi, My Name is Sean yang membagikan 35 fakta menarik tentang dirinya. Sean Ogle jelas sangat menikmati citra diri yang berusaha Ia tunjukkan melalui blog pribadinya. Ia tampil sangat otentik dan antusias di setiap unggahan artikel pada Location Rebel. Deskripsi diri otentik yang dijadikan “bio” oleh Sean Ogle adalah “I help people build small businesses they can run from anywhere”.
Aryn Landes
Contoh personal branding diri sendiri selanjutnya adalah dari Aryn Landes. Selain membangun blog pribadi sebagai wadah untuk mempromosikan diri, bisa juga menggunakan berbagai platform yang telah ada saat ini, salah satunya adalah dribbble. Dribbble merupakan salah satu platform populer untuk para komunitas desain guna membagikan hasil karya desain mereka.
Seperti yang dilakukan oleh Aryn Landes, Ia memamerkan karya-karya profesionalnya pada dribbble. Tidak jarang pula banyak rekruter yang mengunjungi dribbble untuk menemukan talent di bidang design yang sesuai kebutuhan mereka
Gary Sheng
Contoh personal branding selanjutnya datang dari seorang engineer yaitu Gary Sheng. Melalui website pribadinya, Gary Sheng membagikan riwayat pendidikan, pengalaman kerja, hingga berbagai proyek yang pernah dikerjakan.
Website pribadi yang berisi pengalaman dan keahlian Gary Sheng di dunia profesional mampu menggambarkan dengan apik citra dirinya sebagai seorang software engineer dan web developer.
Amanda Khairunnisa
Selain dikenal sebagai seorang artis melalui perannya pada film biografi sejarah Indonesia berjudul Bumi Manusia, ternyata Amanda adalah seorang data scientist andal, loh! Hal tersebut dapat dilihat dari platform LinkedIn yang Ia kelola. LinkedIn sebagai platform online yang mampu menghubungkan para profesional di seluruh dunia dapat dijadikan pilihan menarik untuk membangun personal branding.
Carol Tice
Contoh personal branding yang terakhir adalah dari Carol Tice, seorang freelance writer asal Amerika Serikat. Carol Tice memiliki blog pribadi, Caroltice.com, yang digunakan sebagai portofolio berisi hasil kerjanya di bidang penulisan untuk klien-klien ternama seperti CBSO, American Express, Forbes, dan Costco.
Carol Tice juga menerbitkan beberapa buku yang dapat diakses melalui website pribadinya. Website pribadi merupakan salah satu cara ampuh untuk menunjukkan kualitas dan keterampilan sehingga apabila ada klien yang ingin menggunakan jasa kita bisa melihat portofolio yang terlampir di dalamnya.
Strategi Meningkatkan Personal Branding
Pada pembahasan selanjutnya akan berfokus pada strategi personal branding dan cara mengembangkan personal branding agar sukses dalam karir dan bisnis yang ditekuni. Sudah penasaran? Terus simak pada pembahasannya di bawah ini, ya!
Kenali Jati Diri
Tips pertama dalam mengembangkan personal branding adalah menjadi mawas diri dan mengukur berbagai kelebihan serta kekurangan yang dimiliki. Mulailah dengan pertanyaan-pertanyaan seperti:
- Apa kelebihan saya?
- Apa kelemahan saya?
- Apa keahlian yang paling menonjol pada diri saya?
- Bidang pekerjaan apa yang ingin saya dalami?
- Apa yang orang lain sukai dari diri saya?
- Dan lainnya
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat membantu dalam mengenali diri sendiri serta menentukan value serta unique selling point yang membedakan diri kalian dengan orang lain. Jika sudah mengenali diri sendiri, maka selanjutnya akan lebih mudah untuk menentukan arah karir dan membangun portofolio sesuai keahlian.
Membangun dan Membagikan Portofolio
Portofolio sangat penting untuk menunjang personal branding. Namun perlu diingat bahwa jangan sampai menampilkan portofolio yang menipu. Tampilkan diri kalian apa adanya dan jujur. Jangan sampai apa yang ditampilkan pada portofolio jauh berbeda dibandingkan apa yang benar-benar dikerjakan.
Membangun portofolio bisa dilakukan dengan mengerjakan proyek dosen bagi yang masih berstatus mahasiswa, mengerjakan proyek kantor lalu membagikan cerita suksesnya di media sosial (seperti LinkedIn atau Instagram), mengikuti course online atau sertifikasi digital dan membagikan sertifikatnya, menulis di Medium, membagikan hasil karya foto di Shutterstock, mengolah data di Kaggle, membuat desain menarik dan membagikannya di Behance atau Dribbble, dan membagikan hasil coding di GitHub.
Membuat Website Pribadi
Tidak semua bidang pekerjaan memiliki platform khusus sebagai wadah portofolio seperti Behance atau Kaggle. Tetapi tidak perlu khawatir karena kalian dapat membuat website pribadi untuk menunjang personal branding.
Kalian bisa menggunakan rekomendasi template web portofolio gratis ini sebagai referensi untuk membangun website. Namun jika ingin lebih praktis, kalian dapat memakai layanan website builder dari Exabytes.
Apabila masih bingung, kalian juga bisa mampir pada salah satu artikel mengenai cara membuat website dari Exabytes, ya.
Menampilkan Tagline Personal Branding di Media Sosial
Tagline personal branding adalah satu hingga dua kalimat yang mampu menjelaskan siapa diri kalian serta keahlian yang dimiliki. Tagline merupakan sesuatu yang unik dan menjadi ciri khas dari personal branding. Berikut disajikan satu contoh tagline personal branding.
Tagline yang digunakan oleh Ann Handley adalah “empowering ridiculously good marketing”. Dari tagline tersebut, dapat diketahui bahwa Ann Handley adalah seorang digital marketing profesional. Tagline personal branding dapat kalian cantumkan dalam media sosial seperti Instagram, LinkedIn, atau di Curriculum Vitae.
Menjalankan Strategi Konten
Apabila sudah memiliki portofolio, website pribadi, dan platform untuk berbagi portofolio, maka selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menentukan strategi konten. Usahakan jangan hanya mengunggah portofolio di media sosial dan website pribadi lalu berdiam diri menunggu klien dan rekruter yang datang. Tetapi kalian juga perlu aktif menjemput bola dengan membagikan konten-konten relevan yang sesuai dengan keahlian pada media sosial atau website pribadi.
Sebagai contoh, misal kalian adalah seorang copywriter. Maka kalian dapat rutin membagikan konten-konten berupa perjalanan menjadi seorang copywriter, tips dan trik dalam menulis, suka duka menjadi copywriter, dan lainnya. Ketika konten-konten tersebut telah menarik banyak pembaca, maka selanjutnya kalian bisa mempromosikan dan menawarkan jasa pada mereka.
Baca Juga: 8 Cara Membangun Strategi Konten Marketing Untuk Bisnis Kamu
Memperluas Networking
Tips cara membuat personal branding selanjutnya yaitu dengan memperluas networking. Networking merupakan salah satu bagian krusial pada personal branding. Karena dengan networking kalian bisa menyapa beberapa teman baru, rekan kerja baru, hingga menemukan klien baru yang tertarik dengan keahlian kalian.
Salah satu tips untuk mendapatkan networking yang luas adalah dengan bergabung dalam komunitas sesuai bidang keahlian. Saat ini telah banyak bermunculan berbagai komunitas baik online maupun offline. Atau kalian dapat mengikuti webinar yang relevan dengan bidang keterampilan lalu berkenalan dengan rekan-rekan baru yang memiliki satu bidang yang sama di sana.
Baca Juga: Bangun Koneksi Online Menggunakan Domain .LINK
Kesimpulan
Personal branding dianggap penting tidak hanya untuk dapat diterima oleh masyarakat, tetapi agar dapat dipandang dengan layak sebagai seorang individu yang memiliki value dan unique selling point (USP) di dalam dirinya. Personal branding adalah sebuah kombinasi dari skills, pengalaman, dan kepribadian yang merefleksikan siapa diri Anda.
Personal branding mampu mempromosikan diri dan menyajikan citra positif untuk dilihat oleh dunia. Di era yang terus berkembang dengan pesat seperti sekarang, personal branding sangat dibutuhkan untuk membedakan diri dengan orang lain, menunjukkan bidang keahlian, memupuk rasa percaya diri, meningkatkan kredibilitas diri, serta menjangkau koneksi yang lebih luas.
Ada banyak strategi serta tips dan trik dalam mengembangkan personal branding. Di antaranya yaitu mengenali jati diri, membangun dan membagikan portofolio, membuat website pribadi, dan menampilkan tagline personal branding di media sosial.
Platform online yang dapat dimanfaatkan untuk membentuk personal branding yaitu Instagram, LinkedIn, Dribbble (khusus desain), Behance (khusus desain dan product), Shutterstock (khusus fotografi), Kaggle (khusus data), GitHub, Medium (khusus penulisan), dan lainnya. Selain menggunakan platform online dan website pribadi untuk mengunggah portofolio, terdapat opsi lain yang tidak kalah menarik, yaitu menggunakan tools online untuk portofolio.
Nah, cukup sekian pembahasan kali ini mengenai personal branding. Semoga bermanfaat, ya! Bagi kalian yang ingin membaca artikel-artikel menarik lainnya mengenai website, digital marketing, atau mengenai desain logo online, maka dapat mengunjungi blog Exabytes. Selain itu, Exabytes juga menyediakan jasa desain logo jika kamu tertarik untuk membuat logo yang merepresentasikan branding website atau bisnis online yang kalian jalankan!
Jangan lupa subscribe agar tak ketinggalan konten artikel up-to-date lainnya. Sampai jumpa!
