Sebagai seorang pemilik website, pastinya Anda akan kaget jika website yang Anda miliki muncul layar putih bertuliskan “Error 503 Service Unavailable”.
Apa yang harus Anda lakukan jika muncul peringatan seperti itu? Tentu saja langkah awal adalah jangan panik, selanjutnya pelajari tentang cara mengatasi error 503 yang akan kami bagikan caranya di artikel ini.
Dalam artikel ini kami akan membahas mengenai error 503 Service Unavailable secara lengkap dari mulai mengenal apa itu kode error 503, penyebabnya dan cara mengatasi Error 503. Namun sebelum ke hal tersebut, mari kita mengenal beberapa bentuk Rrror 503.
Karena terkadang ada peringatan Rrror 503 yang berbeda, berikut beberapa bentuk error 503.
1. | 503 Service Temporarily Unavailable |
2. | HTTP Server Error 503 |
3. | Http/1.1 Service Unavailable |
4. | 503 Error |
5. | Service Unavailable – DNS Failure |
6. | HTTP 503 |
7. | HTTP Error 503 |
8. | Error 503 Service Unavailable |
Nah jika Anda menemukan bentuk-bentuk error seperti di atas, itu artinya website Anda sedang mengalami error 503. Tapi apa itu error 503? Yuk kita cari tahu bersama-sama!
Apa itu Error 503 Service Unavailable?
Error 503 adalah http status code yang menandakan bahwa server website sudah bekerja dengan benar, hanya saja website yang ada didalamnya tidak bisa menangani permintaan dari pengunjung/klien website tersebut.
Error 503 adalah pesan error yang umum dan harus segera mencari tahu apa penyebabnya, sehingga error seperti ini tidak terjadi lagi dikemudian hari. Beberapa penyebab yang umum terjadi saat error 503 muncul di website Anda adalah sebagai berikut:
Penyebab Error 503 Service Unavailable
Penyebab error 503 terjadi karena beberapa hal antara lainnya adalah
- Server sedang mengalami perbaikan/perawatan.
- Web server tidak bisa mendapatkan respon baik dari source code website Anda.
- Penggunaan sumber daya yang terlalu tinggi akan mengakibatkan web server tidak bisa terhubung dengan source code website, bagi pengguna WordPress biasanya ini dikarenakan penggunaan plugin yang terlalu berlebihan sehingga error 503 pun muncul atau ada plugin yang memang sudah tidak kompatibel dengan website Anda.
- Sumber daya dari WordPress hosting sudah melebihi batas penggunaan yang telah ditentukan penyedia layanan hosting, sehingga memunculkan pesan error 503.
- Bisa juga error 503 muncul karena serangan Ddos, pemilik atau pengelola website tersebut harus bisa segera mengatasinya.
Cara Mengatasi Error 503
Dikarenakan error 503 bisa terjadi karena beberapa penyebab, maka kami merangkum beberapa cara yang umum dilakukan para pengelola website ketika masalah error 503 ini muncul. Berikut adalah beberapa cara mengatasi error 503 yang bisa Anda coba satu persatu.
Upgrade Hosting yang Digunakan
Karena salah satu penyebabnya adalah penggunaan resource hosting WordPress yang terlalu tinggi, sehingga mengakibatkan munculnya error 503. Maka dari itu salah satu cara mengatasi error 503 adalah dengan upgrade hosting yang Anda gunakan ke layanan yang lebih tinggi.
Karena memang setiap layanan hosting yang ada memiliki batas dan juga ketentuan penggunaan, misalnya saja jika website Anda yang mengalami error 503 tersebut menggunakan layanan hosting WP 12 Beginner, maka Anda bisa melakukan upgrade hosting ke jenis hosting WP 12 Business yang ada di Exabytes.
Terlebih jika website tersebut adalah website bisnis seperti online shop dan website berita, keduanya ini memiliki peluang untuk diakses oleh banyak pengunjung website. Alasannya, karena layanan WP 12 Business memiliki semua kebutuhan untuk memulai bisnis online Anda seperti SSD Storage yang besar dan bisa menampung 100,000 pengunjung.
Menariknya, biaya berlangganan WP 12 Business sangat terjangkau. Bahkan, jika Anda beruntung. Anda bisa mendapatkan promo hosting menarik dari Exabytes Indonesia.
Coba Matikan Sementara Plugin yang Terpasang
Langkah kedua cara mengatasi error 503 adalah mematikan plugin yang terpasang. Jika memang hosting yang Anda gunakan aman dan tidak mengalami masalah, berarti masalah ada pada hal lain dan salah satunya mungkin saja ada plugin yang sudah tidak kompatibel dengan WordPress Anda sehingga memunculkan pesan error 503.
Oleh karena itu, sebagai langkah awal Anda bisa mencoba mematikan sementara semua plugin yang Anda gunakan. Jika pesan error 503 menghilang dan website kembali seperti semua, itu menandakan bahwa salah satu dari plugin yang Anda gunakan adalah biang dari masalah error 503 tersebut.
Sekarang bagaimana mengetahui plugin mana yang mengalami masalah tersebut? Simple saja, Anda bisa memastikan dengan mengaktifkan kembali satu per satu plugin tersebut. Jika salah satu plugin yang Anda aktifkan membuat website error 503 yang sebelumnya hilang. Maka plugin tersebut adalah biangnya, segera untuk uninstal plugin tersebut.
Nah, dikarenakan error 503 menyebabkan Anda tidak bisa masuk ke halaman dashboard WordPress, maka Anda bisa mengaktifkan plugin dengan menggunakan FTP caranya adalah sebagai berikut
Langkah 1: Masuk ke direktori wp-content.
Langkah 2: Cari folder plugins.
Langkah 3: Ganti nama folder plugins menjadi plugins.deactivated.
Jika telah melakukan cara ini tapi masih tetap saja muncul error 503, bagaimana nih? Tenang, kami masih punya cara lainnya. Jadi simak pembahasannya sampai selesai ya!
Perbaiki Source Code PHP yang Bermasalah
Jika error 503 masih muncul, mungkin saja ada kode yang pernah Anda buat sebelumnya bermasalah di website Anda. Maka dari itu, Anda perlu mengaktifkan mode debug untuk mencari letak error dari kode custom PHP yang Anda buat.
Caranya mengatasi error 503 dengan alasan ini sangat mudah, Anda hanya perlu mengikuti beberapa langkah di bawah ini:
Langkah 1: Login ke cPanel (dalam demo ini kami menggunakan Plesk) dan Klik Files.
Langkah 2: Buka folder httpdocs dan cari file wp-config.php.
Langkah 3: Buka file wp-config.php tersebut.
Langkah 4: Setelah file wp-config.php tersebut terbuka, ubah bagian define(‘WP_DEBUG’,false); menjadi define(‘WP_DEBUG’,true); dan tidak lupa untuk menambahkan kode di bawah ini tepat dibawah kode yang Anda ubah tersebut.
define (‘WP_DEBUG_LOG’, true);
define (‘WP_DEBUG_DISPLAY’, false);
Langkah 5: Selanjutnya, klik Save Changes yang berada di bagian pojok kanan. Refresh website Anda dan nantinya akan muncul file debug.log di folder wp-content. Nah buka file tersebut dan cek custom PHP mana yang menyebabkan error 503 muncul dan segera perbaiki.
Jika di bagian ini Anda kebingungan memperbaikinya, jangan ragu untuk menghubungi technical support Exabytes Indonesia agar bisa mendapatkan bantuan lebih lanjut.
Nonaktifkan API Heartbeat
Heartbeat adalah salah satu API yang sudah ada di WordPress, API ini memiliki fungsi untuk menyimpan artikel secara otomatis, menampilkan notifikasi plugin, memberitahu penulis lain siapa yang sedang mengedit artikel dan masih banyak fungsi bermanfaat lainnya.
Akan tetapi, terkadang Heartbeat ini memberikan efek yang kurang baik seperti memakan cukup banyak sumber daya sehingga bisa menyebabkan error 503 muncul. Oleh karena itu, Anda harus mematikan sementara API yang satu ini jika website Anda mengalami error 503.
Tapi, bagaimana caranya?
Langkah 1: Login terlebih dahulu ke halaman Control Panel hosting yang Anda gunakan.
Langkah 2: Klik Files > httpdocs > wp_content > themes.
Langkah 3: Di folder themes, pilih tema yang Anda gunakan saat ini dan masuk ke folder tema tersebut dan buka file functions.php.
Langkah 4: Masukkan kode di bawah ini tepat setelah kode <?php dan klik Save Changes.
add_action( ‘init’, ‘stop_heartbeat’, 1 );
function stop_heartbeat() {
wp_deregister_script(‘heartbeat’);
}
Jika error 503 sudah bisa teratasi, itu berarti penyebab error 503 tersebut ada pada API Heartbeat. Akan tetapi, API tersebut tidak bisa Anda dinonaktifkan secara permanen. Karena beberapa fitur yang ada di WordPress sangat membutuhkan API tersebut.
Anda bisa menggunakan plugin Heartbeat Control untuk mengatur ulang API tersebut.
Gunakan Theme WordPress Default
Tidak hanya plugin saja yang menyebabkan error 503 muncul, tema juga bisa menjadi salah satu penyebabnya. Misalnya saja dikarenakan tema tersebut terlalu berat untuk website yang Anda miliki.
Jika memang tema adalah salah satu penyebabnya, bagaimana solusinya? Salah satu solusi yang kami pernah lakukan adalah menggunakan tema default bawaan WordPress seperti Twenty Nineteen. Cara mengubah tema ke default adalah sebagai berikut:
Langkah 1: Login ke member area Exabytes Indonesia.
Langkah 2: Masukkan email address dan password akun Exabytes Anda dan klik login.
Langkah 3: Di halaman member area Exabytes, klik menu Layanan.
Langkah 4: Pada halaman Produk saya & Layanan klik tombol Atur Produk pada salah satu layanan yang Anda gunakan.
Langkah 5: Scroll dan temukan tombol Manage my hosting, kemudian klik tombol tersebut.
Langkah 6: Klik Files > httpdocs.
Langkah 7: Buka folder wp-content dan pilih folder themes.
Langkah 8: Tandai pada salah satu folder tema yang Anda gunakan dan rename menjadi nama tema-off. Misalnya saja, divi-off.
Langkah 9: Selanjutnya refresh website tersebut untuk mengetahui apakah error 503 tersebut sudah teratasi atau belum.
Atasi Error 503 Sekarang Juga!
Ternyata penyebab error 503 tidak hanya masalah server saja, melainkan bisa dari plugin atau tema yang bermasalah. Maka dari itu, Anda perlu mengetahui beberapa penyebab tersebut, sehingga Anda nantinya bisa mencegah error 503 muncul kembali.
Sekarang Anda tidak perlu khawatir lagi jika error 503 tersebut muncul kembali, Anda hanya perlu melakukan beberapa cara di atas untuk mengatasinya.
Jika Anda menemukan masalah lainnya, jangan ragu untuk menanyakan ke technical support kami atau mencari beberapa solusi yang pernah kami jelaskan di blog Exabytes Indonesia.
Semoga artikel cara mengatasi Error 503 ini membantu. selamat mencoba ya!