Apa Itu Topologi Bus? Pengertian, Kelebihan dan Kekurangannya

0
80

Topologi bus merupakan metode yang dipakai untuk menghubungkan perangkat komputer satu dengan yang lainnya melalui satu jalur transisi tunggal. Jika Anda membutuhkan topologi untuk jaringan skala kecil, topologi ini menjadi pilihan yang paling cocok karena sesuai dengan kebutuhan tersebut.

Untuk lebih memahami topologi ini, penting untuk mengetahui definisi, jenis, kelebihan, dan kekurangannya melalui ulasan di bawah ini.

Apa Itu Topologi Bus?

apa itu topologi bus adalah

Topologi bus adalah metode yang memungkinkan penyatuan beberapa peranti komputer dengan memanfaatkan kabel tunggal atau bus sebagai media penghantaran data (pusat lalulintas data).

Tipe topologi ini kerap diterapkan pada jaringan berukuran kecil yang terhubung melalui kabel tunggal atau bus. Sesuai namanya, struktur topologi ini menyerupai ruang dalam kendaraan bus.

Proses transmisi data pada topologi ini melibatkan terminator serta perangkat keras seperti konektor T dan BNC. Penggunaan kabel tunggal pada topologi ini menggunakan kabel koaksial.

Tujuan utama dari topologi ini adalah menyambungkan semua peranti sehingga dapat bertukar data dan berkomunikasi.

Prinsip kerja topologi ini cukup simpel, dengan satu perangkat berfungsi sebagai server dan jaringannya kemudian dipisahkan dan dihubungkan ke perangkat lain menggunakan bus.

Cara Kerja Topologi Bus

Dalam topologi bus, semua perangkat dalam jaringan terhubung melalui kabel utama untuk saling mengirim dan menerima paket data. Namun, penting untuk dicatat bahwa transfer data hanya dapat terjadi ketika kabel utama dalam keadaan kosong selama proses pertukaran berlangsung.

Dalam prosesnya, topologi ini menggunakan protokol yang disebut Carrier Sense Multiple Access (CSMA) atau Collision Detection (CD). Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pertukaran paket berjalan lancar tanpa adanya gangguan seperti tabrakan data pada kabel utama.

Ketika suatu perangkat ingin mengirim data ke perangkat lain, perangkat pengirim akan melakukan siaran terlebih dahulu. Siaran ini berupa sinyal yang tersebar di sepanjang kabel jaringan. Kemudian, sinyal tersebut akan memeriksa setiap perangkat untuk mencari alamat tujuan.

Jika alamat MAC atau IP dari perangkat yang diperiksa cocok dengan alamat tujuan, maka perangkat tersebut akan menerima sinyal tersebut. Namun, jika alamat IP atau MAC-nya tidak sesuai, maka sinyal tersebut akan diabaikan atau dibuang.

Karakteristik Topologi Bus

Umumnya, topologi bus memiliki sifat yang mudah dikontrol. Ini adalah faktor utama yang mendorong perusahaan-perusahaan skala kecil memilih jenis jaringan ini untuk menghubungkan perangkat komputer.

Beberapa karakteristik lain dari topologi bus yang perlu dipahami antara lain:

  • Proses pemasangan jaringan yang ringan dan sederhana.
  • Terdapat kabel utama sebagai pusat lalu lintas data.
  • Tidak memerlukan perangkat hub, tetapi membutuhkan BNC dan konektor T pada setiap kartu Ethernet.
  • Biaya pembangunan topologi ini lebih ekonomis.
  • Paket data sering bertemu dalam satu kabel.
  • Setiap node dihubungkan secara berurutan di sepanjang kabel utama yang ujungnya ditutup dengan terminator.
  • Jika terjadi masalah pada salah satu node, seluruh jaringan akan terganggu.

Jenis-Jenis Topologi Bus

jenis topologi bus

Topologi ini memang unik dibandingkan dengan yang lain karena terbagi menjadi dua jenis, yaitu distributed bus dan linear bus. Kedua jenis topologi bus ini memiliki cara yang berbeda dalam menghubungkan perangkat dalam jaringan. Untuk lebih memahami kedua jenis topologi ini, berikut adalah penjelasannya.

Linear Bus

Jenis pertama dari topologi ini berfungsi untuk menghubungkan dua atau lebih perangkat komputer menggunakan satu kabel tunggal. Topologi linear memiliki dua titik akhir di setiap ujung kabelnya. Karena tidak memiliki banyak cabang, topologi ini relatif mudah dirangkai.

Distributed Bus

Jenis lain dari topologi bus adalah yang memiliki beberapa cabang yang dibentuk atau dibuat langsung di kabel utamanya. Setiap cabang kabel dalam topologi ini memiliki titik akhir sendiri-sendiri, sehingga pembangunannya menjadi lebih rumit daripada jenis sebelumnya. Meskipun begitu, banyak yang memilih jenis ini karena dapat menghubungkan jumlah perangkat yang lebih banyak.

Kelebihan Topologi Bus

Topologi bus memiliki sejumlah kelebihan yang membuatnya cocok untuk konfigurasi jaringan tertentu. Beberapa kelebihan dari topologi bus antara lain:

  1. Konektivitas mudah: Topologi bus merupakan cara yang paling sederhana untuk menghubungkan perangkat atau komputer secara linear. Perangkat terhubung ke kabel pusat, sehingga penyiapan menjadi mudah dan dapat dikelola dengan mudah.
  2. Efisien dalam jaringan kecil: Topologi ini bekerja efisien untuk jaringan kecil dengan jumlah perangkat terbatas. Dalam situasi semacam itu, transmisi data berlangsung relatif lancar dan tidak terlalu rentan terhadap kemacetan.
  3. Mengurangi panjang kabel: Dibandingkan dengan topologi bintang, topologi bus membutuhkan lebih sedikit kabel karena semua perangkat terhubung langsung ke bus utama. Ini dapat menghemat biaya dan mempermudah manajemen kabel.
  4. Manajemen perangkat fleksibel: Perangkat dapat dengan mudah ditambahkan atau dihapus dari jaringan tanpa mengganggu perangkat lain yang terhubung. Fleksibilitas ini menyederhanakan pemeliharaan dan modifikasi jaringan.
  5. Hemat biaya: Topologi bus lebih hemat biaya jika dibandingkan dengan topologi kompleks seperti mesh atau bintang. Ini membutuhkan perangkat keras dan kabel minimal, menjadikannya pilihan yang ramah anggaran untuk jaringan yang lebih kecil.
  6. Mudah dipahami: Konsep penghubung perangkat menggunakan kabel tunggal secara linier mudah dipahami, membuat topologi ini ramah pengguna bagi yang baru mengenal jaringan.
  7. Ekspansi mudah: Memperluas jaringan menjadi sangat mudah; perangkat tambahan dapat dengan mudah diintegrasikan hanya dengan menghubungkannya ke kabel utama yang sudah ada, memudahkan pertumbuhan jaringan.

Kekurangan Topologi Bus

Topologi bus juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya:

  1. Skalabilitas terbatas: Topologi bus tidak cocok untuk jaringan yang besar karena menjadi kurang efisien dan lebih rentan terhadap tabrakan data serta masalah kinerja ketika jumlah perangkat meningkat.
  2. Identifikasi dan penyelesaian masalah sulit: Saat seluruh jaringan mati, lokasi masalah dapat sulit diidentifikasi dan menemukan solusinya. Ini disebabkan karena masalah pada satu perangkat dapat memengaruhi kinerja keseluruhan jaringan.
  3. Penurunan kinerja: Semakin banyak perangkat yang ditambahkan ke bus, kinerja jaringan secara keseluruhan dapat menurun karena meningkatnya tabrakan data dan penggunaan bandwidth.
  4. Kegagalan jaringan: Jika kabel utama mengalami kerusakan atau terputus di suatu titik, seluruh jaringan dapat mengalami kegagalan atau bahkan terbagi menjadi dua segmen yang terisolasi, mengakibatkan gangguan sebagian atau seluruh jaringan.
  5. Tingginya packet loss: Topologi bus rentan mengalami kehilangan paket yang tinggi karena gangguan sinyal dan tabrakan, yang menyebabkan transmisi ulang dan mengurangi reliabilitas data.
  6. Kecepatan rendah: Dibandingkan dengan topologi lain seperti bintang atau lingkaran, topologi bus cenderung lebih lambat karena menggunakan saluran komunikasi yang sama, yang dapat menyebabkan keterlambatan dalam transmisi data.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa topologi bus merupakan cara untuk menghubungkan beberapa perangkat komputer menggunakan kabel bus sebagai media transmisinya. Karena mudah dikendalikan, topologi ini cocok digunakan pada jaringan berskala kecil di mana jumlah perangkatnya terbatas.

Bagi Anda yang memerlukan layanan hosting dan domain website, disarankan untuk menggunakan layanan terpercaya dari Exabytes. Ayo, daftar hosting Exabytes sekarang juga.

web hosting murah terbaik blog banner