Downtime Adalah: Pengertian, Penyebab, Cara Mencegahnya

0
1896

Meski sudah menggunakan teknologi terbaru, tetapi terkadang kamu tetap menemukan masalah yaitu downtime baik pada sistem yang digunakan untuk keperluan bisnis maupun pada website karena pemilihan hosting yang kurang pas.

Meski downtime sudah begitu familiar, tetapi tidak ada salahnya mencari tahu apa sebenarnya downtime, penyebab, serta cara mencegahnya agar tidak terjadi di kemudian hari.

Apa Itu Downtime? 

downtime adalah hal yang harus dihindari
Hindari downtime agar sistem bisa tetap beroperasi dan tidak mengakibatkan kerugian. (Sumber: shutterstock)

Downtime adalah istilah dalam industri komputer untuk menggambarkan kondisi ketika komputer atau sistem TI tidak tersedia, offline atau tidak beroperasi. Downtime sistem dapat menjadi masalah yang serius dan mahal bagi perusahaan. 

Downtime bisa terjadi karena beberapa penyebab, seperti penghentian sistem untuk pemeliharaan atau disebut juga downtime terjadwal, kesalahan pengguna (human error), malfungsi software atau hardware, dan bencana lingkungan seperti pemadaman listrik, banjir, atau kebakaran. 

Downtime yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak direncanakan bisa sangat merugikan perusahaan akibat hilangnya produktivitas dan pendapatan, serta adanya biaya tambahan.

Bagi perusahaan kecil dan menengah mungkin biaya downtime mungkin rendah, tetapi tidak halnya dengan perusahaan besar. Meski demikian, biaya ini juga dapat bervariasi tergantung pada industrinya. 

Seperti yang kita tahu dalam kebutuhan operasional, semakin kecil perusahaannya, semakin sedikit uang yang harus dikeluarkan, sehingga stabilitas selalu menjadi faktor penting dan mahal. 

Oleh karena itu, tidak heran jika ketersediaan menjadi salah satu hal terpenting dalam mengevaluasi dan menilai layanan jaringan. Perusahaan tentunya akan melakukan upaya yang bisa mencegah atau meminimalkan terjadinya downtime.

Penyebab Downtime 

Downtime Adalah: Pengertian, Penyebab, Cara Mencegahnya - 2024
Kenali penyebab downtime yang sering terjadi agar bisa diatasi dengan tepat. (Sumber: shutterstock)

Sebelum mengetahui cara mencegah downtime, perlu diketahui terlebih dahulu bahwa ada kondisi tertentu yang bisa menyebabkan downtime. Berikut beberapa kondisinya. 

Pemadaman Jaringan Listrik dan Pemadaman Jaringan

Salah satu penyebab downtime adalah karena server membutuhkan daya untuk beroperasi. Akibatnya, pemadaman listrik, meskipun jarang, dapat menimbulkan masalah dalam beberapa kondisi. 

Hal yang sama berlaku untuk pemadaman jaringan yang memutuskan koneksi Anda dari Internet untuk sementara.

Aktivitas Kriminal  

Serangan dunia maya seperti DDoS, pembobolan data, dan skenario serupa lainnya juga dapat mengakibatkan downtime sistem yang serius.

Kegagalan Perangkat Keras 

Penyebab lain dari downtime adalah kegagalan dalam hardware. Komputer tidak sempurna dan dapat mengalami kerusakan. Kerusakan tersebut bisa menyebabkan kegagalan perangkat keras.

Kelebihan Sumber Daya (Resource) 

Penyebab downtime lainnya pada sistem adalah sumber daya dan desain sistem yang kurang baik. Hal tersebut dapat mengganggu stabilitas dan kinerja sistem, termasuk kegagalan server. Apalagi jika jumlah pengguna sistem terus bertambah dengan cepat.

Kesalahan Manusia  

Kesalahan petugas pemelihara sistem (human error), seperti kesalahan konfigurasi atau kegagalan penerapan, dapat menimbulkan konsekuensi serius, termasuk menyebabkan downtime pada sistem.

Desain yang Salah

Penyebab lain terjadinya downtime adalah desain yang salah. Mengapa? Kesalahan dalam desain sistem dapat menyebabkan rendahnya efisiensi dan skalabilitas. Akibatnya, sistem dapat bekerja dengan baik pada beban rendah dan sangat buruk pada beban tinggi.

10 Cara untuk Meminimalkan Downtime

Bagi perusahaan atau pelaku bisnis, downtime adalah hal serius karena bisa menyebabkan kerugian. Untungnya, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah downtime pada sistem, di antaranya adalah sebagai berikut. 

Investasi di Cloud

Downtime Adalah: Pengertian, Penyebab, Cara Mencegahnya - 2024
Menggunakan layanan cloud merupakan salah satu upaya mencegah terjadinya downtime. (Sumber: shutterstock)

Platform cloud adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah downtime dan memastikan stabilitas sistem yang baik. Cloud termasuk perusahaan profesional yang menawarkan jaminan khusus terkait availability

Perusahaan ini juga menawarkan layanan yang dapat membuat desain sistem dengan benar dan menerapkan perlindungan untuk memastikan semuanya berjalan sebaik mungkin.

Menggunakan Beberapa Layanan

Menggunakan beberapa layanan sekaligus diperlukan untuk menjaga sistem dengan lebih baik dan aman. 

Penerapan zero-downtime lebih mungkin dicapai dengan penggunaan lebih dari satu layanan. Anda akan dapat meluncurkan versi baru aplikasi menggunakan pembaruan (update) bergilir untuk memastikan bahwa setidaknya salah satu contoh sistem akan berfungsi. 

Jika penerapan versi baru gagal, sistem dapat dengan mudah dikembalikan ke versi sebelumnya yang masih berfungsi.

Meningkatkan Penerapan Sistem dengan CI/CD

Meningkatkan penerapan sistem dan mengurangi risiko yang terkait dengan sistem adalah cara lain untuk meminimalkan downtime pada sistem. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan menerapkan CI/CD (Integrasi Berkelanjutan dan Pengiriman Berkelanjutan). 

Dengan menggunakan praktik ini, sistem dapat secara otomatis melakukan rilis pembaruan, serta proses pengujian (baik terkait dengan fitur baru maupun yang disebut pengujian regresi dari bagian sistem yang ada). 

CI/CD memungkinkan untuk membuat proses ini hampir mulus. Pembaruan sistem bahkan dapat dilakukan tanpa menyebabkan downtime sama sekali.

Pencadangan Rutin dan Pemulihan Terkait Bencana

Pencadangan tidak akan mencegah krisis terjadi, tetapi ketika terjadi bencana atau kesalahan, data yang telah disimpan dapat membuat sistem kembali normal dengan lebih mudah, cepat, dan juga murah. 

Secara umum, simpan setidaknya tiga salinan data, dengan salah satunya harus disimpan di luar infrastruktur TI normal. Penting juga untuk membuat cadangan data seperti ini secara teratur untuk memastikan datanya terkini dan meminimalkan dampak penurunan sistem. 

Beban Pengujian

Pengujian beban pada sistem IT inti harus dilakukan untuk memeriksa apakah sistem dapat memproses permintaan dan bekerja dengan baik selama penggunaan umum. Pengujian beban juga memungkinkan persiapan untuk berbagai skenario krisis, seperti kegagalan sebagian sumber daya.

Selama pengujian beban, lacak hambatan apa saja yang terjadi untuk mengetahui batas atas kinerja dalam sistem. Hambatan tersebut harus dioptimalkan melalui banyak teknik seperti pengoptimalan algoritma, caching, atau bahkan perubahan dalam arsitektur atau konfigurasi. 

Memastikan Skalabilitas yang Tepat

Fakta bahwa sistem IT dapat berfungsi dengan baik di bulan-bulan pertama aktivitas bisnis tidak berarti sistem akan terus melakukannya secara otomatis. 

Oleh sebab itu, selalu pastikan bahwa sistem dirancang untuk dapat diskalakan dengan benar sehingga kemampuannya dapat berkembang tanpa terlalu banyak masalah, dan dapat terus berfungsi dengan lancar. 

Saat merancang algoritma dan fungsi, pastikan sistem dapat bekerja tidak peduli berapa banyak data yang diproses. Algoritma yang salah bisa menyebabkan crash dan kegagalan sistem.

Memilih Teknologi dengan Baik

Mengandalkan terlalu banyak sistem dan teknologi bukanlah ide yang baik. Faktanya, sering kali hal tersebut malah menyebabkan kegagalan sistem, seperti bug, gangguan dan masalah stabilitas, serta tingkat kerumitan yang berlebihan dan tidak perlu. 

Oleh karena itu, pastikan untuk menggunakan sistem dan teknologi yang kompatibel, idealnya beberapa teknologi dari vendor yang sama.

Memantau dan Memperbarui Hardware

Seperti perangkat elektronik lainnya, perangkat keras komputer tidak akan berfungsi dengan baik selamanya jika tidak dirawat dengan baik. Seiring berlalunya waktu, perangkat tersebut bisa menjadi usang dan tidak cukup modern untuk menangani solusi perangkat lunak baru dengan baik. Inilah mengapa peningkatan sistem sangat penting.

Pantau terus perangkat yang digunakan, termasuk memastikan kebersihan, menerima output daya yang stabil dan tepat, dan menjaganya agar tidak terlalu panas. 

Selain itu, sama pentingnya untuk memahami kapan server lama harus diganti dengan mesin baru. Investasi semacam ini terkadang tampak tidak penting. Akan tetapi, menggunakan server yang terlalu lama dapat menimbulkan konsekuensi yang parah.

Bila perlu, Anda bisa menggunakan cluster server. Cluster server adalah sekelompok server tertaut yang bekerja sama untuk meningkatkan kinerja sistem, penyeimbangan muatan, dan ketersediaan layanan. Jika server gagal, server lain dalam cluster dapat mengambil alih fungsi dan beban kerja dari server yang gagal tersebut. 

Cari tahu juga apa itu uptime server melaleucai artikel ini!

Perawatan yang Cermat

Downtime Adalah: Pengertian, Penyebab, Cara Mencegahnya - 2024
Perawatan yang rutin bisa bantu meminimalisir terjadinya downtime pada sistem, aplikasi, maupun website. (Sumber: shutterstock)

Membuat perangkat lunak bukanlah sebuah produk akhir, melainkan perlu dipelihara dengan baik agar berfungsi tanpa masalah. Pemeliharaan adalah proses yang berkelanjutan.

Menjaga Keamanan Siber

Keamanan siber adalah sesuatu yang sering kali diabaikan oleh banyak perusahaan. Padahal, keamanan siber sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Di satu sisi, ini adalah masalah yang dapat diatasi dengan memperbaiki berbagai kesalahan sistem, termasuk banyak hal yang telah disebutkan di atas. 

Namun, ada satu hal tambahan yang dapat Anda lakukan, yaitu audit keamanan oleh perusahaan pihak ketiga. Ini cara yang bagus untuk meningkatkan kesadaran keamanan siber dan mengungkap potensi masalah yang mungkin tidak sadari.

Jika ada masalah keamanan yang terjadi, hal itu dapat mengakibatkan kebocoran data atau bahkan merusak data dan sistem.

Cari tahu jenis kejahatan cyber yang sering terjadi di dunia maya.

Kesimpulan

Meski downtime adalah hal yang wajar namun bisa merugikan perusahaan terlebih jika berlangsung dalam jangka waktu lama. Oleh sebab itu, setiap perusahaan atau bisnis harus melakukan upaya pencegahan guna meminimalisir kemungkinan downtime.
Untuk memastikan downtime tidak akan terjadi pada server atau website bisnismu, coba pertimbangkan layanan hosting Exabytes yang memiliki uptime server yang baik.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments