Apa itu Cross Site Scripting (XSS)?

0
1216

Cross Site Scripting adalah serangan umum pada aplikasi web. Serangan ini memanfaatkan kerentanan keamanan situs web yang memungkinkan penyerang memasukkan dan mengeksekusi kode skrip berbahaya ke situs web yang dikunjungi oleh pengguna lain.

Serangan XSS dapat menimbulkan konsekuensi serius, seperti mencuri data pribadi, membajak akun pengguna, dan mengarahkan pengguna ke situs web palsu atau berbahaya.

Pengertian Cross Site Scripting (XSS)

apa itu cross site scripting

Cross Site Scripting (XSS) adalah serangan yang memanfaatkan celah keamanan pada situs web untuk menyiapkan dan menjalankan kode skrip berbahaya di dalam halaman web yang diakses oleh pengguna lain.

Serangan XSS terjadi ketika situs web tidak memvalidasi atau menghindari karakter khusus yang dimasukkan oleh pengguna, sehingga memungkinkan penyerang untuk menyiapkan kode skrip yang dapat dieksekusi oleh browser pengguna.

Perbedaan utama dalam serangan XSS adalah antara XSS persisten dan XSS refleksi. XSS persisten terjadi ketika kode skrip berbahaya disimpan dalam basis data atau file yang digunakan oleh situs web, sementara XSS refleksi terjadi ketika kode skrip berbahaya disisipkan melalui input yang diterima oleh situs web dan kemudian ditampilkan kembali kepada pengguna.

Jenis-Jenis Cross Site Scripting (XSS)

Terdapat beberapa jenis serangan XSS yang umum terjadi, antara lain:

Reflected XSS

Reflected XSS terjadi ketika kode skrip berbahaya disisipkan melalui input yang kemudian direfleksikan kembali kepada pengguna. Serangan ini biasanya memanfaatkan input yang tidak divalidasi dengan benar oleh aplikasi web.

Stored XSS

Stored XSS terjadi ketika kode skrip berbahaya disimpan di server atau database aplikasi web. Kode skrip ini akan dieksekusi setiap kali halaman yang terkait diakses oleh pengguna.

DOM-based XSS

DOM-based XSS terjadi ketika serangan XSS terjadi di sisi klien (client-side). Serangan ini memanfaatkan manipulasi JavaScript pada Document Object Model (DOM) untuk menjalankan kode skrip berbahaya.

Cara Kerja Cross Site Scripting

cross site scripting

Serangan XSS umumnya melibatkan tiga entitas: penyerang, situs web yang rentan, dan pengguna yang menjadi korban. Berikut adalah langkah-langkah umum yang terjadi dalam serangan XSS:

  1. Penyerang mencari situs web yang memiliki kelemahan XSS.
  2. Penyerang memanfaatkan kelemahan tersebut untuk menyiapkan kode skrip berbahaya ke dalam situs web.
  3. Pengguna yang mengakses situs web rentan akan memuat halaman yang berisi kode skrip berbahaya.
  4. Kode skrip berbahaya dieksekusi di browser pengguna, yang dapat mengakibatkan pencurian data pribadi, peretasan akun, atau tindakan berbahaya lainnya.

Bahaya dan Dampak Serangan Cross Site Scripting

Serangan Cross Site Scripting (XSS) dapat memiliki dampak serius terhadap situs web dan penggunanya. Beberapa bahaya dan dampak dari serangan XSS meliputi:

Potensi Pencurian Data Pribadi

Serangan XSS dapat memungkinkan penyerang untuk mencuri informasi pribadi pengguna, seperti nama pengguna, kata sandi, alamat email, atau data keuangan.

Penyusupan Akun Pengguna

Dengan menggunakan serangan XSS, penyerang dapat mencuri informasi akun pengguna, mengubah kata sandi, atau bahkan mengendalikan sepenuhnya akun pengguna yang terinfeksi.

Pengalihan Pengguna ke Situs Palsu atau Berbahaya

Penyerang dapat memanfaatkan serangan XSS untuk mengalihkan pengguna ke situs web palsu atau berbahaya, yang dapat digunakan untuk melakukan serangan phising atau malware.

Manipulasi Tampilan Halaman Web

Serangan XSS dapat digunakan untuk memanipulasi tampilan halaman web, mengubah konten yang ditampilkan kepada pengguna, atau menambahkan elemen yang tidak diinginkan, seperti iklan atau tautan berbahaya.

Langkah-Langkah Untuk Mencegah Cross Site Scripting

cross site scripting adalah

Untuk mencegah serangan Cross Site Scripting, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil oleh pengembang aplikasi web:

Validasi Input

Pastikan semua input yang diterima oleh aplikasi web divalidasi dengan benar. Validasi input akan memastikan bahwa hanya data yang valid dan diharapkan yang diterima oleh aplikasi.

Escape Karakter Khusus

Selalu lakukan escapting atau menghindari karakter khusus seperti <, >, &, dan “. Hal ini akan mencegah karakter tersebut diinterpretasikan sebagai kode HTML atau JavaScript oleh browser.

Implementasikan Kontrol Akses yang Ketat

Buat kebijakan kontrol akses yang ketat untuk mengendalikan akses pengguna ke bagian-bagian sensitif dari aplikasi web. Hal ini akan membantu mencegah serangan XSS dari pengguna yang tidak berwenang.

Gunakan Sumber Daya Keamanan Eksternal

Manfaatkan sumber daya keamanan eksternal, seperti library atau framework keamanan, yang dapat membantu dalam mencegah serangan XSS. Beberapa contoh sumber daya ini termasuk Content Security Policy (CSP) dan Web Application Firewalls (WAF).

Contoh Serangan Cross Site Scripting

Untuk lebih memahami serangan Cross Site Scripting (XSS), berikut adalah contoh kasus serangan dan skenario yang mungkin terjadi:

Kasus: Komentar berbahaya pada situs web

  • Seorang penyerang menyisipkan kode skrip berbahaya pada kolom komentar situs web.
  • Ketika komentar itu ditampilkan kembali kepada pengguna, kode skrip tersebut dieksekusi di browser pengguna.
  • Akibatnya, penyerang dapat mencuri informasi pribadi pengguna atau memanipulasi tampilan halaman web.

Kasus: Penyisipan script pada URL

  • Seorang penyerang menyisipkan kode skrip berbahaya pada URL situs web.
  • Ketika pengguna mengklik tautan tersebut, kode skrip dieksekusi di browser pengguna.
  • Dampaknya bisa mencakup pencurian informasi, pengalihan ke situs palsu, atau manipulasi tampilan halaman web.

Cara Mendeteksi dan Memperbaiki Cross Site Scripting

Untuk mendeteksi dan memperbaiki serangan Cross Site Scripting (XSS), beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  1. Pengujian keamanan secara berkala: Lakukan pengujian keamanan secara berkala untuk mengidentifikasi celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh serangan XSS.
  2. Penggunaan library dan framework keamanan: Gunakan library atau framework keamanan yang telah teruji untuk melindungi situs web dari serangan XSS. Ini dapat mencakup fitur otomatis untuk validasi input atau escapting karakter khusus.
  3. Pemantauan aktivitas aplikasi web: Monitor aktivitas aplikasi web secara aktif untuk mendeteksi upaya serangan XSS. Ini melibatkan pemantauan log, pemantauan lalu lintas jaringan, dan penggunaan alat keamanan yang relevan.

Waspada Terhadap Serangan Cross Site Scripting

Cross Site Scripting adalah serangan yang memanfaatkan celah keamanan pada situs web untuk menyisipkan dan menjalankan kode skrip berbahaya. Serangan ini dapat memiliki dampak serius, termasuk pencurian data pribadi, penyusupan akun pengguna, pengalihan ke situs web palsu, dan manipulasi tampilan halaman web.

Untuk melindungi situs web dari serangan XSS, langkah-langkah pencegahan seperti validasi input, escapting karakter khusus, dan implementasi kebijakan kontrol akses yang ketat perlu diambil.

Kamu dapat menggunakan layanan Sucuri Website Security Proteksi dari Exabytes. Layanan ini ditujukan untuk melindungi situs web Anda dari serangan siber dan ancaman keamanan lainnya.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments