Selain menggunakan strategi digital marketing, sebenarnya melakukan langkah promosi melalui email pun cukup efektif. Namun Exabytes Friends perlu memperhatikan subjek email agar strategi email marketing yang dijalankan tidak berakhir percuma.
Karena subjek email yang baik dapat mempengaruhi keputusan audiens untuk membaca keseluruhan isi email. Jangan sampai karena membuat subjek yang asal-asalan, email marketing kalian hanya berakhir pada spam.
Oleh karena itu, pada artikel kali ini kita akan membahas secara detail mengenai rekomendasi dan inspirasi subjek email guna meningkatkan open rate dan mendulang semakin banyak pembaca. Yuk, langsung simak pembahasan selengkapnya di bawah ini!, ya!
Daftar Isi
Apa Itu Subjek Email
Subjek Email atau kerap pula disebut “Subject Line” adalah sebuah judul email yang menggambarkan inti dari isi keseluruhan email. Subjek email adalah bagian sangat krusial pada email. Karena kesan pertama pembaca atau audiens ketika menemukan email pada inbox mereka adalah subjeknya.
Sebuah studi menyatakan bahwa 33% dari penerima email merasa tertarik dan memutuskan untuk membaca email berdasarkan isi dari Subject Line yang diberikan. Artinya, sebuah subjek yang unik, menarik, dan tidak membosankan cenderung mampu menggugah kemauan audiens untuk membuka email.
Apalagi jika Exabytes Friends menggunakan strategi email marketing untuk mendulang lebih banyak loyal customers. Maka harus mampu menerapkan subjek email yang tepat agar tidak sia-sia dalam menjalankan strategi promosi. Karena memang salah satu keunggulan email marketing adalah untuk meningkatkan konversi penjualan.
13+ Subjek Email dan Contohnya
Masih bingung dalam membuat subjek email yang dapat menarik perhatian audiens? Yuk, langsung saja simak beragam inspirasi contoh subjek berikut! Selamat membaca!
Membuat Sebuah Pertanyaan
Tips pertama sebagai contoh subjek email yang menarik adalah dengan mengajukan pertanyaan kepada audiens atau penerima email. Subjek email yang berupa pertanyaan dapat memancing rasa penasaran dan minat baca audiens.
Selain itu, para audiens akan cenderung berpikir tentang bagaimana subjek email berlaku pada kehidupan mereka sehingga akhirnya mereka memilih mengklik dan membaca keseluruhan isi email.
Pertanyaan terbuka yang dapat kalian cantumkan pada subjek email untuk memusatkan perhatian audiens dapat berupa pertanyaan tentang pengalaman mereka menggunakan produk, manfaat dan kelebihan produk yang menjadi nilai unggul, hingga pertanyaan mengenai apakah audiens sudah menggunakan produk kalian dalam keseharian.
Seperti contoh subjek email yang menggunakan pertanyaan dari Kitabisa.com berikut:
Pada subjek email di atas, Kitabisa mencoba untuk mempromosikan mobile apps mereka yang dapat digunakan sebagai media membayar zakat. Melalui pertanyaan pada subjek email, audiens akan merasa diingatkan bahwa mereka harus membayar zakat dan akhirnya penasaran bagaimana cara membayar zakat menggunakan apps Kitabisa.
Berikut disajikan pula contoh subjek email yang menggunakan pertanyaan pada beberapa brand lainnya:
– Samsung menggunakan subjek email yang berisi “”Cameras in 1 device, Rizka?” yang dapat menarik perhatian audiens karena mereka merasa sedang diajak berinteraksi dengan brand.
– LinkedIn menggunakan subjek email “Sedang mencari pekerjaan baru?” yang berisi ajakan untuk membuka dan menggunakan aplikasi LinkedIn guna mencari pekerjaan baru.
Beri Hadiah Kejutan Untuk Audiens
Hampir semua lapisan masyarakat menyukai kejutan. Karena kejutan atau surprise dianggap mampu meningkatkan hormon kebahagiaan di diri seseorang. Orang-orang yang diberikan kejutan akan merasa diri mereka dispesialkan dan diperhatikan.
Nah, Exabytes Friends dapat memberi kejutan kepada para pelanggan kalian melalui newsletter dengan subjek email yang mengandung kata “selamat”. Sebagai contoh, berikut dihadirkan subjek email dari Exabytes yang secara mengejutkan mengundang audiens mereka untuk turut serta dalam ajang penghargaan website.
Berikut disajikan pula contoh subjek email dari beberapa brand yang memberikan efek kejutan bagi audiens mereka:
– Telkom Indonesia menggunakan subjek email yang berisi “Selamat, Anda mendapatkan proram Loyalti Gratis Open Channel….” yang berarti audiens penerima email tersebut mendapat kejutan berupa program customer loyalty.
– Ruangguru menggunakan subjek email yang berisi “[SELAMAT] 1 Tiket Gratis dan Pulsa 400K Untuk KAMU!! Klaim Sekarang!” yang berarti audiens penerima email tersebut mendapat kejutan berupa pulsa 400K dan tiket webinar gratis.
Berikan Ajakan Kepada Audiens
Newsletter atau email marketing yang dibagikan secara rutin kepada pelanggan tidak selalu harus berisi konten promosi atau diskon. Kalian dapat menarik hati dan simpati pelanggan melalui ajakan kepada hal yang positif dan inspiratif.
Ajakan tersebut dapat kalian suarakan melalui subjek email. Seperti contoh subjek email yang digunakan oleh Ruangguru di bawah ini. Mereka mengajak para audiens dan pembaca untuk turut berperan aktif dalam memerangi konten negatif.
Untuk menunjukkan afirmasi “ajakan” pada subjek email, Exabytes Friends dapat menambahkan kata-kata seperti “Yuk”, “Mari”, “Ayo”, “Silakan”, dan lainnya.
Berikut disajikan pula contoh subjek email dari beberapa perusahaan yang menggunakan ajakan pada audiens mereka:
– OCTO Mobile by CIMB Niaga menggunakan subjek email “Banyak kejutan istimewa di awal tahun. Yuk cek email di bawah”.
– Kitabisa menggunakan subjek email “Yuk raih keberkahan di bulan Rajab!”.
Buat Audiens Merasa Dispesialkan
Exabytes Friends dapat menjalin interaksi yang lebih dekat dengan loyal customers melalui email Newsletter yang kalian kirimkan secara rutin. Nah, guna merekatkan ikatan atau bonding antara brand dan customers, Exabytes Friends dapat menggunakan kata-kata pada subjek email yang membuat audiens merasa dispesialkan.
Berikut sedikit ide untuk membuat audiens yang membaca subject line merasa dispesialkan dan diperhatikan: menambahkan kata “special”, “only for you”, “just for you”, “for our loyal customer”, dan kata-kata lain yang bisa kalian masukkan ke subjek email.
Pada gambar di atas, disediakan contoh subjek email dari Glints dengan kalimat “Special offer just for you!” di mana Glints menawarkan diskon hingga 90% bagi loyal users mereka dan menambahkan kata “Special” untuk memberi kesan bahwa audiens yang menerima email tersebut adalah pilihan.
Berikut disajikan pula contoh subjek email dari beberapa perusahaan yang memberikan kesan “special” kepada audiens:
– Zoom menggunakan subjek email “A special offer from Zoom to you”.
– Berrybenka menggunakan subjek email “Hai, Kamu! Iya Kamu! Ada Gratis Ongkir No Min Di Sini”.
– Carousell menggunakan subjek email “Special treats untuk Rizka yang kami cinta”.
Sajikan Edukasi Kepada Audiens
Apakah Exabytes Friends sudah cukup familiar dengan istilah Email Marketing? Email Marketing adalah sebuah strategi pemasaran dengan membagikan pesan komersial atau konten promosi kepada pembaca.
Seiring dengan perkembangan era digital yang semakin dinamis, saat ini newsletter (yang merupakan bagian dari manfaat email marketing) tidak hanya digunakan untuk media promosi saja. Tetapi juga digunakan untuk menjalin interaksi dan relasi dengan para loyal dan potensial pelanggan.
Nah, agar pelanggan kalian tidak merasa bosan hanya menerima email newsletter yang berisi promosi saja, maka kalian dapat menyajikan konten newsletter yang dapat memberikan edukasi kepada mereka.
Berikut contoh subjek email yang mampu menarik minat baca audiens karena menyajikan konten edukasi:
Pada gambar di atas, Kitabisa mencoba lebih dekat dengan para users melalui konten edukasi berupa keutamaan sedekah subuh. Dengan menghadirkan subjek email yang merujuk pada edukasi, diharapkan unsubscribe rate dapat lebih diminimalkan.
Menggunakan Copywriting yang Sedang Trending
Dalam belantara digital marketing, copywriting sering dimanfaatkan guna mempersuasi pembaca untuk kebutuhan komersil. Begitu pula ketika kalian menuliskan subjek email, sebaiknya gunakan panduan copywriting agar tulisan kalian dapat sampai tepat sasaran pada pembaca.
Sedikit tips, Exabytes Friends lebih baik menghindari kata perintah pada subjek email dan sebagai gantinya gunakan pendekatan kalimat yang lebih lunak dan terkesan tidak memaksa. Atau pilihan lainnya adalah Exabytes Friends dapat menyisipkan kata-kata yang sedang trending pada subjek email. Hal tersebut dapat membuat pembaca melirik dan tertarik terutama jika target audiens kalian adalah para Gen Z.
Seperti pada contoh di atas, Gramedia menyisipkan kata “ayang” pada subjek email guna membubuhkan kesan clickbait dan menarik minat pembaca untuk mengeksplor isi email secara menyeluruh. Kata “ayang” yang dipakai oleh Gramedia memang sedang trending dan marak dibicarakan di media sosial.
Nah, strategi tersebut bisa kalian contoh dengan membubuhkan sedikit kata-kata yang sedang trending atau viral untuk memikat mata pembaca.
Menyisipkan Kata “Gratis”
Berdasarkan Psikologi Marketing, jika seseorang mendapatkan sesuatu secara gratis, maka orang tersebut akan merasa sangat beruntung dan istimewa. Oleh karena itu, tak jarang ditemukan bahwa sekecil apa pun produk gratis yang diperoleh, akan jauh lebih membahagiakan daripada produk mahal yang kita beli dengan uang sendiri.
Nah, berbekal fakta tersebut, maka Exabytes Friends dapat membubuhkan kata-kata “Gratis”, “Free”, “Giveaway”, “Diskon”, “Hadiah”, dan “Promo” pada subjek dalam email. Seperti salah satu contoh subjek email yang dibuat oleh Spotify berikut:
Disajikan pula contoh subjek email dengan membubuhkan kata “Gratis”:
– Ruangguru menggunakan subjek email “[TIKET GRATIS UNTUKMU] Jadilah Orang Kreatif Disini!”.
– Skillacademy menggunakan subjek email “[BERHADIAH ALBUM TREASURE] Ikuti Webinar Gebyar Literasi Digital GRATIS”.
Langsung Sebutkan Penawaran Harga
Subjek email yang langsung to-the-point tanpa basa-basi lebih menarik minat baca audiens. Karena hal tersebut membuat audiens tidak membuang waktu mereka untuk membaca isi email yang mungkin tidak sesuai ekspektasi atau tidak mereka butuhkan.
Selain itu, menurut data yang dihimpun oleh Yesware, didapatkan fakta menarik bahwa subjek email yang menggunakan angka memiliki tingkat open rate hingga mencapai 45%. Penempatan angka pada subjek email sangat ampuh karena dapat menggambarkan secara detail dan memberikan informasi yang pasti.
Apalagi jika menambahkan angka berupa harga pada subjek email, maka kalian sekaligus dapat membuat audience segmentation. Karena hanya audiens yang merasa cocok dengan tawaran harga di subjek email lah yang akan mengklik dan membaca keseluruhan email. Itu artinya mereka adalah target market kalian.
Personalisasi Audiens dengan Menyisipkan Nama Mereka
Ingin mengurangi angka churn rate dan meningkatkan nilai open rate pada email? Maka Exabytes Friends dapat mencoba untuk menggunakan strategi personalisasi email. Strategi personalisasi email yaitu menyisipkan nama panggilan atau bahkan nama lengkap penerima email pada subjek.
Bahkan menurut sebuah studi yang dilakukan oleh GetResponse, menambahkan nama audiens pada subjek email terbukti manjur dalam meningkatkan angka open rate hingga 20,7%. Oleh karena itu, yuk segera coba membuat personalisasi email dengan menambahkan nama audiens di subjek email seperti contoh berikut:
Menerapkan Prinsip Emotional Marketing
Emotional Marketing merupakan salah satu bagian dari Psikologi Marketing. Bagi Exabytes Friends yang masih asing dengan istilah tersebut, yuk simak penjelasan singkatnya!
Emotional Marketing adalah sebuah prinsip yang berguna untuk menumbuhkan emosi positif pada audiens atau pembaca kalian. Sebagai contoh, WeCare.id mencoba untuk memupuk rasa empati para audiens mereka menggunakan subjek email berupa ajakan berdonasi agar seorang balita dengan gangguan pencernaan serius dapat membeli susu.
Diharapkan sebuah bisnis yang menerapkan Emotional Marketing pun akan berkah karena selain mencari keuntungan, mereka juga mampu menebarkan energi positif dan empati kepada semua pembacanya melalui aksi ajakan berdonasi.
Menggunakan Angka di Subjek Email
Seperti yang telah disinggung pada pembahasan sebelumnya bahwa menempatkan angka pada subjek email dapat meningkatkan nilai open rate secara signifikan. Sebuah riset yang dilakukan di tahun 2021 menunjukkan bahwa, dari pengamatan pada 1,2 juta email, ternyata subjek email yang menambahkan angka mendulang open rate 45% lebih tinggi jika dibandingkan dengan subjek email biasa.
Fakta tersebut seharusnya sudah memperkuat keyakinan Exabytes Friends untuk mulai menggunakan angka di subjek email bisnis. Seperti contoh newsletter dari Tech inAsia berikut, mereka menyajikan subjek email “50 rising startups di Indonesia” untuk meningkatkan kredibilitas email.
Tambahkan Emoticon Untuk Menarik Perhatian
Subjek email yang polos terkadang kurang mampu memikat mata para audiens. Maka Exabytes Friends dapat berkreativitas dengan menambahkan emoticon-emoticon lucu dan menarik di subjek email. Karena emoticon mampu mempertegas visual dan mengekspresikan sesuatu yang tidak dapat disampaikan hanya melalui kata-kata.
Seperti pada contoh di atas, brand fashion Berrybenka menggunakan emoticon api untuk menggambarkan bahwa event promo yang diadakan adalah besar-besaran dan sangat sayang jika dilewatkan. Selain itu, emoticon api juga sering kali dikaitkan dengan filosofi sesuatu yang luar biasa dan menggairahkan.
Contoh lainnya yaitu pada subjek email yang dibuat oleh Gramedia, mereka menambahkan emoticon untuk lebih menghidupkan makna kata yang ingin disampaikan. Emoticon yang digunakan adalah emoji “terkejut” yang mampu menggambarkan rasa terpukau karena melihat list buku Mega Best Seller pada isi email.
Tawarkan Promo Menarik
Selain menggunakan iming-iming “Gratis”, menawarkan promo gila-gilaan di subjek email juga patut Exabytes Friends coba untuk meningkatkan angka open rate. Karena siapa pun pasti akan tertarik jika mendapati tawaran promo yang sangat menggoda.
Seperti pada contoh di bawah ini, Berrybenka memasukkan penawaran-penawaran promo yang menggila pada subjek email yaitu diskon 70% + 25% dan gratis ongkir. Para audiens yang membaca subjek email tersebut pasti langsung ngiler dan akhirnya membuka email karena penasaran mengenai bagaimana cara klaim promo tersebut.
Tunjukkan Urgensi dan Kelangkaan
Sudah pernah dengar istilah FOMO (Fear of Missing Out)? FOMO adalah sebuah perasaan dimana seseorang merasa takut tertinggal akan segala hal. Fenomena FOMO biasanya sering menimpa generasi millennials yang sedang berada pada fase “quarter life crisis”.
Nah, jika target bisnis kalian adalah para generasi millennials, maka kalian dapat memanfaatkan Teknik FOMO untuk menarik minat baca audiens. Salah satu strategi yang dapat diterapkan yaitu menggunakan Teknik “Time-Limit Offering” atau promo terbatas. Berikan penawaran diskon dan promo terbatas hanya pada periode waktu yang ditentukan. Sehingga audiens akan merasa kecewa jika ketinggalan tak segera klaim promo tersebut.
Seperti contoh dari subjek email Berrybenkan di atas. Mereka memberi penawaran bebas pilih diskon namun khusus pada “hari ini”. Sehingga ketika membaca subjek email, diskon yang diberikan akan terasa langka dan sulit dilewatkan.
Kesimpulan
Melalui pembahasan pada artikel kali ini, tentunya Exabytes Friends sudah mampu memahami pentingnya kedudukan subjek email dalam newsletter atau email marketing. Jika subjek email tidak menarik, maka dapat berakhir di spam dan kalian tidak dapat meningkatkan konversi penjualan melalui open rate.
Oleh karena itu, mulai sekarang jangan sampai hanya membuat subjek email yang asal-asalan dan tidak berdasar. Kalian harus memanfaatkan strategi seperti Psikologi Marketing, copywriting, maupun Emotional Marketing dalam membuat Subject Line.
Nah, cukup sekian pembahasan kali ini mengenai inspirasi subjek email. Semoga bermanfaat bagi Exabytes Friends, ya! Bagi kalian yang ingin membaca artikel-artikel menarik lainnya mengenai website dan tips pembuatan konten, maka dapat mengunjungi blog Exabytes. Selain itu, Exabytes sebagai perusahaan digital marketing Indonesia juga menyediakan jasa Email Marketing Indonesia, loh!
Jangan lupa pula untuk subscribe agar tak ketinggalan konten artikel up-to-date lainnya. Sampai jumpa!