Kinerja suatu web server sangat dibutuhkan untuk meningkatkan performa website yang telah dikembangkan. Namun sayangnya pengetahuan tentang web server ini masih belum dipahami secara mendalam oleh para developer pemula.
Sejauh ini ada banyak sekali pilihan web server yang dapat digunakan untuk infrastruktur sebuah website. Salah satunya adalah Nginx. Web server ini merupakan salah satu yang terbaik dan sering digunakan oleh para pengembang website atau aplikasi berbasis web.
Jika para pengembang tertarik untuk menggunakan Nginx sebagai web server, maka hal yang harus dilakukan adalah mengetahui apa itu Nginx.
Pada artikel ini pengembang akan mendapatkan penjelasan yang lengkap tentang pengertian, kelebihan, hingga cara instalasi web server Nginx. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.
Daftar Isi
Pengertian Apa Itu Nginx
Nginx merupakan sebuah web server yang tidak hanya mampu dalam proses memuat konten – konten pada website. Tetapi juga memiliki fungsi sebagai proxy IMAP/POP3 yang biasa digunakan untuk pengiriman email ke server.
Salah satu alasan yang membuat web server ini populer digunakan oleh developer pemula maupun profesional adalah karena kestabilannya. Selain itu dari segi permintaan lalu lintas website, web server ini mampu mengatasi masalah dengan baik. Sekalipun traffic dalam jumlah besar.
Menariknya, di dalam web server Nginx terdapat beberapa fitur yang sangat menguntungkan bagi para penggunanya seperti reverse proxy multiple protocols untuk caching dan kompresi di Nginx, Stream HTTP Video, hingga HTTP/2 gateway.
Hal yang menarik dari apa itu Nginx adalah mekanisme kerjanya yang berbeda dari web server lain. Web server ini diklaim dapat melakukan multi thread melalui asynchronous dan event driven. Mekanisme ini memungkinkan permintaan baru dibuat serta diproses melalui sistem yang sudah ada.
Dengan kata lain, Nginx akan menciptakan master worker untuk memproses beberapa permintaan baru atau sub worker. Dengan mekanisme kerja ini, Nginx mampu menjalankan 1024 permintaan koneksi.
Kelebihan Nginx sebagai Web Server
Popularitas apa itu Nginx sebagai web server tentu karena kelebihan yang sangat menguntungkan bagi para pengembang website. Terbukti sebanyak 34,1 persen website di seluruh dunia telah menggunakan web server ini.
Memang ada beberapa kelebihan yang membuat Nginx dipilih oleh para profesional sebagai web server. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, alasan utama pengembang memilih web server ini adalah karena performanya yang stabil.
Tingkat performa Nginx sangat tinggi dan stabil. Hal ini akan membuat website memiliki kecepatan muat yang sangat cepat. Bahkan dengan performanya yang tinggi, web server ini sangat minim dalam mengkonsumsi sumber daya karena terdapat Reverse Proxy Server di Nginx.
Selain itu dengan kemampuan multi threadnya, Nginx mampu mengontrol ribuan koneksi dalam satu waktu. Tercatat 1024 permintaan koneksi dapat dijalankan dengan mekanisme kerjanya.
Mampu memuat website atau aplikasi web dengan lalu lintas yang tinggi dengan sistem cloud storage. Biasanya ini digunakan sebagai server pada e-commerce. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai server Load Balancer, Server Proxy, atau cache konten.
Karena bersifat open source, maka web server Nginx sangat didukung penuh oleh komunitas yang besar. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengatasi berbagai permasalahan secara mandiri.
Kelebihan – kelebihan inilah yang membuatnya berbeda dari web server lainnya. Misalnya jika dibandingkan dengan Apache. Performa Nginx tentu jauh lebih dapat diandalkan. Apache tidak memiliki kemampuan untuk menghandle ribuan permintaan koneksi dalam satu waktu.
Namun di sisi lain, Apache memiliki keunggulan dari segi jumlah modul yang ditawarkan. Nginx hanya memfasilitasi pengguna dengan modul – modul tertentu yang mendukung fungsionalitas multi thread saja.
Keduanya juga dapat dioperasikan di berbagai sistem operasi baik Windows, Linux, hingga MacOS. Akan tetapi Nginx tidak mendapatkan performa terbaiknya saat diakses di Windows. Sedangkan Apache performanya konsisten di semua OS.
Cara Instal Nginx
Nginx bisa diinstal di Windows maupun Linux (Ubuntu). Berikut adalah panduan instalasi untuk masing – masing sistem operasi.
Instal Nginx di Windows
Langkah 1: Download Nginx versi Windows di situs Nginx.org. Lalu Ekstrak file.
Langkah 2: Buka CMD dari folder Nginx dan ketik start nginx. Tunggu proses instalasi selesai. Lalu cek keberhasilan dengan membuka localhost di browser. Jika berhasil maka akan muncul sebagai berikut.
Langkah 3: Lakukan konfigurasi file nginx.conf agar bisa digunakan sebagai load balancing di Nginx. Dalam hal ini menggunakan framework django. Silahkan tambahkan server up stream di bagian http.
Selain itu ganti lokasi server dengan proxy_pass upstream. Perhatikan gambar berikut. Setelah itu gunakan perintah nginx -s reload dan start nginx pada CMD untuk memuat ulang.
Langkah 4: Silahkan tes apakah keberhasilan konfigurasi dengan mengecek localhost di browser kembali. Jika berhasil maka konten website akan termuat secara menyeluruh.
Instal Nginx di Ubuntu
Langkah 1: Buka VPS melalui SSH. Jangan lupa untuk update repository dengan command sudo apt update.
Langkah 2: Gunakan perintah sudo apt install nginx untuk menginstal web server.
Langkah 3: Lakukan check app list config Ubuntu Firewall dengan perintah
sudo ufw app list
Output
Available applications:
Nginx Full
Nginx HTTP
Nginx HTTPS
OpenSSH
Cek status perizinan dengan perintah sudo ufw status. Jika sudah aktif maka akan muncul tampilan berikut.
Langkah 4: Cek status Nginx apakah sudah berjalan atau belum dengan perintah systemctl status nginx. Apabila telah berjalan, maka akan muncul tampilan seperti berikut.
Langkah 5: Silahkan cek melalui browser dengan memasukkan IP VPS. Jika sukses akan muncul tampilan default seperti berikut.
Setelah itu silahkan lakukan konfigurasi virtual hosts di Nginx. Ikuti langkah – langkahnya berikut ini. Sebagai contoh kali ini menggunakan dua domain yakni primary.websiteku.com dan secondary.websiteku.com.
Langkah 1: Ubah konfigurasi nginx dengan perintah $ nano /etc/nginx/nginx.conf. Lalu tambahkan kode include /etc/nginx/site-enabled/*; tepat dibawah kode include /etx/nginx/conf.d/*.conf;”.
Langkah 2: Buat direktori konfigurasi virtual hosts dengan perintah berikut.
$ mkdir -p /etc/nginx/sites-available/
$ mkdir -p /etc/nginx/sites-enabled/
Ubah permission dan ownership menjadi;
$ chmod 755 /etc/nginx/sites-available/
$ chmod 755 /etc/nginx/sites-enabled/
Langkah 3: Buat direktori file website.
$ mkdir -p /var/www/primary.websiteku.com/
$ mkdir -p /var/www/secondary.websiteku.com/
Langkah 4: Ubah ownership agar perizinan bisa mengakses direktori file website.
$ chown -R nginx:nginx /var/www/primary.websiteku.com/
$ chown -R nginx:nginx /var/www/secondary.websiteku.com/
$ chmod -R 755 /var/www/
Langkah 5: Buat file website pembeda antara primary dan secondary.
$ nano /var/www/primary.websiteku.com/index.html
Tambahkan script berikut ini di bagian bawah.
<html>
<head>
<title>primary.websiteku.com</title>
</head>
<body>
<h1>Primary.websiteku.com is working!</h1>
<b>This is primary.websiteku.com site</b>
</body>
</html>
Simpan, Keluar.
$ nano /var/www/secondary.dewiweb.net/index.html
Tambahkan script berikut ini di bagian bawah.
<html>
<head>
<title>secondary.websiteku.com</title>
</head>
<body>
<h1>Secondary.websiteku.com is working!</h1>
<b>This is secondary.websiteku.com site</b>
</body>
</html>
Simpan, Keluar
Langkah 6: Buat konfigurasi server block untuk primary dan secondary domain.
Primary Domain;
$ nano /etc/nginx/sites-available/primary.websiteku.com
Tambahkan script berikut:
server {
listen 80;
listen [::]:80;
root /var/www/primary.websiteku.com/;
index index.html index.htm index.nginx-debian.html;
server_name primary.dewiweb.net www.primary.websiteku.com;
location / {
try_files $uri $uri/ =404;
}
}
Simpan, Keluar.
Konfigurasi untuk secondary domain:
$ nano /etc/nginx/sites-available/secondary.websiteku.com
Tambahkan script berikut:
server {
listen 80;
listen [::]:80;
root /var/www/secondary.websiteku.com/;
index index.html index.htm index.nginx-debian.html;
server_name secondary.websiteku.com
www.secondary.websiteku.com;
location / {
try_files $uri $uri/ =404;
}
}
Simpan, Keluar.
Langkah 7: Buat Symlink
$ ln -s /etc/nginx/sites-available/primary.websiteku.com /etc/nginx/sites-enabled/
$ ln -s /etc/nginx/sites-available/secondary.websiteku.com /etc/nginx/sites-enabled/
Jika proses verifikasi berhasil, maka akan muncul teks berikut.
$ nginx -t
nginx: the configuration file /etc/nginx/nginx.conf syntax is ok
nginx: configuration file /etc/nginx/nginx.conf test is successful
Jika syntax is ok tandanya tidak ada syntax yang error.
Lalu restart Nginx dengan perintah berikut.
$ systemctl restart nginx
Nginx Salah Satu Web Server Populer yang Mulai Banyak Digunakan Web Developer
Salah satu web server yang populer digunakan adalah Nginx. Para pengembang website profesional berskala besar banyak menggunakan web server ini untuk meningkatkan performa website mereka.
Setelah memahami apa itu Nginx mulai dari pengertian hingga cara konfigurasi, kini website pengembang bisa memuat semua konten dengan lebih cepat. Dengan kemampuan merespon ribuan permintaan koneksi, website bisa diproses sekalipun memiliki lalu lintas yang tinggi.
Pengembang juga dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang muncul secara mandiri dengan bantuan dari komunitas yang masih aktif.
Dapatkan performa optimal untuk website Anda dengan menggunakan server hosting dari Exabytes Indonesia. Dukungan untuk Nginx yang kuat akan memastikan website Anda beroperasi dengan lancar bahkan saat menghadapi lalu lintas tinggi.
Bergabunglah dengan komunitas pengembang yang aktif dan nikmati kecepatan serta kinerja yang tak tertandingi. Segera tingkatkan pengalaman pengguna Anda dengan Exabytes Indonesia!
