Hi Exabytes Friends!
Hayo ngaku deh, siapa yang disini ngerasa gampang emosi atau nggak sabaran jika sudah berurusan dengan website? Kalau udah lama, pasti pengunjung akan keluar deh dari website milikmu.
Website yang memiliki waktu loading yang lama dapat membuat websitemu memiliki rating yang buruk. Belum sempat terbuka sempurna atau melihat keseluruhan konten, eh sudah pergi duluan karena terlalu lama menunggu.
Emang kenapa sih website harus memiliki waktu loading yang terbilang cepat? Seperti yang pernah dikatakan oleh John Mueller dari Google pada tahun 2016 silam, pastikan website yang kamu miliki memiliki waktu loading yang cepat sekitar 2-3 detik. Dengan seperti itu pengguna pasti akan senang.
Buat kamu yang punya website dengan CMS WordPress, pasti ingin dong website kamu nggak lola? Nggak cuma website, mungkin blog WordPress kamu juga nggak ingin pas lagi akses malah lama banget nunggunya.
Nah di artikel kali ini bakalan ngasih 10 tips optimasi loading website WordPress yang anti ribet dan anti susah untuk dipraktekkan di rumah. Jadinya website kamu loadingnya bisa cepat nih.
Eits, kamu nggak perlu jadi ahli programming untuk menerapkan tutorial ini lho guys! Yang nggak kalah pentingnya juga, tutorial ini juga ditujukan untuk meningkatkan SEO! So, simak baik-baik penjelasan di bawah ini ya!
Sebelum kamu memulai tutorial dibawah, pastikan kamu sudah memiliki akses ke admin area WordPress ya guys! Silahkan disimak~
Daftar Isi
Test Kecepatan WordPress
Sebelum kamu memulai optimasi WordPress, kamu harus benar-benar mengetahui keadaan website kamu ya guys. Saat ini sudah banyak tersebar di internet tools untuk mengecek kecepatan websitemu. Kamu bisa kunjungi GTmetrix untuk mengecek kecepatan dan Pingdom untuk membandingkan performa situs kamu dengan situs lainnya. So, pastikan kamu mengetahui keadaan websitemu sejak awal ya!
Hapus Plugin Dan Tema Yang Nggak Dibutuhkan
Menambahkan variasi dalam situs merupakan hal yang lazim dilakukan karena hal tersebut akan menjaga situs tetap fresh dan relevan. Di WordPress sendiri, menambahkan fitur seperti ini bisa dilakukan lewat plugin dan tema. Hal yang sering terjadi adalah ketika plugin yang lebih baru menggantikan fungsionalitas fitur asli sehingga membuatnya kurang berfungsi. Dengan banyaknya plugin, khususnya plugin yang nggak terpakai lagi hanya akan mengganggu performa WordPress.
Hal pertama yang harus dilakukan yakni setidaknya menghapus atau menonaktifkan plugin dan tema yang nggak terlalu diperlukan untuk mengoptimasi WordPress. Idealnya, WordPress hanya membutuhkan plugin yang mempengaruhi kinerja. Nah pastikan kamu menggunakan plugin dan tema yang benar-benar mempengaruhi kinerja ya guys!
Minify CSS, HTML, Dan JavaScript
Minify adalah salah satu teknik yang sangat berguna jika kamu ingin meningkatkan kinerja atau performa website. Teknik ini akan memperkecil size atau ukuran front-end dan script (HTML, CSS, JS) dengan cara menghapus karakter yang nggak ada hubungannya, seperti space dan komentar dari file-file tersebut. Hasilnya fungsionalitas yang sama akan terjadi tanpa adanya kehadiran bulk. Nah untuk plugin yang dapat membantu kamu melakukan proses minify termasuk Autoptimize dan W3 Total Cache.
Mengaktifkan Gzip Compression
Nah di samping melakukan minify file, kamu juga bisa banget memanfaatkan form yang terpisah dari compression, yaitu Gzip Compression. Yang perlu kamu ketahui disini adalah bahwa ketika seseorang mengunjungi website, resource atau file dari server akan diambil. Artinya jika semakin besar resource, maka semakin banyak pula waktu yang dibutuhkan untuk load resource di client end.
Dengan mengaktifkan gzip compression, kamu dapat memperkecil ukuran resource tersebut secara substansial. Langkah ini sangat memungkin kamu untuk mempercepat loading WordPress lho! Jadi, coba cek lagi yuk kamu udah mengaktifkan Gzip compression atau belum?
Optimasi Gambar Sebagai Salah Satu Cara Mempercepat Loading Website WordPress
Tahu nggak sih kalau gambar beresolusi tinggi akan menyebabkan gangguan pada bandwidth? Bandwidth itu mempengaruhi kecepatan lho. Maka yang perlu kamu lakukan adalah mengecek ukuran gambar-gambar yang dipakai.
Bukan berarti kamu nggak diperbolehkan untuk memakai gambar dengan resolusi tinggi dan hanya boleh menggunakan gambar kabur ya guys. Ada banyak metode yang dapat dilakukan untuk mengoptimasi gambar yang kamu gunakan di websitemu. Plugin WordPress seperti Smush Image Compression And Optimization menawarkan cara mudah untuk untuk meningkatkan kecepatan tanpa harus mengorbankan kualitas gambar.
Membagi Dan Membuat Konten Yang Panjang Menjadi Beberapa Halaman
Kata lain yang mungkin akan kamu temukan di mesin pencarian saat mencari optimasi loading WordPress adalah Pagination. Pagination mengacu pada teknik membagi serta membuat konten yang singkat, padat, dan jelas. Bagian yang pendek ini kemudian akan di ditampilkan satu persatu sebagai halaman terpisah.
Biasanya pagination digunakan untuk menampung komentar dikarenakan meloading ribuan komentar dalam satu waktu dapat mengakibatkan kemacetan pada bandwidth.
Kamu bisa mengaktifkan pagination pada bagian komentar di bagian WordPress. Caranya mengarahkan kursormu di bagian Settings lalu klik Discussions. Di bagian ini kamu dapat menentukan limit komentar yang ditampilkan. Karena bayangkan saja jika melihat komentar yang begitu banyak pada satu halaman, hal itu membuat kamu nggak ingin lanjut ke halaman yang selanjutnya. Jadi, lebih baik ditentukan limitnya kan?
Upgrade Versi PHP
Nggak banyak orang yang tahu tentang trik ini, tapi mimin akan kasih tahu nih disini! Salah satu cara ini terbilang ampuh untuk meningkatkan optimasi loading WordPressmu lho.
Performa WordPress dapat ditingkatkan dengan faktor 2 pada PHP 7 dibandingkan PHP 5; PHP 7 dapat memproses 112% lebih request/detik daripada PHP 5.
Bahkan, WordPress pun menuai manfaat dari optimasi memori PHP 7 yang menghasilkan kenaikan performa 30-50%. Karena itulah, PHP 7 diatur sebagai versi default PHP di semua layanan shared hosting yang ada.
Nah tapi di samping kelebihan yang dimiliki oleh PHP 7, ia juga memiliki kekurangan yaitu PHP 7 nggak memiliki kemampuan untuk backward compatibility. Hal ini berarti kamu nggak akan bisa menggunakan plugin dan tema tertentu, termasuk tema dan plugin yang berfungsi dengan sangat baik di PHP 5.
Gunakan Caching Plugin
Untuk mungkin kamu yang belum tahu, caching merupakan mekanisme untuk offload beberapa beban di server web. Pada dasarnya caching engine menyimpan informasi yang sering sekali digunakan di sistem client (browser, memori) sehingga browser nggak perlu mengambil informasi secara berulang kali dari server. Sebagian besar caching dapat meningkatkan performa situs kamu lho! Oleh karena itu, sampai sekarang caching dikenal sebagai salah satu teknik yang terbukti dapat meningkatkan performa dan kinerja WordPress.
Gunakan Content Delivery Network
Seperti yang kita semua tahu bahwa saat ini internet sudah begitu cepat, terkadang kita lupa jika halaman web dibuat oleh hardware atau perangkat keras berbentuk fisik yang letaknya jauh dari lokasimu. Dan kadang-kadang jarak menjadi masalah besar terhadap waktu respons. Kebanyakan situs menyelesaikan masalah semacam ini menggunakan Content Delivery Network (CDN).
Nah ternyata pada saat kamu mengaktifkan CDN di website, browser milik klien nggak bisa lho menerima setiap halaman dari server web. Alih-alih beberapa halaman statis terpaksa ditempatkan di data center yang berdekatan dengan lokasi klien. Langkah ini mengurangi jumlah total request yang ditangani oleh server web sebagai hasil dari peningkatan performa WordPress. Banyak opsi tersedia untuk memilih CDN. Opsi yang paling terkenal termasuk Cloudflare dan MaxCDN.
Disable Hotlink Di Website
Disini sebelumnya mimin akan memberi tahu kamu bahwa meskipun disable hotlink nggak langsung berimbas pada kecepatan website. Hal ini adalah salah satu optimasi kecepatan yang dapat kamu lakukan sendiri.
Di langkah ini kamu hanya perlu memastikan hotlink yang ada berada di keadaan nonaktif. Ketika ada beberapa website yang menggunakan gambarmu dan gambar ini diakses pengguna, secara nggak langsung website tersebut akan ‘mencuri’ bandwidth servermu. Untuk menghindari hal ini, kamu dapat menonaktifkan hal ini dengan mudah.
Turunkan Query Database
Request database WordPress ke server sangat berpengaruh terhadap kecepatan website. Sebaiknya mengurangi penggunaan tabel database dengan query tinggi. Apabila kamu nggak mengetahui tabel database mana saja yang memberatkan server, silahkan gunakan plugin Query Monitor. Plugin ini akan membantu kamu melakukan pengecekan database. Informasi query database yang membebani performa server maupun query yang lambat bisa kamu lihat menggunakan plugin ini dengan mudah.
Minimalkan Redirect
Kamu pasti ingin dong informasi pada websitemu diterima dengan lengkap oleh para pengunjung. Meskipun demikian, terkadang ada informasi yang harus diarahkan ke website lainnya menggunakan URL berbeda.
Hal ini nggak salah, hanya saja adanya redirect dapat menimbulkan permintaan load HTTP berlebih yang berpeluang memperlambat load website WordPress mu. Intinya, kamu perlu menyederhanakan alur redirect websitemu.
Kamu dapat mengurangi link ke halaman lain di luar website WordPress. Sebagai contoh, misalnya saja memiliki dua halaman: Halaman 1 dan Halaman 2, dan ingin sama-sama kamu arahkan ke Halaman 3. Dalam kasus ini sebaiknya kamu mengarahkan Halaman 1 langsung ke Halaman 3 tanpa harus melalui ke Halaman 2 terlebih dahulu.
Membatasi Revisi Setiap Postingan
Nah ini yang harus diterapkan oleh kamu yang memiliki website WordPress dan ingin mengoptimalkan kinerja dan performa. Membatasi revisi setiap postingan itu perlu banget ya guys, walaupun nggak serta-merta langsung menambah kecepatan website WordPress.
Poin yang bisa kamu dapat adalah hal ini bisa meringankan database WordPress kamu. Revisi postingan yang menumpuk akan berimbas pada menumpuknya sampah dalam database yang ada di website WordPressmu.
Disable Fungsi Trackback Dan Pingback
Di tips yang satu ini, trackback dan pingback dapat membuat website WordPress semakin cepat terindeks mesin pencari. Akan tetapi, fitur ini seringkali dimanfaatkan oleh para spammer untuk mendapatkan backlink otomatis. Spam yang dikirimkan lambat laun akan menjadi sampah di database WordPress milikmu sendiri.
Hal ini tentu saja dapat menyebabkan loading website menjadi lebih lambat. Untuk menonaktifkan, kamu dapat menggunakan plugin bernama Disable XML-RPC Pingback. Sebagai alternatif, kamu juga dapat melakukannya secara manual melalui Dashboard WordPress Anda > Settings > Discussion > Hilangkan centang pada opsi Allow Link Notifications.
Memilih Layanan Hosting Yang Tepat
Nah, memilih layanan hosting yang tepat merupakan salah satu kunci utama cara mempercepat loading website WordPress. Jika kunjungan website WordPressmu tinggi dan memerlukan resource lebih, tentu kamu memerlukan lebih dari sekedar shared hosting.
Untuk hal ini kamu dapat menggunakan layanan VPS misalnya. Dan jika kamu memiliki kebutuhan server biasa saja, kamu dapat menggunakan shared hosting. Penggunaan jenis layanan yang kurang tepat akan membuat websitemu bekerja kurang efektif.
Bayangkan saja seperti kamu memiliki ruangan sempit dan dikunjungi oleh 100 orang secara bersamaan. Tentu nggak akan memadai, bukan? Apabila kamu masih ragu layanan apa yang tepat, kamu bisa kunjungi website penyedia layanan hosting Exabytes Indonesia. Kamu bisa memastikan website WordPress milikmu bekerja secara optimal dengan menggunakan layanan hosting dari Exabytes.
So, itulah tadi 15 tips dan poin yang dapat mimin bagikan untuk membantu kamu mengoptimalkan kinerja dan performa loading website WordPress. Dengan ditulisnya artikel tutorial ini mimin nggak sabar banget dapat feedback dari kamu dengan mengetahui website WordPress milikmu dapat bekerja secara optimal.
Semoga saja tutorial diatas bermanfaat dan dapat membuang rasa galau karena websitemu lola. Hope it works and good luck guys~
