Tahukah kalian bahwa dalam keseharian, otak kita hampir 50% terlibat dalam proses visual. Indera dan otak manusia cenderung lebih cepat dalam memproses, mengingat, dan menangkap informasi dalam bentuk gambar atau video.
Melalui alasan tersebut, saat ini para online marketer telah merambah format video untuk memasarkan dan mempromosikan berbagai produk dan jasa perusahaan mereka. Sebuah survey yang dilakukan oleh Nielsen Global Trust in Advertising Report menunjukkan bahwa sebanyak 48% calon pelanggan lebih mempercayai iklan dalam bentuk video advertising online.
Kekuatan iklan dalam bentuk video juga dibuktikan dari data sebuah penelitian bahwa 52% para online marketers di seluruh dunia mengakui jika iklan dalam bentuk konten video lebih banyak menyumbang ROI (Return of Investment).
Selain itu, generasi yang paling menyukai iklan konten video adalah generasi millennials (sebanyak 53%). Sehingga apabila saat ini kalian memiliki sebuah bisnis dengan target market generasi millennials (rentang usia 21-34 tahun), beriklan menggunakan konten video adalah pilihan yang sangat tepat.
Daftar Isi
Apa Itu Video Marketing?
Selain social media marketing, video marketing adalah bentuk promosi yang paling efektif untuk digunakan saat ini. Namun, tahukah kalian apa itu video marketing? Video Marketing adalah salah satu strategi untuk memasarkan dan mempromosikan bisnis atau brand dengan menggunakan video pendek agar menarik minat calon pelanggan.
Video Marketing sebenarnya termasuk ke dalam jenis digital marketing dan memiliki keterkaitan pula dengan content marketing. Nah, sebelum Exabytes Friends mempelajari lebih jauh mengenai video marketing, sebaiknya mengetahui secara sekilas terlebih dahulu terkait cara membangun strategi digital marketing.
Jenis Video Marketing
Sebelum mulai mengimplementasikan video marketing sebagai salah satu strategi bisnis, sebaiknya kalian mengetahui jenis-jenis video marketing agar konten video yang diproduksi tepat sasaran pada tujuan yang ingin dicapai. Apa saja sih jenis-jenis video marketing? Yuk, simak selengkapnya pada pembahasan di bawah ini, ya!
Baca juga: 8 Situs dan Aplikasi Video Conference Terbaik dan Gratis
Video Branding
Melalui jenis video yang satu ini, dapat ditunjukkan kelebihan brand, mengapa calon pelanggan membutuhkan brand tersebut, USP (Unique Selling Point) dari brand sehingga membedakan dengan kompetitor, serta keuntungan yang akan didapatkan calon pelanggan apabila menggunakan brand tersebut.
Dalam video branding, obyek yang perlu ditonjolkan adalah kelebihan dari brand dan bagaimana brand tersebut dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi calon pelanggan. Berikut ditunjukkan contoh video branding guna memperjelas pemahaman kalian.
Video Event
Hal yang ditonjolkan dari jenis video satu ini adalah kegiatan bermanfaat dan menarik yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat berupa talkshow, seminar, diskusi produk, aksi sosial, dan lainnya.
Misalnya, suatu perusahaan teknologi mengadakan talkshow dan diskusi produk bersama salah satu influencers yang sedang naik daun. Dengan merekam acara tersebut lalu dikemas secara menarik dan diunggah pada media sosial dan website perusahaan, maka para calon pelanggan yang menyukai influencers tersebut akan merasa tertarik untuk menonton video tersebut.
Dengan begitu, brand awareness dan bisnis penjualan akan meningkat apabila calon pelanggan akhirnya tertarik dengan produk teknologi yang dibahas dalam video dan memutuskan untuk membelinya.
Video Demo
Melalui video demo, calon pelanggan akan mengetahui bagaimana sebuah produk atau jasa yang ditawarkan oleh suatu brand bekerja. Selain itu, melalui jenis video ini akan ditunjukkan bagaimana suatu brand dalam menangani calon pelanggan. Untuk lebih jelasnya, simak contoh video demo berikut:
Video Edukasi
Harus diketahui bahwa wawasan mendasar calon pelanggan dalam memahami bisnis dan solusi suatu brand adalah hal yang penting. Sehingga melalui video edukasi, diharapkan calon pelanggan dapat menerima pengetahuan baru tentang berbagai hal dalam ruang lingkup bisnis kalian.
Sebagai contoh, sebuah brand kecantikan membuat video edukasi tentang tutorial make up secara mudah tetapi memiliki hasil yang cantik. Dengan menonton video tersebut, calon pelanggan akan teredukasi bahwa make up cukup dibutuhkan untuk mempercantik diri sehingga lebih percaya diri. Dengan begitu, mereka akan semakin yakin untuk membeli produk kecantikan yang ditawarkan oleh brand tersebut. Contoh video edukasi lainnya bisa kalian simak di bawah ini, ya!
Video Studi Kasus dan Testimoni Pelanggan
Melalui sebuah video testimoni, calon pelanggan akan lebih yakin dan mantap untuk berlangganan dan membeli produk atau jasa suatu brand. Karena testimoni yang positif terbukti dapat membangun kepercayaan dan keyakinan calon pelanggan yang sebelumnya masih ragu.
Selain video branding, video event, video demo, video edukasi, dan video testimoni pelanggan, sebenarnya ada pula jenis video marketing lainnya yang sangat populer dan berhasil menyedot perhatian begitu banyak pengguna internet. Jenis video tersebut adalah Instagram Video Marketing (Instagram Reels), TikTok, dan LinkedIn Video Marketing. Nah, untuk kali ini kita akan lebih berfokus pada Instagram Reels dan juga LinkedIn Video Marketing.
Instagram Reels
Meskipun terhitung baru saja dirilis di Indonesia pada bulan Juni 2020, namun Instagram Reels telah menarik banyak pengguna. Mengingat saat ini jumlah pengguna Instagram telah mencapai 1,386 miliar orang, maka akan sangat potensial jika menggunakan Instagram Reels sebagai salah satu strategi marketing.
Para digital marketers juga mempercayai bahwa fleksibilitas, kemudahan, serta kelengkapan fitur yang dimiliki oleh Instagram Reels dapat menjadi solusi untuk kebutuhan pemasaran serta mampu meningkatkan brand awareness dari suatu produk. Jika Exabytes Friends ingin mengetahui tentang Instagram Reels hacks untuk mendapatkan banyak audiens, maka dapat menengok dan singgah sejenak pada artikel berikut: Tips Instagram Reels Untuk Promosi Bisnis
Sesungguhnya terdapat platform lainnya yang sangat mirip dengan Instagram Reels, yaitu TikTok. Lalu apa sih sebenarnya perbedaan antara keduanya? Simak selengkapnya pada artikel Exabytes berikut, ya: Perbedaan Instagram Reels vs TikTok
LinkedIn Video Marketing
LinkedIn sebagai salah satu situs media sosial untuk jaringan profesional saat ini telah dilengkapi dengan fitur video marketing. Konten video yang diunggah di LinkedIn biasanya adalah konten-konten mengenai video perkenalan diri, video update new features sebuah mobile apps dari perusahaan tertentu, serta video portofolio diri yang menunjukkan hasil pekerjaan serta skill yang kita miliki.
Banyak pula para profesional di Linkedin yang mengunggah konten video berisi edukasi mengenai dunia karir (seperti tips dan trik untuk wawancara kerja, cara negosiasi gaji, dan lain sebagainya). Mengunggah sebuah konten video di LinkedIn bermanfaat pula untuk branding diri sendiri guna menarik perhatian rekruter yang sedang mencari talent untuk sebuah job vacancy.
Cara Membuat Video Marketing yang Menarik
Berikut akan dibagikan beberapa langkah yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah konten video marketing yang baik. Silakan disimak!
Gunakan Metodologi Inbound Untuk Menentukan Strategi Video Marketing
Sederhananya, Metodologi Inbound adalah suatu strategi pemasaran atau penjualan yang berfokus terhadap kebutuhan pelanggan. Dengan memahami metodologi inbound, diharapkan konten-konten video yang dibuat dapat menjadi jembatan untuk menjalin interaksi yang relevan dengan audiens.
Membuat Storyboard Sebelum Merekam Video
Sebelum merekam video, sebaiknya kalian membuat storyboard berupa script yang berisi alur informasi dan cerita yang ingin disampaikan melalui video. Selain itu, perlu diperhatikan pula bahwa pengisi suara dalam video harus memiliki artikulasi yang jelas sehingga informasi dan pesan yang terkandung dapat tersampaikan dengan sempurna.
Rekam dan Sunting Konten Video
Proses ini adalah bagian paling penting. Usahakan merekam video pada lokasi dengan pencahayaan yang mencukupi. Perhatikan pula suara-suara di sekitar agar tidak mengganggu proses berjalannya rekaman. Pilihlah tempat rekaman yang memiliki daya tarik visual dan menarik.
Apabila kalian masih newbie dalam hal video marketing, maka jangan khawatir karena saat ini telah tersedia begitu banyak template video gratis. Atau kalian dapat memilih jasa digital marketing yang memiliki sepak terjang mumpuni dalam hal produksi konten video.
Unggah Konten Video Marketing Secara Berkala dan Rutin
Aturlah jadwal publikasi konten video secara tepat dan berkala. Para calon pelanggan yang melihat konten video tentu saja mengharapkan selalu ada pembaruan konten secara teratur.
Sebagai contoh, kalian dapat menentukan sebuah ide lalu membuat storyboard cerita menjadi beberapa bagian. Nah, beberapa bagian storyboard tersebut dapat dijadwalkan untuk diproduksi menjadi banyak video dan diunggah setiap minggu.
Masukkan Konten Bertipe Tutorial dan Demo
Jangan hanya mengunggah video-video promosi suatu brand saja. Tetapi sesekali unggahlah konten video berjenis edukasi, tutorial, dan demo agar audiens juga memperoleh manfaat serta wawasan baru dari konten yang kalian buat.
Video tutorial, edukasi, dan demo dapat meredakan kecemasan dan keraguan calon pelanggan serta membantu mereka untuk lebih merasa percaya diri dalam membuat keputusan untuk membeli produk.
Sebagai contoh, perusahaan kalian bergerak dalam bidang produksi tas hiking. Dengan membuat konten edukasi pentingnya menggunakan tas yang kuat dan nyaman ketika mendaki atau membuat konten video demo tentang cara menggunakan tas hiking agar muat diisi dengan banyak barang, maka calon pelanggan akan merasa lebih yakin dan tertarik untuk membeli produk tersebut.
Tambahkan CTA (Calls to Action)
Jangan lupa untuk menyertakan ajakan atau instruksi dalam konten video agar audiens mengunjungi situs dari brand kalian. Dengan menggunakan CTA, maka audiens yang telah menonton video dapat dengan mudah diarahkan pada laman penjualan atau homepage website perusahaan.
Optimasi SEO
Tidak hanya artikel saja yang membutuhkan optimasi SEO. Konten video yang diunggah secara daring juga memerlukan optimasi SEO. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah menyertakan kata kunci berbobot dalam video. Atau dapat memanfaatkan fitur tagging yang dimiliki YouTube agar konten video yang diunggah lebih mudah untuk ditampilkan pada hasil pencarian.
Tips Video Marketing
Konten video yang menarik akan mampu menyedot perhatian banyak audiens. Berikut akan dibagikan sedikit tips dan trik guna memproduksi konten video yang berkelas dan kece.
Jangan Hanya Menyajikan Informasi, Tetapi Berceritalah
Video yang baik tidak hanya sekadar menyajikan informasi, tetapi menceritakan sebuah cerita. Karena sebuah cerita akan lebih mudah dalam membangun ikatan emosional dengan audiens. Selain itu, alur cerita yang menarik dalam video dapat mempermudah audiens untuk mengingatnya sehingga brand awareness dan users engagement pun ikut meningkat.
Tampilkan Keunikan Perusahaan Atau Brand
Video yang diunggah akan menjadi peluang besar dalam menampilkan keunggulan, keunikan, serta culture dari suatu brand. Sebelum merekam video, perlu diperhatikan mengenai apa yang membedakan brand kalian dengan kompetitor lalu soroti hal tersebut dalam video.
Sesekali Buatlah Konten dengan Tema “Customer-generated”
Tips selanjutnya dalam membuat konten video adalah dengan menampilkan konsumen atau pelanggan setia yang menggunakan produk atau layanan kita dalam video. Ketika konsumen atau pelanggan ditampilkan dalam video, maka mereka akan merasa bangga sehingga membagikan konten video tersebut kepada teman dan keluarga. Dan tiap kali konten video tersebut dibagikan, maka brand kalian akan memperoleh eksposur dan engagement yang tinggi.
Maksimalkan 10 Detik Pertama Video
10 detik pertama dalam video adalah faktor yang paling menentukan. Karena pada kenyataannya, audiens rata-rata hanya menonton 10 hingga 20 detik pertama video, apabila video tersebut ternyata tidak menarik, maka mereka akan meninggalkannya.
Gunakan Judul, Isi Deskripsi, dan Tag yang Tepat
Penempatan dan penggunaan judul, deskripsi, dan tag yang relevan terhadap isi video dapat mempermudah proses pencarian video pada Google, YouTube, atau media sosial. Konten video yang mudah ditemukan akan mendapatkan banyak audiens serta tingkat keterlibatan audiens juga meningkat tinggi.
Perhatikan Durasi Video
Kanal yang digunakan dalam distribusi atau publikasi video sangat mempengaruhi panjang durasi. Berikut rekomendasi durasi video sesuai dengan kanal distribusi yang ingin dituju.
Instagram: 30 detik
Twitter: 45 detik
Facebook: 1 menit
TikTok: 1 menit
LinkedIn: 30 detik
YouTube: 2 menit
Sebenarnya, semakin singkat durasi maka akan semakin baik. Karena mayoritas audiens akan merasa jenuh apabila menonton konten video dengan durasi yang lama. Oleh karena itu, pastikan untuk tidak memuat hal-hal yang kurang penting dalam video.
Kesimpulan
Sebuah riset yang dilakukan oleh Unbounce menunjukkan jika konten video yang diletakkan pada landing page situs website dapat meningkatkan konversi penjualan hingga 80 persen. Dengan fakta tersebut, banyak digital marketers yang berlomba-lomba memproduksi dan menggunakan konten video sebagai salah satu strategi marketing guna meningkatkan penjualan.
Video marketing sendiri merupakan bagian dari digital marketing dan masih memiliki keterkaitan dengan content marketing. Beberapa jenis video marketing yaitu video demo, video edukasi, video branding, video event, video studi kasus dan testimoni pelanggan, serta social media video (Instagram Reels, TikTok, dan LinkedIn Video).
Untuk dapat membuat konten video marketing yang kece, maka kalian harus memperhatikan beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah menggunakan metodologi inbound, membuat storyboard, merekam dan menyunting konten video, membuat jadwal publikasi konten secara rutin, menambahkan CTA (Calls to Action), memasukkan konten bertipe tutorial dan demo, serta melakukan optimasi SEO.
Selain itu, beberapa tips agar konten video marketing yang diproduksi dapat menggaet banyak audiens adalah menggunakan konsep bercerita, menampilkan keunikan perusahaan atau brand, menggunakan tema “Customer-generated”, memaksimalkan 10 detik pertama, memperhatikan durasi, serta menggunakan judul, deskripsi, dan tag yang relevan.
Nah, cukup sekian pembahasan kali ini mengenai video marketing. Semoga bermanfaat, ya! Bagi kalian yang ingin membaca artikel-artikel menarik lainnya mengenai website atau digital marketing maka dapat mengunjungi blog Exabytes. Selain itu, Exabytes sebagai perusahaan digital marketing Indonesia juga menyediakan jasa digital marketing loh! Untuk selengkapnya Exabytes Friends dapat mengunjungi laman Exabytes, ya!