Istilah digital marketing tentu sudah akrab di telinga para pemilik bisnis digital baik yang bergerak dalam skala mikro maupun makro. Salah satu perbedaan mendasar dari Traditional Marketing vs Digital Marketing adalah adanya metrik yang digunakan untuk mengukur kesuksesan campaign. Pada Traditional Marketing, proses pengukuran keberhasilan promosi hanya dilakukan secara manual tanpa pedoman metrik.
Sedangkan dalam dunia digital marketing, terdapat istilah “metrics” yang digunakan sebagai acuan dalam strategi promosi digital. Digital Marketing Metric adalah sekumpulan nilai yang berfungsi sebagai patokan untuk mengukur kesuksesan sebuah usaha pemasaran secara digital. Biasanya diperlukan tools “Google Analytics” untuk dapat mengukur Digital Marketing Metric.
Sedikit mengenai Google Analytics, tools ini digunakan untuk memantau trafik dari website. Google Analytics menyimpan begitu banyak metrics yang merepresentasikan hasil dari strategi marketing yang dijalankan pada website. Metrics di Google Analytics dikelompokkan ke dalam empat jenis, yaitu Website Traffic Metric, Audience Metric, Acquisition Metric, Engagement Metric, dan Conversion Metric.
Keempat jenis metrics di atas lah yang disebut dengan Digital Marketing Metrics dan akan kita bahas secara mendalam pada artikel kali ini. Selamat membaca!
Daftar Isi
15+ Digital Marketing Metric yang Wajib Diketahui Pemilik Bisnis
Empat jenis Digital Marketing Metric seperti yang telah disebutkan sebelumnya akan terbagi kembali menjadi beberapa metrics turunan. Tujuan akhir dari memantau metrics pada Google Analytics adalah untuk mengukur kesuksesan campaign.
Baca juga: Affiliate Marketing: Pengertian, Cara Kerja dan Manfaatnya
Website Traffic Metric
Website traffic lebih berfokus dalam mengamati performa lalu lintas pengunjung yang sedang terjadi pada situs website baik secara real time maupun tidak.
Website Traffic Metric |
|
Location |
Memantau lokasi dengan jumlah pengunjung terbanyak pada website kita. |
Screens |
Memantau halaman website yang sedang atau paling banyak dibuka oleh user. |
Overall Traffic |
Mengamati keberhasilan performa digital marketing yang dijalankan. |
1. Locations
Digital Marketing Metric yang akan dibahas pertama kali yaitu “Locations”. Metrik “Locations” berada pada menu Realtime. Metrik ini menunjukkan lokasi asal dari sebagian besar pengunjung yang singgah pada situs website.
Selain menampilkan negara asal dari pengunjung website, kalian juga dapat melihat daftar kota dengan pengunjung terbanyak pada negara tertentu yang kalian pilih. Sebagai contoh, pada gambar di bawah ini kita mengamati bahwa dari data yang diperoleh melalui metrik “Locations”, jumlah pengunjung suatu situs paling banyak berasal dari Indonesia tepatnya kota Depok dan Jakarta.
Dengan mengetahui letak lokasi sebagian besar pengunjung berasal, perusahaan dapat lebih mudah untuk menentukan strategi dalam ekspansi bisnis atau promosi ke depannya. Seperti mengadakan event luring khusus untuk warga Jabodetabek (karena users lebih banyak berasal dari Depok dan Jakarta) dengan iming-iming kupon diskon produk bagi yang mengikutinya.
Selain itu, metrik “Location” juga dapat membantu proses web scraping bagi bisnis dalam melakukan riset pasar dan kompetitor.
2. Screen
Digital Marketing Metric selanjutnya adalah “Screens”. Metrik “Screens” pada Google Analytics menunjukkan jumlah users yang sedang aktif mengunjungi website secara real time. Selain itu juga diberikan informasi mengenai laman baca, fitur, atau widget mana saja yang sedang dikunjungi oleh users pada bagian “Active Screen Name”.
3. Overall Traffic
Overall Traffic digunakan untuk mengamati traffic acquisition dari sebuah situs website. “Traffic Acquisition” mengacu pada sumber dari datangnya pengunjung situs. Apakah pengunjung datang dari mesin pencarian Google, tautan dari media sosial, langsung mengetikkan nama situs pada browser, atau lainnya.
Pada umumnya, traffic acquisition berasal dari tiga sumber utama yaitu Organic Search, Direct, dan Referral. Penjelasan lebih mendalam tentang ketiga sumber tersebut akan Exabytes Friends dapatkan pada bagian selanjutnya.
Overall Traffic pada Google Analytics dapat kalian lihat pada menu “Acquisition Overview”. Selain untuk mengetahui traffic source dari pengunjung website, metrik ini juga dapat mengamati jumlah active users setiap harinya.
Audience Metric
“Audience Metric” sangat bermanfaat dalam membantu pemilik perusahaan untuk membuat segmentasi users dan menentukan target audience. Selain itu, metrik ini juga sangat berguna untuk mengetahui cara membangun strategi digital marketing yang baik agar target pasar dari sebuah bisnis dapat terbidik tepat sasaran.
Audience Metric |
|
Demographic Metric |
Mengukur presentase dari age dan gender dari users website. |
Behaviour Metric |
Memantau performa New User vs Returning User dan Exit Rate. |
Devices and Network |
Mengetahui jenis perangkat elektronik yang digunakan oleh sebagian besar users yang mengunjungi website. |
4. Demographic Metric
Demographic Audience Metric terdiri dari dua parameter, yaitu Age dan Gender. Melalui metrik ini, Exabytes Friends akan mengetahui apakah pengunjung website kalian didominasi oleh perempuan atau laki-laki serta usia mereka. Hal tersebut sangat bermanfaat untuk menentukan target pasar.
5. Behaviour Metric
Metrik “Behaviour” terbagi kembali menjadi dua metrik, yaitu New vs Returning User dan Exit Rate.
New vs Returning User
Sesungguhnya pengunjung website terbagi menjadi dua jenis, yakni New Users dan Returning Users. New Users adalah pengunjung baru yang tidak pernah mengunjungi website kalian sebelumnya. Sedangkan Returning User merupakan pengunjung yang sudah pernah singgah pada website, lalu mereka berkunjung kembali.
Returning User dapat menjadi metrik yang sangat menarik karena dapat dijadikan indikasi kesuksesan strategi campaign dan content marketing. Apabila produk yang dijual serta konten yang diterbitkan secara berkala mampu mempersuasi dan menarik pengunjung, maka dapat dipastikan bahwa jumlah Returning Users dapat meningkat.
Selain melalui content marketing, jenis digital marketing lainnya yang dapat diterapkan untuk meningkatkan Returning User adalah email marketing. Manfaat email marketing sangat beragam, mulai dari meningkatkan brand awareness, lead generation, user engagement, serta membuat brand menjadi expertise pada konten-konten yang mereka sajikan.
Namun tetap perlu diketahui bahwa metrik Returning User memiliki nilai yang tidak selalu akurat. Hal tersebut dikarenakan ketika user menghapus Cache pada browser mereka, maka otomatis ketika user tersebut berkunjung kembali pada website, akan terhitung sebagai New User. Padahal seharusnya user dikategorikan sebagai Returning User.
Exit Rate
Exit Rate adalah salah satu digital marketing metric yang cukup penting. Metrik ini berfungsi untuk menunjukkan frekuensi user dalam membuka halaman demi halaman pada website, sebelum akhirnya meninggalkan website.
Exit Rate dihitung dengan cara membagi Exit dengan Pageviews.
Exit Rate = (Exit / Pageviews) x 100%
Exit merepresentasikan jumlah pengunjung yang langsung meninggalkan website ketika mereka mengunjungi halaman tertentu. Sedangkan pageviews merepresentasikan jumlah pengunjung yang tetap stay dan mengeksplor website lebih lanjut ketika mereka mengunjungi halaman tertentu. Pada Google Analytics, metrik Exit Rate memiliki konfigurasi ga:exitRate.
Sebagai contoh, ada 50 users dalam satu bulan yang mengunjungi halaman login sebuah website dan mereka langsung menutup website setelah mengunjungi laman login. Sedangkan terdapat total 100 users yang mengunjungi halaman login dalam satu bulan. Maka Exit Rate dari halaman login tersebut adalah 50% (50/100 x 100%).
6. Devices and Network
Kelebihan dari Google Analytics yaitu mampu mengetahui jenis perangkat elektronik yang digunakan oleh sebagian besar users yang mengunjungi website kalian. Hal tersebut dapat bermanfaat untuk melakukan audit kecepatan, tampilan, hingga load dari website.
Sebagai contoh, berdasarkan jenis device smartphone yang digunakan oleh sebagian besar users, ternyata yang paling mendominasi adalah low-end device. Sehingga pemilik website perlu menambah kapasitas kecepatan dan bandwidth website agar situs tetap stabil dan tidak lemot meskipun digunakan pada device dengan memori dan RAM yang rendah.
Acquisition Metric
Acquisition Metric menggambarkan traffic yang datang ke website berasal dari berbagai sumber atau kanal apa saja. Acquisition Metric dibedakan menjadi Search Organic, Direct, Paid Search, Display, Social Search, dan Referral.
Acquisition Metric |
|
Search Organic |
Memantau jumlah users yang masuk ke website melalui mesin pencari di internet. |
Direct |
Memantau jumlah users yang masuk ke website dengan cara mengetikkan langsung URL pada browser atau melalui Google Discover. |
Paid Search |
Memantau jumlah users yang masuk ke website melalui CPC, PPC, atau lainnya. |
Display |
Memantau jumlah users yang masuk ke website dari display iklan yang terpasang pada Google atau pun media sosial. |
Social Search |
Memantau traffic yang masuk ke website melalui kanal media sosial. |
Referral |
Mengelompokkan semua traffic website yang berasal dari situs mitra dari website kita, seperti UCNews, Babe, Toutiao, Googleapis, Google News, dan Yahoo. |
7. Search Organic
Search Organic adalah traffic source yang paling umum ada pada setiap situs website. Search Organic berasal dari para pengunjung internet yang memasukkan kata kunci tertentu pada mesin pencari lalu berakhir mengunjungi sebuah website yang paling relevan dengan kata kunci yang mereka masukkan.
Search Organic didapatkan melalui hasil mesin pencari Google, Bing, DuckDuckGo, Ask, Yandex, dan lainnya. Pada Google Analytics, Search Organic memiliki konfigurasi channelGrouping==Organic Search.
8. Direct
Direct adalah traffic website yang berasal dari para users yang secara langsung mengetikkan URL website pada browser. Namun selain itu, Direct juga dapat berasal dari Google Discover. Pada Google Analytics, Direct memiliki konfigurasi channelGrouping==Direct.
9. Paid Search
Paid Search adalah traffic yang masuk ke website melalui CPC, PPC, atau lainnya. Contoh dari Paid Search adalah Google Ads. Pada Google Analytics, Paid Search memiliki konfigurasi channelGrouping==Paid.
10. Display
Display merupakan traffic website yang berasal dari display iklan yang terpasang pada Google atau pun media sosial.
11. Social Search
Pada intinya, Social Search adalah traffic yang masuk ke website melalui kanal media sosial. Social Search dibedakan lagi menjadi dua jenis, yaitu Social Organic dan Social Paid.
Social Organic
Social Organic menandakan segala traffic website yang berasal dari platform sosial, mulai dari Facebook, Twitter, Instagram, Line, dan WhatsApp. Biasanya perusahaan menggunakan UTM (Urchin Traffic Monitor) yang terpasang pada alamat URL website untuk melacak dengan tepat traffic berasal.
Social Paid
Sedangkan Social Paid merupakan traffic website yang berasal dari iklan media sosial, seperti Facebook Ads, Instagram Ads, TikTok Ads, hingga Facebook Freelancer.
12. Referral
Jenis Acquisition Metric yang terakhir yaitu Referral. Referral mengelompokkan semua traffic website yang berasal dari situs mitra dari website kita, seperti UCNews, Babe, Toutiao, Googleapis, Google News, dan Yahoo. Pada Google Analytics, Referral memiliki konfigurasi sourceMedium==Digital Marketing / Partnership.
Engagement Metric
Beberapa digital marketing metric yang terkait dengan engagement yaitu Bounce Rate, Avg. Session Duration, dan Pages / Session. Metrik engagement sangat bermanfaat untuk mengetahui tingkat interaksi antara users atau audience dengan strategi digital marketing yang dijalankan.
Engagement Metric |
|
Bounce Rate |
Memantau seberapa banyak halaman yang diakses oleh user tetapi lalu ditinggalkan begitu saja. |
Avg. Session Duration |
Mengukur rata-rata lama durasi users ketika mengunjungi website dalam keseluruhan sesi. |
Pages / Session |
Mengukur jumlah halaman yang diakses oleh users selama mereka berada pada website. |
13. Bounce Rate
Bounce Rate merupakan persentase user yang langsung meninggalkan halaman website tanpa mengeksplor atau melakukan apa pun. Bounce Rate yang tinggi menandakan user tidak betah untuk berlama-lama pada situs website. Hal tersebut dapat dikarenakan konten dari website tidak sesuai dengan ekspektasi users, UI/UX dari website tidak user-friendly, kecepatan load website sangat lambat, dan lain sebagainya.
Apabila Bounce Rate terlalu tinggi, maka proses akuisisi Leads akan rendah. Sehingga dapat berdampak pada konversi penjualan yang kecil. Oleh karena itu, memantau performa Bounce Rate pada halaman website sangat penting.
14. Avg. Session Duration
Avg. Session Duration merepresentasikan jumlah durasi users dalam mengeksplor website pada semua sessions (dihitung dengan satuan detik) dibagi dengan total keseluruhan sessions yang terdeteksi.
Berikut akan diberikan contoh cara perhitungan Avg. Session Duration untuk mempermudah Exabytes Friends dalam memahaminya. Semisal user Anna mengunjungi website dan masuk pada homepage pukul 07.00. Lalu Ia tertarik untuk masuk pada halaman login di pukul 07.01. Setelah dari halaman login, Ia mengunjungi halaman testimoni pada pukul 07.05. Dan terakhir Ia masuk ke halaman etalase produk pukul 07.06 lalu meninggalkan website.
Maka session duration untuk user Anna adalah pukul 07.06 – 07.00 yaitu 6 menit atau 360 detik. Tentu saja session duration yang dihasilkan oleh masing-masing user adalah berbeda. Oleh karena itu, Avg. Session Duration dihitung dari rata-rata session duration yang dihasilkan oleh semua user dalam kurun waktu tertentu.
Bagi sebuah website bisnis, Avg. Session Duration yang bagus adalah lebih dari 2 menit atau 120 detik.
15. Pages / Session
Pages / Session merupakan salah satu digital marketing metric yang menunjukkan jumlah halaman yang diakses oleh user dalam setiap kunjungan mereka ke website. Sederhananya, Pages / Session merepresentasikan total halaman yang dibuka oleh user setiap kali mereka mengunjungi website.
Sebagai contoh, user A dalam satu session kunjungan ke website telah mengunjungi lima halaman yaitu homepage, login, testimoni, contact, dan terakhir halaman video. Sedangkan user B dalam satu session kunjungan ke website telah mengunjungi tiga halaman yaitu homepage, etalase produk, dan testimoni.
Maka, Pages / Session yang dihasilkan dihitung dengan [(5 halaman + 3 halaman) / 2 session] dan hasilnya adalah 4 Pages / Session.
Conversion Metric
Conversion Metric terbagi menjadi dua metrik utama dalam digital marketing yakni Click Through Rate (CTR) dan Cost Per Click (CPC).
Conversion Metric |
|
Click Through Rate (CTR) |
Mengukur efektivitas strategi marketing yang dijalankan. |
Click Per Click (CPC) |
Menghitung biaya yang dibutuhkan untuk setiap iklan yang diklik user. |
16. Click Through Rate (CTR)
Click Through Rate (CTR) mengukur perbandingan antara jumlah klik terhadap impresi dari halaman website yang dijadikan target penjualan.
Rumus perhitungan CTR: (Total Clicks / Impressions) x 100%
Berikut disajikan contoh agar Exabytes Friends lebih mudah dalam memahami CTR. Semisal sebuah website e-commerce sedang menjalankan campaign blog dengan kata kunci pada konten adalah “beli sepatu murah”. Ternyata, konten campaign tersebut telah dilihat oleh 200 orang dengan total yang mengklik ke tautan konten adalah 15 orang. Maka, CTR yang diperoleh adalah 7.5%.
Nah, pada contoh CTR dari Google Analytics di atas, nilai rata-rata CTR berada pada angka 8.71%. Untuk sebuah website e-commerce, angka CTR tersebut sudah sangat tinggi. Karena berdasarkan data dari SimilarWeb, rata-rata CTR untuk Ads pada e-commerce adalah 1.66%.
Melalui penjelasan di atas, tentu Exabytes Friends telah memahami bahwa CTR merupakan salah satu digital marketing metric yang penting untuk dipantau. Karena CTR yang tinggi menunjukkan bahwa strategi campaign yang dijalankan telah berhasil.
Namun perlu diketahui juga jika kesalahan digital marketing dapat menyebabkan penurunan dari CTR. Oleh karena itu, sebaiknya digital marketer melakukan berbagai proses riset keyword dan kompetitor terlebih dahulu sebelum menjalankan campaign.
17. Cost Per Click (CPC)
CPC merupakan salah satu digital marketing metric yang berfungsi menghitung total biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk setiap klik iklan yang terjadi.
Rumus perhitungan CPC: (Cost / Total Clicks) x $1
CPC dihitung berdasarkan jumlah klik yang terjadi pada iklan. Semakin banyak jumlah klik, maka cost akan semakin besar, sehingga CPC pun akan meningkat.
Kesimpulan
Digital marketing campaign metric secara garis besar dikelompokkan ke dalam empat jenis utama, yaitu Website Traffic Metric, Audience Metric, Acquisition Metric, dan Engagement Metric. Keempat kelompok metrik tersebut memegang peranan yang sama penting dalam meningkatkan konversi penjualan, brand engagement, user retention, hingga Lead Generation.
Nah, cukup sekian pembahasan kali ini mengenai digital marketing metric. Semoga bermanfaat bagi Exabytes Friends, ya! Bagi kalian yang ingin membaca artikel-artikel menarik lainnya mengenai website dan tips pembuatan konten, maka dapat mengunjungi blog Exabytes. Selain itu, Exabytes sebagai perusahaan digital marketing Indonesia juga menyediakan jasa digital marketing dan jasa iklan Google Ads, loh!
Jangan lupa pula untuk subscribe agar tak ketinggalan konten artikel up-to-date lainnya. Sampai jumpa!